Fungsi Permainan Tradisional Permainan Tradisional 1. Pengertian Permainan Tradisional

17 unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan ini memberikan pengaruh yang tidak kecil terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak di kemudian hari Budisantoso dkk., dalam Dharmamulya, 2008: 29. Sukirman Dharmamulya 2008: 29 juga mengungkapkan bahwa permainan tradisional juga dianggap sebagai salah satu unsur kebudayaan yang memberi ciri atau warna khas tertentu pada suatu kebudayaan maka dari itu permainan tradisonal anak-anak juga dapat dianggap sebagai aset budaya sebagai modal bagi suatu masyarakat untuk mempertahankan keberadaannya dan identitasnya di tengah kumpulan masyarakat yang lain. Pernyataan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional merupakan permainan yang memiliki unsur kebudayaan yang beredar secara lisan dan turun-temurun serta memiliki beragam variasi yang memberikan banyak pengaruh pada perkembangan sifat, kejiwaan, dan sosial anak di kemudian hari. Selain pengaruh pada perkembangan tersebut, permainan tradisional juga memberikan manfaat untuk perkembangan fisik motorik anak usia dini karena beberapa variasi permainan tradisional membutuhkan aktivitas gerakan sebagian besar tubuh.

2. Fungsi Permainan Tradisional

Permainan yang merupakan bagian penting dari kehidupan serta perkembangan anak-anak memiliki banyak fungsi. Para ahli dan teoretikus mengemukakan berbagai macam fungsi permainan berdasarkan pada aspek-aspek yang berbeda dari permainan. Freud dan Erikson menyatakan bahwa permainan 18 berfungsi untuk membantu anak mengatasi kecemasan dan konflik Santrock, 2011: 124. Ketegangan reda dalam permainan sehingga anak-anak mampu mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Jika ketegangan yang dialami anak terus menumpuk berpotensi menimbulkan konflik. Oleh karena itu para terapis menggunakan permainan sebagai salah satu sarana dalam terapi mereka untuk memecahkan konflik anak serta menemukan cara untuk mengatasinya. Melalui permainan anak dapat mengekspresikan diri dan tidak merasa terancam. Piaget dalam Santrock, 2011: 124 menyatakan bahwa permainan memajukan perkembangan kognitif anak. Hal ini dibuktikan dengan anak-anak yang mempraktekkan kemampuan mereka dalam permainan serta memperoleh keterampilan baru melalui cara yang santai dan menyenangkan. Permainan mendorong anak untuk melakukan eksplorasi, terlibat dalam suatu kegiatan yang kompleks namun menggembirakan. Melalui eksplorasi, anak mendapatkan informasi baru secara aman serta memuaskan rasa ingin tahu. Permainan juga berperan penting dalam perkembangan bahasa anak. Interaksi sosial yang terjadi selama permainan berguna bagi keterampilan membaca dan menulis anak-anak Coplan Arbeau dalam Santrock, 2011: 124. Maka dari itu, permainan memiliki peranan penting sebagai sarana untuk membantu mengembangkan aspek perkembangan anak. Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa permainan berfungsi untuk mengatasi kecemasan dan konflik, membantu 19 mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, dan interaksi sosial yang dimiliki anak.

3. Jenis Permainan Tradisional