Teknik Analisis Data KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS ATAS SEKOLAH DASAR NEGERI 1 WIRO KECAMATAN BAYAT TAHUN AJARAN 2011/2012.

26 mungkin, 5. Lari cepat 40m. pada masing-masing pos secara bergantian. Data yang diperoleh kemudian dicatat secara sistematis. c. Pencatatan data tes Pada tahap ini merupakan proses terakhir dari pengumpulan data, dimana data dalam pengukuran dicatat secara sistematis.

E. Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data kemudian dilakukan penyortiran dari data yang diperoleh untuk mengetahui persamaan dan perbedaan ukuran, setelah itu data dimasukan ke dalam program SPSS untuk dilakukan proses analisis. Adapun tahap-tahap untuk mengklasifikasikannya adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan teknik dan pelaksanaan analisis data. 2. Penyajian hasil analisis data. Kedua tahapan teknik analisis tersebut lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Pemilihan teknik dan pelaksanaan analisis data Data hasil setiap tes yang dicapai oleh setiap siswa yang telah mengikuti tes disebut hasil kasar. Kemampuan gerak motorik anak tidak dapat dinilai secara langsung berdasarkan hasil tes tersebut, karena satuan ukuran masing-masing tes tidak sama yaitu: a. Untuk lari jarak pendek 40 meter dan Lari Zigzag menggunakan satuan ukuran waktu menit dan detik. 27 b. Untuk lompat jauh tanpa awalan, melempar bola kasti sejauh mungkin menggunakan satuan ukuran jarak meter dan centimeter. c. Untuk lempar tangkap bola tenis menggunakan satuan ukuran frekuensi. Hasil kasar ini perlu diubah agar memiliki ukuran yang sama. Satuan ukuran pengganti ini adalah T-Score. Selanjutnya T-Score dari setiap jenis tes kemampuan dijumlahkan dan dibagi jumlah jenis item tes. sehingga didapatkan rerata T-Score. Hasil rerata T-Score selanjutnya akan dikonversikan ke dalam kategori kemampuan motorik. b. Penyajian hasil analisis data Untuk memudahkan dalam mendistribusikan data, maka data yang sudah didapatkan dalam bentuk T-Score kemudian dikonversikan ke dalam kategori kemampuan motorik. Satuan ukuran pengganti ini adalah menggunakan T-Score. a. Rumus T Score untuk lari jarak pendek dan lari zig-zag. Penghitungan dengan satuan waktu, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin bagus hasil yang di peroleh. Adapun rumus T-Score sebagai berikut : 10 X X 50 Score - T          SD b. Rumus T Score untuk item tes lompat jauh dan melempar bola kasti sejauh mungkin dan lempar bola di dinding. Penghitungan dengan satuan, semakin banyak angka atau satuan yang diperoleh semakin bagus hasil yang didapat. Adapun rumus T-Score sebagai berikut : 28 10 X - X 50 Score - T         SD Kemudian nilai T-Score dari kelima item dijumlahkan, sehingga didapat total T-Score. Hasil total T-Score menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi kemampuan motorik siswa. Untuk memudahkan dalam mendeskripsikan data, maka data yang sudah dalam bentuk T-Score kemudian dikonversikan kedalam kategori kemampuan motorik. Untuk menentukan kategori kemampuan motorik menggunakan rumus dari B. Syarifudin 2010: 115. Adapun kategori kemampuan motorik dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Kategori Kemampuan Motorik Baik sekali : X ≥ M + 1,5 SD Baik : M + 0,5 SD ≤ X M + 1,5 SD Sedang : M – 0,5 SD ≤ X M + 0,5 SD Kurang : M – 1,5 SD ≤ X M – 0,5 SD Kurang sekali : X ≤ M – 1,5 SD Keterangan: X : Skor yang diperoleh SD : Standar Deviasi M : Mean 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian