83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari penyajian data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Kesiapan manajemen kelas dalam pelaksanaan pembelajaran dengan sistem moving class di SMA N 2 Wates sudah bisa dikatakan baik. Hal ini
bisa dilihat dari persentase keseluruhan aspek kesiapan manajemen kelas dapat diambil reratanya, yaitu 72,97, dengan rincian : kesiapan
jadwalnya 58,79; kesiapan silabusnya 75,30; kesiapan RPP 92,57; pengaturan ruang kelas 54,87; penetapan aturan dan prosedur mencapai
74,21; peralihan antarsegmen pelajaran 72,41; dan pengaturan siswa mencapai 82,61. Namun demikian, dalam kesiapan jadwal masih bersifat
kondisional sehingga jadwal sering berubah-ubah. Pengaturan ruang kelas sebagai kelas mata pelajaran sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru
mata pelajaran, sehingga siswa tidak dilibatkan dalam pengaturannya. 2. Proses pelaksanaan pembelajaran denga sistem moving class di SMA N 2
Wates dapat dimasukkan dalam ketegori sangat baik. Hal ini bisa dilihat dari rerata persentase keseluruhan aspek proses pelaksanaan pembelajaran,
yaitu 91,90, dengan rincian : adaptasi kelas dan laboratorium 87,75; kesesuaian mengajar dengan RPP 91,60; penggunaan metode
pembelajaran 95, penggunaan media pembelajaran dan fasilitas sekolah mencapai 93,25.
3. Tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran di SMA N 2 Wates dengan sistem moving class dapat dimasukkan dalam kategori baik, hal ini bisa
dilihat dari rerata persentase keseluruhan aspek tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran, yaitu 89,22, dengan rincian : hasil penilaian ujian akhir
semester 83, 81; prestasi belajar siswa 92, 65; dan kesesuaian tujuan pembelajaran dengan tingkat ketercapaian materi pelajaran 91,21.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikt.
1. Kesiapan manajemen kelas perlu ditingkatkan kembali. Terutama dalam pembuatan jadwal kelas mata pelajaran. Pihak-pihak yang berwenang
dalam pembuatan jadwal perlu melakukan koordinasi sebaik mungkin dengan guru-guru mata pelajaran, atau dapat juga menggunakan program
aSc Timetables 2008 untuk membuat sktesa jadwal, agar jadwal kelas
mata pelajaran tidak sering berubah-ubah. 2. Kinerja guru sebagai manajer kelas dalam mengelola ruang mata pelajaran
perlu ditingkatkan agar dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan sistem moving class tidak ada siswa yang terlambat masuk ke ruang mata
pelajaran. Cara yang dapat dilakukan adalah guru memberi pesan kepada siswa untuk tidak ribut saat peralihan antarsegmen pelajaran.
3. Adaptasi siswa saat peralihan pelajaran dan saat di dalam ruang mata pelajaran perlu ditingkatkan. Caranya dengan memberi penjelasan secara
menyeluruh tentang proses pelaksanaan moving class kepada siswa yang akan masuk ke SMA N 2 Wates. Hal ini untuk mengurangi siswa yang
terlambat masuk kelas.
C. Keterbatasan Penelitian