V SNI Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 15 dari 255
= rasio
s
A
terhadap
bd
, Pasal 9, Lampiran B
b
= rasio
s
A
terhadap
bd
yang menghasilkan kondisi regangan seimbang, Lampiran B
= rasio luas tulangan longitudinal terdistribusi terhadap luas beton bruto yang luas tegak lurus terhadap tulangan yang dimaksud, Pasal 11, 14, 21
p
= rasio A
ps
terhadap b
dp
Pasal 18
s
= rasio volume tulangan spiral terhadap volume total inti yang dikekang oleh spiral
diukur dari sisi luar ke sisi luar spiral, Pasal 10, 21
t
= rasio luas tulangan transversal terdistribusi terhadap luas beton bruto yang tegak
lurus terhadap tulangan yang dimaksud, Pasal 11, 14, 21
v
= rasio luas tulangan pengikat terhadap luas permukaan kontak, lihat 17.5.3.3, Pasal
17
w
= rasio A
s
terhadap b
w
d Pasal 11
= faktor reduksi kekuatan, lihat 9.3, Pasal 8-11, 13, 14, 17-22, Lampiran A-D
cr
= tegangan lekatan karakteristik dari angkur dengan lekatan dalam beton yang retak, MPa, lihat D.5.5.2, Lampiran D
uncr
= tegangan lekatan karakteristik dari angkur dengan lekatan dalam beton yang tak retak, MPa, lihat D.5.5.2, Lampiran D
, c N
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik angkur berdasarkan pada
keberadaan atau ketidakberadaan retak pada beton, lihat D.5.2.6, Lampiran D
, c P
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik cabut angkur berdasarkan
pada keberadaan atau ketidakberadaan retak pada beton, lihat D.5.3.6, Lampiran D
, c V
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan geser angkur berdasarkan pada
keberadaan atau ketidakberadaan retak pada beton dan keberadaan atau ketidakberadaan tulangan pelengkap, lihat D.6.2.7 untuk angkur yang mengalami
geser, Lampiran D
, cp N
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik angkur pasca instalasi
yang ditujukan untuk penggunaan dalam beton yang tak retak tanpa tulangan pelengkap untuk memperhitungkan tegangan tarik belah akibat pemasangan, lihat
D.5.2.7, Lampiran D
cp,Na
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik angkur dengan lekatan yang ditujukan untuk penggunaan dalam beton yang tak retak tanpa tulangan
pelengkap untuk memperhitungkan tegangan tarik belah akibat pemasangan, lihat D.5.5.5, Lampiran D
e
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi panjang penyaluran berdasarkan pada pelapis tulangan, lihat 12.2.4, Pasal 12
ec, N
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik angkur berdasarkan pada eksentrisitas beban yang diterapkan, lihat D.5.2.4, Lampiran D
ec,Na
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik angkur dengan lekatan berdasarkan pada eksentrisitas beban yang diterapkan, lihat D.5.5.3, Lampiran D
ec,V
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan geser angkur berdasarkan pada eksentrisitas beban yang diterapkan, lihat D.6.2.5, Lampiran D
ed,N
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik angkur berdasarkan pada kedekatan terhadap tepi komponen struktur beton, lihat D.5.2.5, Lampiran D
ed,Na
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan tarik angkur dengan lekatan berdasarkan pada kedekatan terhadap tepi komponen struktur beton, lihat D.5.5.4,
Lampiran D
ed,V
= faktor yang digunakan untuk memodifikasi kekuatan geser angkur berdasarkan pada
kedekatan terhadap tepi komponen struktur beton, lihat D.6.2.6, Lampiran D