C. Pengujian Hipotesis
Uji-t data prestasi belajar kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengapian baterai pada pelajaran praktik merakit sistem pengapian baterai di
engine stand untuk mengetahui prestasi belajar metode pengajaran praktik yang paling tinggi antara metode pengajaran praktik pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dimana kelas eksperimen diberi metode pengajaran praktik dengan media jobsheet dan kelas kontrol diberi metode pengajaran model proyek saat
pengajaran, pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengapian baterai pada mata pelajaran praktik merakit sistem pengapian baterai di engine stand.
Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa secara siginifikan antara kelas yang menggunakan metode pengajaran praktik dengan media
jobsheet dan kelas yang menggunakan metode pengajaran model proyek Ha : Prestasi belajar siswa kelas yang menggunakan metode pengajaran praktik
dengan media jobsheet lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa kelas yang menggunakan metode pengajaran model proyek
Kriteria penerimaan Ho dan Ha adalah jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Hasil uji-t selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 19. Rangkuman Hasil Uji-t Nilai Post-test
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh harga t
hitung
sebesar 1,19 dan harga t
tabel
sebesar 1,67 pada taraf signifikansi 5 dengan demikian t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
1,19 1,67, ini berarti bahwa Ho yang menyatakan tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa secara siginifikan antara kelas yang
menggunakan metode pengajaran praktik dengan media jobsheet dan kelas yang menggunakan metode pengajaran model proyek pada kompetensi dasar
mengidentifikasi sistem pengapian baterai dalam mata pelajaran praktik merakit sistem pengapian baterai di engine stand tidak ditolak dan Ha yang menyatakan
terdapat perbedaan prestasi belajar siswa secara siginifikan antara kelas yang menggunakan metode pengajaran praktik dengan media jobsheet dan kelas yang
menggunakan metode pengajaran model proyek pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengapian baterai dalam mata pelajaran praktik merakit
sistem pengapian baterai di engine stand gagal diterima. Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dapat dilihat dari data prestasi
belajar siswa antara pengajaran praktik dengan media jobsheet dengan metode pengajaran praktik model proyek, dimana kemampuan kelas eksperimen yang
menggunakan metode pengajaran media jobsheet mempunyai nilai rata-rata yang Data
t
h
t
t
db keterangan
Nilai Akhir 1,19
1,67 52
t
h
t
t
= Tidak ada beda
lebih tinggi sebesar 75,57 jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode pengajaran praktik model proyek sebesar 73,32. Selain itu
dapat juga dilihat hasil perhitungan uji satu ekor pihak kanan dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 20. Rangkuman Uji Satu Ekor Pihak Kanan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan “Prestasi belajar siswa kelas yang menggunakan metode pengajaran praktik dengan media jobsheet lebih
tinggi daripada prestasi belajar siswa kelas yang menggunakan metode pengajaran model proyek pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengapian baterai
dalam mata pelajaran praktik merakit sistem pengapian baterai di engine stand.” diterima.
D. Pembahasan Hasil Penelitian