“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 86 dari 255
10.13.8.4 Spasi vertikal pengikat transversal tidak boleh melebihi 16 diameter batang tulangan longitudinal, 48 diameter batang tulangan pengikat, atau 0,5 kali dimensi sisi
terkecil komponen struktur komposit. 10.13.8.5 Batang tulangan longitudinal yang berada dalam pengikat tidak boleh kurang dari
0,01 ataupun lebih dari 0,08 kali luas neto penampang beton. 10.13.8.6 Sebuah batang tulangan longitudinal harus ditempatkan di setiap sudut
penampang persegi, dengan batang tulangan lainnya dipasang dengan spasi tidak lebih jauh dari setengah dimensi sisi terkecil komponen struktur komposit.
10.13.8.7 Batang tulangan longitudinal yang berada dalam daerah pengikat diizinkan untuk digunakan dalam menghitung
A
sx
dan I
sx
.
10.14 Kekuatan tumpu
10.14.1 Kekuatan tumpu desain beton tidak boleh melebihi
1
0,85
c
f A
, kecuali bila permukaan penumpunya lebih lebar dari luas yang dibebani pada semua sisinya, kemudian
kekuatan tumpu desain luas yang dibebani boleh dikalikan dengan
2 1
A A tetapi dengan
tidak lebih dari 2 Gambar S10.14.
10.14.2
Bagian 10.14 tidak berlaku untuk angkur pasca tarik.
Gambar S10.14 - Penerapan piramida terpancung untuk mencari A
2
dalam tumpuan berundak atau miring
Elevasi
A
2
diukur pada bidang ini Beban
Daerah terbebani
A
1
2 1
Denah Daerah
terbebani A
1
45
45
“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 87 dari 255
11 Geser dan torsi 11.1 Kekuatan
geser 11.1.1
Kecuali untuk komponen struktur yang didesain sesuai dengan Lampiran A, desain penampang yang dikenai geser harus didasarkan pada
V
n
V
u
11-1 dimana
V
u
adalah gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau dan
V
n
adalah kekuatan geser nominal yang dihitung dengan
V
n
= V
c
+ V
s
11-2 dimana
V
c
adalah kekuatan geser nominal yang disediakan oleh beton yang dihitung sesuai dengan 11.2, 11.3, atau 11.11, dan
V
s
adalah kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser yang dihitung sesuai dengan 11.4, 11.9.9, atau 11.11.
11.1.1.1
Dalam menentukan
V
n
, pengaruh setiap bukaan pada komponen struktur harus diperhitungkan.
11.1.1.2
Dalam menentukan
V
c
, bilamana sesuai, pengaruh tarik aksial akibat rangkak dan susut pada komponen struktur yang dikekang harus diperhitungkan dan pengaruh tekan
lentur miring pada komponen struktur yang tingginya bervariasi diizinkan untuk disertakan.
11.1.2
Nilai
c
f yang digunakan dalam pasal ini tidak boleh melebihi 8,3 MPa kecuali
seperti yang diperbolehkan dalam 11.1.2.1.
11.1.2.1
Nilai
c
f yang lebih besar dari 8,3 MPa diizinkan dalam menghitung
V
c
,
V
ci
, dan
V
cw
untuk balok beton bertulang atau prategang dan konstruksi balok jois beton yang mempunyai tulangan badan
web minimum sesuai dengan 11.4.6.3, 11.4.6.4, atau 11.5.5.2.
11.1.3
Perhitungan
V
u
maksimum pada tumpuan yang sesuai dengan 11.1.3.1 atau 11.1.3.2 diizinkan jika semua kondisi a, b, dan c dipenuhi:
a Reaksi tumpuan, dalam arah geser terapan, yang menimbulkan tekan dalam daerah ujung komponen struktur;
b Beban diterapkan pada atau dekat bagian atas komponen struktur; c Tidak ada beban terpusat yang timbul antara muka tumpuan dan lokasi penampang
kritis yang didefinisikan dalam 11.1.3.1 atau 11.1.3.2.
11.1.3.1
Untuk komponen struktur non-prategang, penampang yang lokasinya kurang dari jarak
d
dari muka tumpuan boleh didesain untuk
V
u
yang dihitung pada jarak
d
. Gambar S11.1.3.1a sampai f.
“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 88 dari 255
11.1.3.2
Untuk komponen struktur prategang, penampang yang berlokasi kurang dari jarak
h2
dari muka tumpuan diizinkan untuk didesain untuk
V
u
yang dihitung pada jarak
h2
.
11.1.4
Untuk balok tinggi, brakit brackets dan korbel, dinding, dan slab serta fondasi
tapak footing, berlaku ketentuan khusus 11.7 hingga 11.11.
C
T A
v
f
yt
Penampang kritis
C T
d M
V
V
u
V
u
d V
u
V
u
d d
f c
d
e d
V
u
V
u
Gambar S11.1.3.1a - Diagram badan bebas ujung balok
Gambar S11.1.3.1b - Lokasi penampang kritis untuk geser pada komponen struktur terbebani di dekat bagian bawah
Gambar S11.1.3.1c, d, e, f - Kondisi tumpuan tipikal untuk menentukan lokasi gaya geser terfaktor V
u
“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 89 dari 255
11.2 Kekuatan geser yang disediakan oleh beton untuk komponen struktur non- prategang