Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Menopause. Gejala Menopause

pada usia 48 tahun. Sementara pada tahun 2000, perempuan Indonesia memasuki usia mmenopause pada usia sekitar 49 tahun Pinem,2009. Menurut Prawirohardjo 2008, usia terjadinya menopause dalam rentang 40-52 tahun. Jika wanita mengalami menopause sebelum usia 40 tahun, maka wanita mengalami menopause dini. Seorang wanita dikatakan mengalami menopause terlambat apabila wanita tersebut mengalami menopause pada usia diatas 52 tahun. Menurut Boyke dalam Northrup 2006 di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-50 tahun. Namun, proses perubahan kearah menopause itu sendiri sudah mulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa ini dikenal sebagai masa pra-menopause Fonna,2012.

1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Menopause.

Menurut Prawirohardjo 2008 umur terjadinya menopause dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia menarke, keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan. Semakin dini menarke terjadi, semakin lambat menopausenya terjadi. Berdasarkan penelitian Safitri 2009 faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya menopause adalah usia menarke, jumlah anak, usia melahirkan anak terakhir, penggunaan kontrasepsi, dan perilaku merokok.

1.5 Gejala Menopause

Gejala menopause yang dihadapi setiap wanita berbeda-beda. Pada umumnya, gejala menopause yang paling nyata dialami wanita adalah rasa panas Universitas Sumatera Utara dan kemerahan pada wajah serta leher hot flush. Hampir semua wanita mengaitkan hot flush dengan “perubahan” dalam dirinya. Meskipun demikian, masih ada gejala lain yang dapat timbul selama menopause. Beberapa diantaranya dapat menimbulkan stress jika wanita tidak menyadari bahwa gejala tersebut disebabkan oleh menopause yang dialaminya Andrews,2010. Di Asia-Indonesia, gejala yang paling menonjol adalah kemunduran hasrat seksual sehingga menimbulkan keluhan bagi suami Manuaba,2010. Gejala menopause dapat dibagi menjadi gejala fisik dan gejala psikis. Gejala fisik yang pertama sekali terjadi adalah menstruasi menjadi tidak teratur sampai menstruasi tidak terjadi lagi, hot flushes diikuti keringat malam hari yang banyak dan vasokonstriksi yang menimbulkan perasaan dingin, sakit kepala, tekanan darah yang tidak teratur, perasaan jantung berdebar-debar, jari- jari atrofi, sakit kepala, desing dalam telinga, susah bernafas, gangguan usus meteorismus, gangguan saluran kemih, osteoporosis, nyeri saat senggama dispareunia, payudara mengecil, konsistensi payudara melunak, payudara mengantung, dan gangguan kardiovaskular angina dan penyakit jantung koroner Prawirohardjo,2008. Gejala psikis yang dapat terjadi pada wanita di masa menopause antara lain ingatan menurun, kelelahan, semangat berkurang, kurang tidur, kecemasan yang timbul sebagai akibat dari rasa khawatir terhadap kondisinya saat ini, mudah tersinggung dan mudah marah yang disebabkan oleh adanya perasaan yang begitu sensitif terhadap sikap dan perilaku orang lain yang dianggap negatif dan menyinggung dirinya. Stres juga merupakan gejala psikis menopause Universitas Sumatera Utara yang disebabkan oleh keadaan emosi personalnya dan sikap orang-orang disekitarnya terhadap dirinya. Bila stres berkelanjuntan dapat menyebabkan depresi pada ibu menopause. Adapun bentuk depresi pada ibu menopause terlihat dari hilangnya rasa percaya diri atas organ reproduksi, sedih karena merasa daya tariknya menurun, merasa tertekan oleh karena seluruh aktivitas , dan perannya sudah diambil alih Pieter dan Lubis, 2011 2 Pola hidup 2.1 Defenisi Pola Hidup Menurut Kotler dalam Proverawati, 2012 pola hidup merupakan cara seseorang menghabiskan waktunya aktivitas, apa yang penting untuk dipertimbangkan minat, dan apa yang dipikirkan tentang dirinya sendiri dan lingkungan disekitarnya opini. Selain itu, pola hidup menurut Suratno dan Rismiati dalam Proverawati, 2012 adalah cara hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang tercemin dalam kegiatan yang dilakukan, minat, dan opininya terhadap suatu hal. Pola hidup merupakan sekumpulan perilaku yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana didalamnya terdapat nutrisi, istirahat, olahraga, rekreasi dan kerja. Perilaku individu ini dapat mempengaruhi keadaan kesehatannya sendiri Ayers, Bruno dan Langford, 1999 dalam Muharni, 2009 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pola hidup merupakan gambaran perilaku seseorang dalam menjalani hidupnya yang tercermin dari Universitas Sumatera Utara aktivitas yang dilakukan, menggunakan uangnya, minatnya, dan opininya terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. 2.2 Faktor-Faktor yang Tergolong dalam Pola Hidup 2.2.1 NutrisiPola Makan