Penyaluran tulangan kawat polos las dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 116 dari 255 12.7.2 Untuk tulangan kawat ulir las dengan paling sedikit satu kawat silang dalam  d dan tidak kurang dari 50 mm dari titik penampang kritis Gambar S12.7,  w harus yang lebih besar dari          y y f f 240 atau       s d b 5 tetapi tidak lebih besar dari 1,0, dimana s adalah spasi antara kawat yang disalurkan. 12.7.3 Untuk tulangan kawat ulir las tanpa kawat silang dalam  d atau dengan satu kawat silang kurang dari 50 mm dari titik penampang kritis,  w harus diambil sebesar 1,0, dan  d harus ditentukan sebagaimana untuk kawat ulir. 12.7.4 Bila setiap kawat polos, atau kawat ulir lebih besar dari D-31, terdapat dalam tulangan kawat ulir las dalam arah panjang penyaluran, tulangan harus disalurkan sesuai dengan 12.8.

12.8 Penyaluran tulangan kawat polos las dalam kondisi tarik

Kekuatan leleh tulangan kawat polos las harus dianggap disalurkan oleh penanaman dua kawat silang dengan kawat silang yang lebih dekat tidak kurang dari 50 mm dari titik penampang kritis Gambar S12.8. Akan tetapi,  d tidak boleh kurang dari 3,3 y b d c f A s f     12-3 Gambar S12.7 - Penyaluran tulangan kawat ulir las Min. 50 mm Penampang kritis  d  200 mm Min. 50 mm Penampang kritis  d  150 mm Gambar S12.8 - Penyaluran tulangan kawat polos las “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 117 dari 255 dimana  d diukur dari titik penampang ke kawat silang terjauh, s adalah spasi antara kawat yang disalurkan, dan  seperti yang diberikan dalam 12.2.4d. Bila tulangan terpasang melebihi yang diperlukan,  d dapat dikurangi sesuai dengan 12.2.5. Panjang,  d , tidak boleh kurang dari 150 mm kecuali dalam perhitungan sambungan lewatan dengan 12.19.

12.9 Penyaluran strand prategang

12.9.1 Kecuali seperti yang diberikan dalam 12.9.1.1, strand tujuh kawat harus dilekatkan melewati penampang kritis, dengan suatu jarak tidak kurang dari 21 7 ps se se d b b f f f d d                 12-4 Perumusan dalam kurung digunakan sebagai konstanta tanpa satuan. 12.9.1.1 Penanaman kurang dari  d diizinkan pada penampang komponen struktur asalkan tegangan strand desain pada penampang tersebut tidak melebihi nilai yang diperoleh dari hubungan bilinier yang didefinisikan oleh Pers. 12-4. 12.9.1.2 Pembatasan investigasi pada penampang-penampang yang terdekat ujung komponen struktur yang diperlukan untuk mengembangkan kekuatan desain penuh di bawah beban terfaktor yang ditentukan diizinkan kecuali bila lekatan satu atau lebih strand tidak melewati sampai ujung komponen struktur, atau bila beban terpusat diterapkan dalam panjang penyaluran strand. 12.9.1.3 Bila lekatan strand tidak menerus hingga ujung komponen struktur, dan desain melibatkan tarik saat beban layan pada daerah tarik pratekan seperti diizinkan oleh 18.4.2,  d yang ditentukan dalam 12.9.1 harus diduakalikan. 12.10 Penyaluran tulangan lentur - Umum 12.10.1