35 Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilaksanakan kepada 27
peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, dengan pengolahan menggunakan Microsoft Excel
dan dengan bantuan komputer program SPSS Statistical Program for Social Science 2.0 for windows sebagai perbandingan diperoleh hasil perhitungan
reliabilitas variabel Kesiapan Kerja X sebesar 0,944, Motivasi Memasuki Dunia Kerja Y sebesar 0,943. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen-
instrumen tersebut mempunyai tingkat keterandalan yang sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian. Berikut ini
merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian : Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Koefisien Alpha
Tingkat Keandalan Kesiapan Kerja X
0,800 – 1,000
Sangat Tinggi Motivasi Memasuki Dunia Kerja Y
0,800 – 1,000
Sangat Tinggi
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di maksudkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian atau tentang permasalahan yang telah di rumuskan
belumnya. Teknik analisis data yang akan digunakan ditentukan dengan cara mengetahui jenis data yang akan dicapai.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan data atau menentukan tendensi sentral yang meliputi perhitungan rata-rata atau mean
M, median Me, modus Mo, tabel distribusi frekuensi, histogram dari masing-masing variable.
36 a. Mean , Median dan Modus
Mean teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata- rata, yaitu jumlah total dibagi jumlah individu. Median adalah teknik
penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang
terbesar. Modus adalah teknik penjelasan kelompok atas nilai yang sedang populer.
b. Tabel Distribusi Frekuensi 1 Menentukan kelas interval
Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges
Sugiyono, 2011: 35 , yaitu:
K = 1 + 3,3 log n
…………………………………..3 Keterangan:
K = Jumlah kelas interval
N = Jumlah data
Log = logaritma
2 Menghitung rentang data Menghitung rentang data digunakan rumus sebagai berikut:
Rentang = Skor tertinggi – Skor terendah
3 Menentukan panjang kelas Menentukan panjang kelas digunakan rumus sebagai berikut:
Panjang kelas = Rentang Jumlah kelas c. Histogram
Histogram dibuat berdasarkan data frekuensi yang akan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.
37 d. Tabel Kecenderungan Variabel
Deskripsi selanjutnya adalah melakukan pengkategorian skor masing- masing variabel. Skor tersebut kemudian dibagi dalam 3 kategori.
Pengkategorian dilaksanakan berdasarkan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal SDi yang diperoleh.
Rumus yang digunakan untuk mencari Mi dan SDi adalah sebagai berikut:
S. Eko Putro Widoyoko, 2009 : 238
Mi = ½ X
max
+ X
min
SDi = 16 X
max
- X
min
………………….. 4 Pengkategorian variabel adalah sebagai berikut:
Mi + 1,8 SDi ke atas : Sangat Tinggi
Mi + 0,6 sampai dengan Mi +1,8 SDi : Tinggi
Mi – 0,6 SDi sampai dengan Mi
: Cukup Mi
– 0,6 SDi ke bawah : Rendah
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis parameteris.Teknik analisis korelasi yang bersifat parametris harus
memenuhi persyaratan distribusi data harus normal dan hubungan antara variabel X hanya mempengaruhi Y dengan kata lain Kedua variabel
tersebut linear. a. Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data, karena data yang berdistribusi normal merupakan syarat
dilakukannya analisis parametrik, data yang normal berarti menpunyai
38 sebaran yang normal pula Haryadi dan Winda, 2011: 64. Dalam uji
normalitas pada masing-masing skor variabel menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov sebagai berikut: Sugiyono, 2011: 156
D = maksimum [Sn1X – Sn2 X] ………………..........….. 5
vKeterangan : D = Deviasi absolut tertinggi
Sn1X = Frekuensi Harapan
Sn2X = Frekuensi Observasi
Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel normal atau tidak maka mengacu pada kriteria pengujian
dengan melihat harga F. Jika harga F lebih besar dari 0,05 berarti distribusi data normal, sedangkan bila harga F lebih kecil atau sama
dengan 0,05 maka distribusi data tidak normal. b. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linear atau tidak
dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah: Sugiyono, 2011:274
� = S
2
�
2
… … … … … … … … … … . Keterangan :
F = Harga bilangan F untuk garis regresi
S
2
� = Rerata kuadrat garis regresi
2
= Rerata kuadrat galat
39 Taraf kesalahan ditetapkan 5 sehingga apabila
F
hitung
lebih kecil dari
F
tabel
maka dianggap hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear. Sebaliknya jika
F
hitung
lebih besar dari Ftabel maka tidak linear.
3. Pengujian Hipotesis
Jika data hasil penelitian telah memenuhi syarat uji normalitas dan uji linieritas, maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat
dilakukan. Adapun pengujian hipotesis yang digunakan adalah teknik analisis korelasi yang meliputi:
1. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Karl Pearsonsebagai berikut:
Suharsini Arikunto, 2010: 213
� = � ∑ � − ∑ � ∑
√{� ∑ �
2
− ∑ �
2
}{� ∑
2
− ∑
2
} … … … … … … … … … …
Jikaharga r
hitung
lebih besar dari harga r
tabel
pada taraf kesalahan 5 taraf kepercayaan 95 maka hipotesisalternatif
Ha di terima dan jika harga r
hitung
hitung lebih kecil dari r
tabel
pada taraf kesalahan 5 taraf kepercayaan 95 maka hipotesis
nolHo di tolak.
40
2. Menentukan tingkat korelasi dengan tabel interpretasi. Besarnya r
hitung
menunjukan tingkat korelasi yang terjadi antara predictor dan kriterium. Hasil dari r
hitung
dapat diinterpretasikan dengan nilai padatabel interpretasi koefisien
korelasi untuk mengetahui tingkat korelasi antara predictor dengan kriterium.Tabel interpretasi koefisien korelasi tersebut
dapat dilihat dibawah ini Suharsimi Arikunto, 2010 : 319. Tabel 8.Interpretasi koefisien korelasi
Koefisien korelasi Tingkat keterandalan
0,800 – 1,000
0,600 – 0,799
0,400 – 0,599
0,200 – 0,399
0,00 –0,199
Sangat tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat rendah
3. Mencari besarnya sumbangan variabel dengan rumus koefisien determinan r
2
. Dalam analisis koefisien korelasi terdapat suatu angka
yang disebut dengan koefisien determinansi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel
independen. Untuk menentukan koefisien determinan dengan menggunakan rumus berikut : Sugiyono 2010 : 231
�
2
� … … … … … … … … …
Dimana : r
= Nilai Koefisien Korelasi
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN