Faktor Penyebab Terjadinya Lesbian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id merugikan diri sendiri tetapi juga merugikan masyarakat. Berikut adalah dampak negatif dari perilaku lesbian: 1 Perasaan sesama jenis membawa kelainan jiwa yang menimbulkan suatu sikap dan perilaku yang ganjil, akan membuat jiwanya tidak stabil dan timbul tingkah laku yang aneh-aneh. 2 Mengakibatkan rusak saraf dan otak, melemahkan akal dan menghilangkan semangat. 3 Mencemarkan nama baik orang tua dan keluarganya, sehingga keluarganya dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya dan menjadi bahan pembicaraan oleh orang-orang sekitar. 4 Masyarakat menjadi terganggu dengan adanya perilaku mereka yang bertingkah laku diluar batas kodratnya dan berfikir untuk lebih memilih dengan memberantas tingkah laku mereka. 5 Teman atau sahabatnya menjadi merasa malu karena memiliki teman yang berperilaku tidak sehat tersebut dan menjadikan lebih memilih untuk tidak bergaul dengan mereka. 24

E. REMAJA 1. Definisi Remaja

“Remaja” adalah kata yang mengandung banyak kesan. Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait seperti Biologi dan ilmu faal menyatakan bahwa remaja adalah masa pubertas yaitu masa alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Sedangkan “remaja” dalam arti adolescence Inggris yang artinya tumbuh ke arah kematangan. Maksud dari kematangan di sini tidak hanya berarti kematangan fisik, tetapi terutama kematangan sosial-psikologis. Dalam arti 24 Ayu Faridatunnisa., Gambaran Status Identitas Remaja Puteri Lesbi., Jurnal Psikologi Volume 8 Nomor 2, Desember 2010 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id psikologis remaja sangat dikaitkan dengan kehidupan dan keadaan masyarakat sekitar. 25 Menurut WHO pada tahun 1974 mendefinisikan remaja lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut WHO mengemukakan tiga kreteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial-ekonomi. Menurut kreteria biologis remaja adalah individu yang berkembang dari saat pertama kali ia menujukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ini ia mencapai kematangan seksual. Sedangkan menurut kreteria psikologis didefinisikan remaja adalah individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Dan menurut kreteria sosial-ekonomi remaja adalah masa peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. 26 Dengan banyaknya ahli yang mendefinisikan tentang remaja, beberapa penulis Indonesia juga berpendapat bahwa remaja adalah masa transisi dari masa anak ke dewasa, yang di tandai dengan perkembangan biologis, psikologis, moral dan agama, kognitif dan sosial. Jadi dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa “remaja” adalah seseorang yang tidak hanya mengalami perubahan di fisik tetapi juga pada pola pikirnya. 27

2. Perkembangan Psikologis Remaja

Perkembangan remaja tidak hanya terjadi pada fisik tetapi juga secara psikologis mengalami perubahan. Banyak ahli mendefinisikan remaja adalah masa transisi dari 25 Asrori Mohammad ,Psikologi Remaja, Jakarta, Bumi Aksara, 2005 26 Sarwono.W Sarlito., Psikologi Remaja, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2012 27 Sarwono.W Sarlito., Psikologi Remaja, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2012