BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai hubungan antara pola hidup ditinjau dari pola makan, aktivitas fisik, serta penggunaan zat
merokok dan usia ibu saat kehamilan pertama dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai
dari tanggal 7 Juni 2013 sampai 5 Juli 2013 dengan jumlah responden 71 orang.
1. Hasil Penelitian
1.1 Data Demografi Responden
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Demografi Responden n=71
No Karakteristik Responden Frekuensi
1. Pendidikan
Tidak sekolah SD
SMP SMA
Perguruan Tinggi 3
36 21
9 2
4,2 50,7
29,6 12,7
2,8 2.
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
WiraswastaPedagang PNSPegawai SwastaKaryawan
31 31
9 43,7
43,7 12,7
3. Penghasilan Keluarga
Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 - Rp 2.000.000,00
Rp 2.000.000,00 - Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
9 49
6 7
12,7 69,0
8,5 9,9
4. Jumlah Anak
Tidak ada Satu
Dua Tiga
Lebih dari tiga 1
5 3
10 52
1,4 7,0
4,2 14,1
73,2 5.
Status Perkawinan Menikah
Tidak Menikah 71
100
Responden penelitian ini adalah ibu yang mengalami menopause alami di wilayah kerja Puskesmas Polonia Medan. Berdasarkan status perkawinan, semua
responden berstatus menikah 100, dengan jumlah anak mayoritas lebih dari
Universitas Sumatera Utara
tiga 73,2. Pekerjaan responden terbanyak adalah wiraswastapedagang dan ibu rumah tangga masing-masing 43,7 dengan penghasilan keluarga per
bulan mayoritas Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 69. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas SD 50,7 .
1.2 Analisa Univariat Analisa Univariat dimaksudkan untuk memperoleh gambaran distribusi
frekuensi dan persentase dari variabel independen yaitu pola hidup dilihat dari aspek pola makan, aktivitas fisikolahraga, dan pengunaan zatmerokok dan
usia ibu saat kehamilan pertama maupun variabel dependen yaitu usia menopause.
1.2.1 Pola Hidup Analisa univariat pola hidup ditinjau dari tiga aspek yakni pola makan,
aktivitas fisikolahraga, dan penggunaan zatmerokok sebagai berikut : 1.2.1.1 Pola Makan
Pola makan dibagi kedalam 4 kategori yaitu tidak baik, kurang baik, cukup baik, dan baik. Untuk melihat distribusi dan frekuensi masing-masing kategori
pola makan, dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Pola Makan Responden n=71
No Pola Makan
Frekuensi 1
tidak baik 1
1.4 2
kurang baik
8 11.3
3 cukup baik
31 43.7
4 baik
31 43.7
Total 71
100.0
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 5.2 dapat dilihat data yang terbanyak adalah responden dengan pola makan termasuk dalam kategori cukup baik dan baik dengan frekuensi
masing-masing 31 orang 43,7 .
1.2.1.2 Aktivitas FisikOlahraga Aktivitas fisikolahraga dibagi kedalam 3 kategori yakni tidak baik, kurang
baik, dan baik yang disribusi dan frekuensinya dapt dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini :
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Aktivitas Fisik Responden n=71
No Aktivitas
Fisik Frekuensi
1 tidak baik
13 18.3
2 kurang
baik 44
62.0 3
Baik 14
19.7 Total
71 100.0
Berdasarkan tabel 5.3 diatas, pada penelitian ini diperoleh data yang terbanyak adalah responden dengan aktivitas fisiknya termasuk dalam kategori
kurang baik sebanyak 44 orang 62 .
1.2.1.3 Pengunaan ZatMerokok Merokok dibagi kedalam 3 kategori yakni tidak baik, kurang baik, dan baik
yang disribusi dan frekuensinya dapt dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Merokok Responden n=71
No Merokok
Frekuensi 1
perokok aktif
2 2.8
2 perokok
pasif 52
73.2 3
tidak merokok
17 23.9
Total 71
100.0 Berdasarkan tabel 5.4 diatas, pada penelitian ini diperoleh data yang
terbanyak adalah responden dengan kebiasaan merokoknya termasuk dalam kategori perokok pasif sebanyak 52 orang 73,2 .
1.2.2 Usia Ibu Saat Kehamilan Pertama Distribusi frekuensi dan persentasi usia ibu saat kehamilan pertama dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Usia Responden Saat Kehamilan Pertama n=71
No Usia Saat Kehamilan Pertama
Frekuensi 1
2 3
20 tahun beresiko 20 – 30 tahun tidak beresiko
30 tahun tidak beresiko 27
41 3
38,0 57,8
4,2
Total 71
100.0
Berdasarkan tabel 5.5 diatas, pada penelitian ini diperoleh data responden dengan usia saat kehamilan pertama berada dalam kategori tidak beresiko 20-
30 tahun sebanyak 41 orang 57,7.
Universitas Sumatera Utara
1.2.3 Usia Menopause Usia menopause responden dibagi ke dalam tiga kategori yakni cepat,
normal, dan lama. Distribusi frekuensi dan persentase usia menopause dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Usia Menopause Responden n=71
No Usia Menopause
Frekuensi 1
2 3
Menopuse Cepat 40 tahun Menopause Normal 40 – 52
tahun Menopause Lama 52 tahun
57 14
80,3 19,7
Total 71
100.0
Berdasarkan tabel 5.6 diatas, pada penelitan ini diperoleh data usia menopause yang terbanyak adalah responden dengan usia menopause normal
45 – 50 tahun yaitu berjumlah 39 orang 54,9.
1.3 Analisa Bivariat Analisa bivariat dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu pola hidup pola makan, aktivitas fisik, dan merokok dan usia ibu saaat kehamilan pertama terhadap variabel dependen yaitu usia menopause.
Analisa yang data yang digunakan adalah uji korelasi spearman.
1.3.1 Hubungan Pola hidup dengan Usia Menopause Analisa hubungan pola hidup dengan usia menopause akan dilihat dari tiga
aspek yakni dari aspek pola makan, aktivitas fisikolahraga, dan penggunaan zatmerokok sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1.3.1.1 Hubungan Pola Makan dengan Usia Menopause Analisa hubungan pola makan dengan usia menopause pada penelitian ini
menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil uji korelasinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.7 Hasil Analisa Bivariat antara Pola Makan dengan Usia Menopause Responden n=71
Usia Menopause Pola Makan
Kekuatan Korelasi r 0,365
p 0,002
n 71
Dari hasil penelitian pada tabel 5.7 diatas, diperoleh nilai significancy p 0,05 yakni p= 0,002. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara pola
makan dan usia menopause adalah bermakna. Nilai korelasi Spearman r sebesar 0,365 yang menunjukkan arah korelasi yang positif dan kekuatan korelasinya
yang lemah. Untuk melihat perbandingan jumlah antara kedua variabel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.8 Hasil Tabulasi Silang antara Pola Makan dengan Usia Menopause n=71
Usia Menopause Total
Menopause Cepat
Menopause Normal
Menopause Lama
n n
n n
Pola Makan tidak baik
1 1,4
1 1,4
kurang baik 8
11,3 8
11,3 cukup baik
23 32,4
8 11,3
31 43,7
baik 25
35,2 6
8,4 31
43,7 Total
57 80,3
14 19,7
71 100
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.8 dapat dilihat perbandingan antara pola makan dengan usia menopausenya. Responden yang memasuki usia
menopause tergolong dalam kategori menopause lama, semuanya memiliki pola makan dengan kategori cukup baik dan baik.
1.3.1.2 Hubungan Aktivitas FisikOlahraga dengan Usia Menopause Analisa hubungan aktivitas fisikolahraga dengan usia menopause pada
penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil uji korelasinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.9 Hasil Analisa Bivariat antara Aktivitas Fisik dengan Usia Menopause Responden n=71
Usia Menopause Aktivitas Fisik
Kekuatan Korelasi r 0,235
p 0,048
n 71
Pada tabel 5.9 diatas, diperoleh nilai significancy p 0,05 yakni p= 0,048 dan nilai korelasi Spearman r sebesar 0,235. Hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna diantara kedua variabel tersebut dan arah korelasihubungannya positif dengan kekuatan korelasi lemah.
Sementara itu untuk melihat perbandingan jumlah diantara kedua variabel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Hasil Tabulasi Silang antara Aktivitas Fisik dengan Usia Menopause n=71
Usia Menopause Total
Menopause Cepat
Menopause Normal
Menopause Lama
n n
n n
Aktivitas Fisik
tidak baik 11
15,5 2
2,8 13
18,3 kurang baik
40 56,3
4 5,6
44 62,0
baik 6
8,5 8
11,3 14
19,7 Total
57 80,3
14 19,7
71 100
Dari hasil penelitian pada tabel 5.10, kita dapat melihat bahwa responden dengan kategori aktivitas fisik yang baik lebih banyak mengalami menopause
lama.
1.3.1.3 Hubungan Merokok dengan Usia Menopause Kebiasaan merokok responden dianalisa hubungannya dengan usia
menopause yang hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.11 Hasil Analisa Bivariat antara Merokok dengan Usia Menopause Responden n=71
Usia Menopause Merokok
Kekuatan Korelasi r 0,374
p 0,001
n 71
Nilai Significancy p yang diperoleh dari hasil penelitian pada tabel diatas adalah 0,001 yang berarti menunjukkan adanya korelasihubungan yang
bermakna diantara kedua variabel yakni antara merokok dan usia menopause responden. Nilai korelasi Spearman r sebesar 0,374 yang menandakan
Universitas Sumatera Utara
kekuatan korelasihubungannya lemah. Dan untuk melihat perbandingan jumlah antara kedua variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.12 Hasil Tabulasi Silang antara Merokok dengan Usia Menopause n=71
Usia Menopause Total
Menopause Cepat
Menopause Normal
Menopause Lama
n n
n n
Merokok Perokok aktif
2 2,8
2 2,8
Perokok pasif 45
63,4 7
9.9 52
73,2 Tidak Merokok
10 14,1
7 9.9
17 23,9
Total 57
80,3 14
19,7 71
100
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.12 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang perokok aktif yang mengalami menopause lama.
1.3.2 Hubungan Usia Saat Kehamilan Pertama dengan Usia Menopause Hasil analisa hubungan antara usia ibu saat kehamilan pertama dengan
usia menopause dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.13 Hasil Analisa Bivariat antara Usia Ibu saat Kehamilan Pertama dengan Usia Menopause Responden n=71
Usia Menopause Usia Saat
Kehamilan Pertama Kekuatan Korelasi r
0,073 p
0,547 n
71
Nilai Significancy p yang diperoleh dari hasil penelitian pada tabel 5.13 diatas adalah sebesar 0,547 yang berarti p 0,05. Hal tersebut menunjukkan
bahwa tidak terdapat korelasihubungan yang bermakna antara usia saat
Universitas Sumatera Utara
kehamilan pertama dengan usia menopause. Dan untuk melihat perbandingan antara kedua variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.14 Hasil Tabulasi Silang antara Usia Saat kehamilan Pertama dengan Usia Menopause n=71
Usia Menopause Total
Menopause Cepat
Menopause Normal
Menopause Lama
n n
n n
Usia Saat Kehamilan
Pertama 20 tahun
beresiko 24
33,8 3
4,2 27
38,0 20 – 30 tahun
tidak beresiko 32
45,1 9
12,7 41
57,8 30 tahun
beresiko 1
1,4 2
2,8 3
4,2 Total
57 80,3
14 19,7
71 100
Dari tabel 5.14 diatas dapat dilihat responden dengan usia kehamilan pertama diatas 30 tahun lebih banyak yang mengalami menopause. Untuk melihat
perbandingan usia kehamilan pertama dengan jumlah anak responden, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15 Hasil Tabulasi Silang antara Usia Saat kehamilan Pertama dengan Jumlah anak n=71
Jumlah Anak Total
Tidak ada
Satu orang
Dua Orang Tiga Orang
Lebih dari tiga orang
n n
n n
n n
Usia Saat Kehamilan
Pertama 20 tahun
beresiko 1 1,4
1 1,4
1 1,4
3 4,2
21 29,6 27
38,0 20 – 30 tahun
tidak beresiko
3 4,2
2 2,8
6 8,5
30 42,3 41
57,8 30 tahun
beresiko 1
1,4 1
1,4 1
1,4 3
4,2 Total
1 1,4 5
7,0 3
4,2 10 14,1 52 73,3 71
100
Dari tabel 5.15 diatas dapat dilihat dari 27 responden dengan usia kehamilan pertama kurang dari 20 tahun mayoritas 21 orang memiliki anak lenih
dari tiga orang. Untuk melihat perbandingan usia menopause dengan jumlah anak responden, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.16 Hasil Tabulasi Silang antara Usia Menopause dengan Jumlah anak n=71
Jumlah Anak Total
Tidak ada
Satu orang
Dua Orang Tiga Orang
Lebih dari tiga orang
n n
n n
n n
Usia Menopaue
Menopause Cepat
Menopause Normal
1 1,4 4
5,6 3
4,2 7
9,9 42 59,2
57 57,8
Menopause Lama
1 1,4
3 4,2
10 14,1 14
4,2 Total
1 1,4 5
7,0 3
4,2 10 14,1 52 73,3 71
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.16 dapat dilihat mayoritas responden memiliki anak lebih dari tiga. Selain itu, dapat dilihat juga bahwa dari 14 responden yang mengalami
menopause lama, 10 orang diantaranyan memiliki anak lebih dari 3 orang.
2. Pembahasan