Penilaian Terhadap Hasil dan Kualitas Ketrampilan Penilaian Terhadap Ketrampilan Tambahan Penilaian Terhadap Sikap Kerja Penilaian Terhadap Pengetahuan

a. Penilaian Terhadap Hasil dan Kualitas Ketrampilan

Jumlah skor untuk penilaian hasil, kualitas atau ketrampilan pokok adalah 54 lebih banyak dibandingkan item yang lain, ini dikarenakan ketrampilan pokok merupakan ± 12 dari seluruh hasil pekerjaan yang dilakukan.. Instrumen penilaian terhadap hasil ketrampilan atau kemampuan praktik yaitu apakah siswa menghasilkan pekerjaan yang baik dan benar atau tidak. Suatu pekerjaan akan dinilai baik dan benar, jika pada hasil kerja siswa tepat dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang diinstruksikan. Perlu diketahui bahwa dalam perakitan kabel pada Sistem Pengapian Baterai harus membedakan warna kabel antara terminal jalur positif dan jalur terminal negatif untuk menghindari terjadinya kesalahan pemsangan yang mengakibatkan konsleting pada rangkaian.

b. Penilaian Terhadap Ketrampilan Tambahan

Jumlah skor penilaian terhadap ketrampilan tambahan adalah 19, ini dikarenakan dalam ketrampilan tambahan terdapat beberapa aspek penting dalam bekerja seperti persiapan dan keselamatan kerja, membaca gambar kerja, serta penggunaan alat. Penilaian terhadap ketrampilan tambahan diantaranya pengetahuan yang diperoleh, melakukan persiapan sebelum praktik, penggunaan alat-alat yang digunakan seperti alat untuk menyambungkan kabel dengan socket dan alat-alat lainnya serta menjalankan keselamatan kerja.

c. Penilaian Terhadap Sikap Kerja

Jumlah skor untuk penilaian sikap kerja adalah 12, dikarenakan dalam melakukan sebuah pekerjaan atau job ketrampilan dibutuhkan sikap juga dalam bekerja sebagai pertimbangan terhadap kualitas pekerjannya. Sikap kerja diantaranya meliputi penggunaan disiplin kerja, penentuan langkah kerja yang dilakukan dan juga penggunaan bahan secara efisien seperti penggunaan panjang kabel, jumlah socket yang digunakan.

d. Penilaian Terhadap Pengetahuan

Penilaian pengetahuan sudah mencakup dalam tes praktik merakit sisitim pengapian baterai pada engine stand tersebut, ini dibuktikan dengan adanya indikator- indikator yang didalamnya sudah dilaksanakan oleh siswa sebagai contoh berupa peminjaman alat dan bahan sebelum merakit sistem pengapian baterai pada engine stand. Peminjaman alat dan bahan tersebut ditujukan untuk mengukur seberapa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi komponen- komponen dan alat yang digunakan dalam merakit sistem pengapian baterai, selain itu juga siswa dituntut untuk dapat membuktikan bagaimana proses perakitan sistem pengapian baterai yang dirakitnya dapat berjalan dengan baik atau tidak dengan cara mengujinya dengan 2 cara yaitu memilih menghidupkan mesin atau melihat percikan bunga api pada kabel tegangan tinggi saat mesin di start.

e. Penilaian terhadap Penggunaan Waktu Kerja Praktik