3. Kehamilan 3.1 Defenisi kehamilan
Menurut Cunningham 2006, kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses
pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan
tidak dapat diabaikan Siregar, 2009. Periode terjadinya masa gestasi atau kehamilan adalah sekitar tiga puluh
delapan minggu sejak konsepsipembuahan ataupun empat puluh minggu dari akhir periode haid terakhir.Selama masa ini, janin terus tumbuh dan berkembang
sampai ke tahap janin mampu meninggalkan sistem penunjang dari tubuh ibunya Sherwood, 2001
3.2 Proses Terjadinya Kehamilan
Proses kehamilan diawali dari pembuahan ovum oleh sperma yang terjadi di ampula tuba fallopii. Zigot yang merupakan hasil dari pembuahan akan
mengalami pembelahan sel mitosis untuk membentuk morula. Morula ini akan diangkut menuju uterus. Di uterus, morula terapung bebas di rongga uteri selama
tiga sampai empat hari. Morula ini juga terus membelah diri secara aktif. Sementara itu endometrium dipersiapkan untuk proses implantasi. Pada saat
endometrium siap untuk dimplantasikan sekitar seminggu setelah ovulasi, morula telah turun ke uterus dan berdiferensiasi menjadi blastokista yang
mampu melakukan implantasi. Implantasi merupakan hasil kerja dari sel-sel trofoblas yang terdapat di seluruh permukaan blastokista. Setelah blastokista
Universitas Sumatera Utara
masuk ke daerah desidua area endometrium yang mengalami modifikasi sebagai akibat dari rangsangan trofoblas melalui aktivitas trofoblastik, terbentuk
selapis endometrium yang menutupi permukaan lubang, sehingga blastokista benar-benar tertanam di lapisan dalam uterus. Lapisan trofoblas terus mencerna
sel-sel desidua disekitarnya dan menyediakan energi bagi embrio sampai plasenta terbentuk Sherwood, 2001
3.3 Faktor Resiko pada Kehamilan
Menurut Manuaba 2009, faktor resiko yang perlu diperhatikan pada masa kehamilan adalah riwayat kehamilan keguguran berulang, sering mengalami
perdarahan saat hamil, terjadi infeksi saat hamil, adanya riwayat mola hidatidosa atau koriokarsinoma, dan kematian intrauterin, riwayat persalinan persalinan
prematur, persalinan dengan berat badan bayi lahir rendah, persalinan lahir mati, persalinan dengan induksi, persalinan dengan perdarahan pascapartum, dan
persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi forsep, operasi seksio sesarial, ekstraksi vakum, dan bayi letak sungsang , riwayat opersi operasi plastik pada
vagina, operasi persalinan atau operasi pada rahim, dan usia ibu saat kehamilannya, ibu primipara muda umur kurang 20 tahun, dan primipara tua
umur di atas 35 tahun. Usia wanita saat kehamilan pertama sangat berpengaruh pada proses
kehamilan pertama, kesehatan janin dan proses persalinan. WHO memberikan rekomendasi untuk usia yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan
persalinan adalah 20 sampai 30 tahun. Pada rentang usia ini, kondisi rahim
Universitas Sumatera Utara
wanita sudah matur untuk menerima kehamilan dan dapat memberi perlindungan maksimal untuk kehamilanSiregar, 2009.
Kehamilan pertama yang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun dapat menyebabkan beberapa resiko diantaranya kecenderungan naiknya tekanan
darah dan pertumbuhan janin terhambat. Selain itu keadaan rahim yang kurang matur dapat menyebabkan ketuban pecah dini Siregar,2009.
Sementara itu kehamilan pertama yang terjadi pada usia di antara 30 sampai 35 tahun menurut Seno 2008 meningkatkan resiko perkembangan janin
tidak normal, timbulnya penyakit kelamin bawaan , dan ketuban pecah dini juga tinggi. Hal ini terjadi karena kondisi dan fungsi organ reproduksi menurun
sejalan dengan pertambahan usia ibu, akibatnya jaringan rahim menjadi kurang subur. Selain itu, jaringan rongga panggul dan otot-ototnya mulai melemah,
sehingga rongga panggul tidak mudah lagi menghadapi komplikasi yang berat seperti perdarahan. Keadaan hormonal juga tidak seoptimal usia sebelumnya.
Itulah sebabnya, resiko keguguran, ketuban pecah, kematian janin, dan komplikasi lainnya juga meningkat Siregar,2009.
Proses kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi. Proses ini juga dapat memperlambat proses penuaan tubuh.
Menopause merupakan bagian dari proses penuaan yang akan dilalui setiap wanita. Dengan kata lain, semakin tua seseorang mengalami proses kehamilan
dan persalinan, semakin tua juga ia akan memasuki usia menopause Kasdu,2002 dalam Safitri 2009
Universitas Sumatera Utara
Menurut Reis et al 1998 dan Martin et al 2006 dalam Wati’ah,2011, wanita yang usia kehamilan dan melahirkan anak pertamanya lebih muda
memiliki peluang untuk hamil graviditas dan melahirkan anak paritas lebih banyak lagi. Selain itu pada wanita yang hamil dan melahirkan akan terjadi
penghentian siklus menstruasi dan keletihan folikel, sehingga mengakibatkan usia menopause lebih lambat. Wanita yang usia kehamilan dan melahirkan anak
pertamanya lebih muda secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap penundaan usia menopause.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS
1. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antaara pola hidup dan usia ibu saat kehamilan pertama terhadap terjadinya menopause.
keterangan : = yang diteliti
= hubungan secara retrospektif
= berhubungan
Skema 3.1. Kerangka penelitian hubungan antaara pola hidup dan usia ibu saat
kehamilan pertama terhadap terjadinya menopause Pola Hidup :
1. Nutrisi pola makan 2. Aktivitas fisik olahraga
3. Penggunaan zat merokok
Usia Terjadinya menopause
Usia ibu saat kehamilan pertama
Universitas Sumatera Utara