Manajemen Stres Pada Remaja
43
secara menyuluh pula. Karena itu, hanya konsep yang mampu memberi penjelasan
tentang kemenyulurahan
yang mampu
memahami keberagamaan umat Islam.
Manajemen stres adalah upaya seseorang untuk mengendalikan dan menurunkan ketegangan yang muncul bersama-sama situasi yang sulit
diatasi sehingga terjadi perubahan emosional dan fisik. Manajemen stress juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan diri ketika
situasi, orang-orang dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Manajemen stress juga biasa disebut dengan coping.
Menurut Philip G. Zimbardo, psikolog senior Standford University dalam bukunya Psychology and Life mengungkapkan ada tiga bentuk
coping, yaitu : Problem Focused Coping, Emotional Focused Coping dan Maladaptive Coping.
Gambar 1. Pengaruh Religiusitas terhadap Manajemen Stres Remaja
Religiusitas Manajemen Stres
Dimensi manajemen stres 1. Problem Focused Coping,
2. Emotional Focused
Coping 3. Maladaptive Coping.
Dimensi Religiusitas 1. Ideologi
2. Ritual 3. Eksperiensial
4. Intelektual 5. Konssekuensial
Remaja
44
Keterangan : Alur
Gambar di atas menjelaskan bahwa pengaruh religiusitas terhadap manajemen stress remaja diduga dapat disebabkan oleh dimensi-dimensi
keagamaan atau religiusitas yang terlihat dalam bentuk taat terhadap norma agama sehingga merubah perilaku individu. Ketika religiusitas mendorong
siswa untuk bertingkah laku sesuai dengan norma-norma agama, maka muncullah sikap baik yang termasuk dalam aspek atau dimensi manajemen
stress remaja di antaranya Problem Focused Coping, Emotional Focused Coping dan Maladaptive Coping. Jika kita lihat dari sisi manajemen stres,
bahwa di dalam dimensi macam-macam manajemen stress terdapat dimensi kembali ke agama. Jadi, dari sini dapat diketahui bahwa religiusitas
mempunyai peranan dalam memberikan pengaruh pada manajemen stress remaja.