pengapian baterai dalam mata pelajaran merakit sistem pengapian baterai di engine stand.
D. Definisi Operasional Varibel
Prestasi belajar praktik Sistem Pengapian Baterai adalah nilai hasil dari proses belajar yakni pada ketrampilan pada Standar Kompetensi
Memperbaiki Sistem Pengapian Baterai dengan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sistem Pengapian Baterai yang meliputi merakit sistem
pengapian baterai yang didalamnya terdapat indikator menyebutkan pengertian, komponen, fungsi, alat dan gambar rangkaian Sistem Pengapian
Baterai yang sudah dirakit pada stand, serta menjelaskan cara kerja Sistem Pengapian Baterai pada stand yang sudah dirakit dengan benar melalui cara
pengecekan kerja sistem pengapian baterai pada engine stand.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono,2009:61. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyeksubyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat
yang dimiliki subyek atau obyek yang diteliti itu. Populasi dapat berupa : guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga sekolah, hubungan sekolah dan
masyarakat, karyawan perusahaan, jenis tanaman hutan, jenis padi kegiatan marketing, hasil produksi, dan sebagainya. Populasi dalam penelitian ini
meliputi seluruh siswa kelas XI Jurusan Teknik Otomotif SMK Perindustrian Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Populasi Penelitian Kelas
Jumlah siswa tiap kelas XI B1
26 siswa XI B2
26 siswa XI B3
28 siswa
1. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative mewakili, Sugiyono, 2009:62.
Untuk mencapai sampel yang representatif dapat dilakukan penghitungan besaran sampel untuk populasi tertentu, yaitu dengan
menggunakan rumus yang diambil dari Burhan 2005:105 sebagai berikut.
� = �
� �
2
+ 1
Keterangan : n : jumlah sampel yang dicari
N : jumlah populasi d : nilai presisi ditentukan sebesar 90 atau a=0,1
Penghitungannya adalah sebagai berikut :
n =
80 800,1
2
+1
=
80 800,01+1
=
80 0,8+1
=
80 1,8
= 44,44 dibulatkan menjadi 44.
Sehingga besarnya sampel harus lebih besar dari 44 n 44. Setelah menentukan besaran sampel, kita menentukan teknik penyampelan untuk
memperoleh sampel yang representatif. Teknik yang digunakan adalah Purposive Random Sampling pengambilan sampel kelas secara acak
dengan melihat pertimbangan tertentu. Penentuan sampel dilakukan dengan cara pengundian, yaitu memilih dua dari tiga kelas yang ada
untuk dijadikan sampel. Hasil undian kedua kelas tersebut adalah sampel yang dipakai pada penelitian ini. Dua kelas tersebut adalah kelas XI B2
yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas XI B3 sebagai kelas kontrol.
Tabel 4. Penentuan jumlah sampel
Populasi Kelas
Jumlah Siswa Sampel
prestest Sampel
posttest
√ XI B
2
eksperimen 26
26 26
√ XI B
3
kontrol 28
28 28
Jumlah 54
54 54
F. Prosedur Eksperimen