76 dilaksanakan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNY dan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan K-BIO
Selain faktor pendukung dari Implementasi Kebijakan K- BIO SMA Negeri 1 Sewon juga memiliki kendala dalam
pengimplementasian kebijakan tersebut. Dari segi akademik siswa kurang maksimal dikarenakan tenaga mereka sudah terforsir
dengan kegiatan pelatihan K-BIO baik di jam pelajaran maupun jam tambahan sesuai dengan kesepakatan bersama. Ketika guru
menjelaskan tentang materi pembelajaran, para siswa juga terlihat kurang bersemangat dan kurang antusias dan merasa kelelahan. Hal
ini dikarenakan kegiatan K-BIO yang cukup menguras tenaga mereka sehingga mereka kurang maksimal dalam menerima
pembelajaran akademik.
Sekolah memahami keterbatasan siswanya dalam hal ini dan oleh karena itu para guru jika mengajar siswa K-BIO mereka
akan lebih sabar dan memahami kegiatan mereka sehingga para siswa juga tidak merasa terbebani dengan dua beban yaitu beban
akademik dan beban keolahragaan. Pada dasarnya mereka mendengarkan dan mengerti materi apa saja yang dijelaskan,
namun keterbatasan fisik mereka karena kelelahan membuat siswa biasanya akan cenderung pasif ketika di kelas akademik namun
mereka akan sangat aktif ketika mereka ada di K-BIO. Hal ini
77 beralasan karena pada dasarnya mereka masuk kelas olahraga
untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka dalam bidang olahraga. Hal ini di kemukakan oleh salah satu informan SR
sebagai berikut:
SR: “Faktor pendukungnya kalau motivasi anak-anak tinggi
maka latihannya akan tertib. Faktor penghambat mungkin siswa yang letih tidak bisa mengikuti K-BIO biasanya
dipersilahkan untuk ijin tidak mengikuti latihan. ”
HW19052016
D. PEMBAHASAN
1. Kebijakan Kelas Olahraga di SMA Negeri 1 Sewon
Kelas Bakat Istimewa Olahraga K-BIO merupakan wadah atau sarana bagi para siswa yang memiliki bakat istimewa dalam
bidang olahraga untuk mengembangkan bakat serta potensi yang ada dalam diri siswa. Pada awal dibukanya Kelas Khusus Olahraga
KKO pada tahun 2010, SMA Negeri 1 Sewon mendapatkan respon positif dari masyarakat yang memang merupakan salah satu
sekolah unggulan di Kabupaten Bantul. Hal inilah yang menjadikan SMA Negeri 1 Sewon mendapatkan kepercayan lebih
dari masyarakat. Namun tidak semua masyarakat memahami apa sebenarnya K-BIO atau merasa kurang percaya diri. Namun hal ini
berkembang sesuai waktu dan peminat kelas olahraga cenderung meningkat dari tahun ke tahun serta prestasi yang terus meningkat
pula dari para siswa khususnya siswa kelas olahraga.