sampling ada tiga yaitu dengan cara undian, cara ordinal, dan randomisasi dari bilangan random.
Karena jumlah populasi siswa terlalu banyak dan bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama maka sampel dalam penelitian ini diambil 50
dari populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmad 1992: 3, yaitu apabila populasi cukup homogen maka terhadap populasi dibawah 100 dapat
dipergunakan sampel sebesar 50. Sedang sampel untuk guru peneliti akan mengambil jumlah keseluruhan dari populasi, yaitu guru 38 orang. Jumlah sampel
untuk siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Besar Sampel Penelitian 8
7 9
9 9
7
Sampel penelitian ini adalah siswa sejumlah 198 orang, 38 orang guru, 1 orang Kepala Sekolah, dan 1 Wakil Kepala Sekolah.
E. Metode Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto 1998 : 51, teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan data sedangkan
instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti
dalam kegiatan tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, angket dan studi dokumentasi.
Wawancara menurut Moleong 2005:186, adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Metode wawancara yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Metode
wawancara ini digunakan untuk mengungkap data tentang perencanaan pembelajaran, manajemen kelas, pelaksanaan pembelajaran, dan tingkat
ketercapaian pembelajaran. Metode ini ditujukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru.
Observasi menurut Sugiyono 2007: 203 adalah suatu teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik
yang lain dan tidak terbatas pada oang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran,
manajemen kelas, dan tingkat ketercapaian pembelajaran. Metode observasi dalam penelitian ini ditujukan untuk mengamati secara langsung bagaimana
efektivitas pembelajaran dengan sistem moving class di SMA N 2 Wates. Angket menurut menurut Suharsimi Arikunto 1998 : 51, adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket dalam
penelitian ini merupakan angket tertutup, dimana pertanyaan-pertanyaan yang
dituliskan telah disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.Sukandarrumidi, 2006 : 79. Bentuk
jawaban angketnya adalah ya dan tidak. Angket ini ditujukan kepada kepada guru dan siswa untuk mengungkap data perencanaan pembelajaran, manajemen kelas,
dan pelaksanaan pembelajaran dari sistem pembelajaran dengan moving class di SMA N 2 Wates.
Menurut Sugiyono 2005; 83 studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan
kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan atau menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya hal senada
diungkapkan Bogdan seperti dikutip Sugiyono “in most tradition of qualitative research, the phrase personal document is used broadly to refer to any first
person narrative produce by an individual which describes his or her own actions, experience, and beliefs”.
Studi dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data penting berupa catatan dan dokumen, seperti perencanaan
pembelajaran, manajemen kelas, dan tingkat ketercapaian pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian