Pengangkuran pada beton Balok .1

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 180 dari 255

21.1.8 Pengangkuran pada beton

Angkur yang menahan gaya-gaya yang ditimbukan gempa pada struktur yang ditetapkan sebagai KDS C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan dari D.3.3. 21.2 Rangka momen biasa 21.2.1 Lingkup Persyaratan dari 21.2 berlaku untuk rangka momen biasa yang membentuk bagian dari sistem penahan gaya gempa. 21.2.2 Balok harus mempunyai paling sedikit dua batang tulangan longitudinal yang menerus sepanjang kedua muka atas dan bawah. Tulangan ini harus disalurkan pada muka tumpuan. 21.2.3 Kolom yang mempunyai tinggi bersih kurang dari atau sama dengan lima kali dimensi c 1 harus didesain untuk geser sesuai dengan 21.3.3.2. 21.3 Rangka momen menengah 21.3.1 Persyaratan dari 21.3 berlaku untuk rangka momen menengah yang membentuk bagian sistem penahan gaya gempa. 21.3.2 Detail tulangan pada komponen struktur rangka harus memenuhi 21.3.4 bila gaya tekan aksial terfaktor, P u , untuk komponen struktur yang tidak melebihi 10 g c A f  . Bila P u lebih besar, detail tulangan rangka harus memenuhi 21.3.5. Bila sistem slab dua arah tanpa balok membentuk sebagian dari sistem penahan gaya gempa, detail tulangan pada sebarang bentang yang menahan momen yang diakibatkan oleh E harus memenuhi 21.3.6.

21.3.3 Kekuatan geser

21.3.3.1 V n balok yang menahan pengaruh gempa, E , tidak boleh kurang dari yang lebih kecil dari a dan b: a Jumlah geser yang terkait dengan pengembangan M n balok pada setiap ujung bentang bersih yang terkekang akibat lentur kurvatur balik dan geser yang dihitung untuk beban gravitasi terfaktor Gambar S21.3.3; b Geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain yang melibatkan E , dengan E diasumsikan sebesar dua kali yang yang ditetapkan oleh tata cara bangunan umum yang diadopsi secara legal untuk desain tahan gempa.

21.3.3.2 V

n kolom yang menahan pengaruh gempa, E , tidak boleh kurang dari yang lebih kecil dari a dan b: a Geser yang terkait dengan pengembangan kekuatan momen nominal kolom pada setiap ujung terkekang dari panjang yang tak tertumpu akibat lentur kurvatur balik. Kekuatan lentur kolom harus dihitung untuk gaya aksial terfaktor, konsisten dengan arah gaya lateral yang ditinjau, yang menghasilkan kekuatan lentur tertinggi Gambar S21.3.3; b Geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain yang melibatkan E , dengan E ditingkatkan oleh  o . “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 181 dari 255 21.3.4 Balok 21.3.4.1 Kekuatan momen positif pada muka joint tidak boleh kurang dari sepertiga kekuatan momen negatif yang disediakan pada muka joint. Baik kekuatan momen negatif atau positif pada sebarang penampang sepanjang panjang balok tidak boleh kurang dari seperlima kekuatan momen maksimum yang disediakan pada muka salah satu joint. 21.3.4.2 Pada kedua ujung balok, sengkang harus disediakan sepanjang panjang tidak kurang dari 2h diukur dari muka komponen struktur penumpu ke arah tengah bentang. Sengkang pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari muka komponen struktur penumpu. Spasi sengkang tidak boleh melebihi yang terkecil dari a, b, c, dan d: a d4 ; b Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi; c 24 kali diameter batang tulangan sengkang; d 300 mm. 21.3.4.3 Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d2 sepanjang panjang balok. 21.3.5 Kolom 21.3.5.1 Kolom harus ditulangi secara spiral sesuai dengan 7.10.4 atau harus memenuhi 21.3.5.2 hingga 21.3.5.4. Subpasal 21.3.5.5 berlaku untuk semua kolom, dan 21.3.5.6 berlaku untuk semua kolom yang menumpu komponen struktur kaku tak menerus “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 182 dari 255 21.3.5.2 Pada kedua ujung kolom, sengkang harus disediakan dengan spasi s o sepanjang panjang  o diukur dari muka joint. Spasi s o tidak boleh melebihi yang terkecil dari a, b, c, dan d: a Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi; b 24 kali diameter batang tulangan begel; c Setengah dimensi penampang kolom terkecil; d 300 mm. Gambar S21.3.3 - Geser desain untuk rangka momen menengah Geser kolom Geser balok  n  u w u = 1,2D + 1,0L  n M nr V ur V ul M nl M nt V u V u P u P u M nb  u V u = 2 n u n nr nl w M M     V u = u nb nt M M   “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 183 dari 255 Panjang  o tidak boleh kurang dari yang terbesar dari e, f, dan g: a Seperenam bentang bersih kolom; b Dimensi penampang maksimum kolom; c 450 mm. 21.3.5.3 Sengkang tertutup pertama harus ditempatkan tidak lebih dari s o 2 dari muka joint. 21.3.5.4 Di luar panjang  o , spasi tulangan transversal harus memenuhi 7.10 dan 11.4.5.1. 21.3.5.5 Tulangan transversal joint harus memenuhi 11.10. 21.3.5.6 Kolom yang menumpu reaksi dari komponen struktur kaku tak menerus, seperti dinding, harus disedikan dengan tulangan transversal dengan spasi, s o , seperti didefinisikan dalam 21.3.5.2 sepanjang tinggi penuh di bawah tingkat dimana diskontinuitas terjadi jika bagian gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur ini terkait dengan pengaruh gempa yang melebihi g c A f  10 . Bila gaya desain harus diperbesar untuk memperhitungkan kekuatan lebih elemen vertikal sistem penahan gaya gempa, batas g c A f  10 harus ditingkatkan menjadi g c A f  4 . Tulangan transversal ini harus menerus di atas dan di bawah kolom seperti yang disyaratkan dalam 21.6.4.6b.

21.3.6 Slab dua arah tanpa balok