Manajemen Strategis Kerangka Teori

2. Secara praktis, khususnya aparatur pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukansumbangan pemikiran dalam mengelola sektor pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo. 3. Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan jurusan Ilmu Administrasi Negara.

1.5 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan teori-teori yang diperlukan untuk menjelaskan fenomena sosial yang menjadi obyek penelitian. Teri merupakan serangkaian konsep dan defenisi yang saling berkaitan untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena, dimana gambaran yang sistematis dijabarkan dengan menghubungkan antara variabel yang satu dengan lainya yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut Masri Singarimbun, 1989 : 48. Berdasarkan rumusan diatas, maka dalam bab ini penulis akan mengemukakan teori, pendapat, gagasan yang akan dijadikan titik tolak landasan berpikir dalam penelitian ini.

1.5.1 Manajemen Strategis

Kesuksesan organisasi tidak terlepas dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan perubahan. Perubahan yang terjadi akibat perkembangan zaman berimplikasi kepada munculnya kebutuhan untuk menyusun Universitas Sumatera Utara strategi yang tidak hanya berdasarkan pada perhitungan sederhana, kebijakan- kebijakan yang telah mapan, bahkan terhadap aturan-aturan yang telah dibuat. Kajian manajemen strategi dalam konteks organisasi menjadi kebutuhan yang sangat penting. Bahkan organisasi mapan yang telah lama menjadi ikon dan memimpin para kompetitornya selama berpuluh tahunpun dapat secara cepat tertinggal akibat mengabaikan manajemen strategis. Pengabaian terhadap manajemen strategis dapat menyebabkan organisasi gagal dalam beradaptasi terhadap dinamika lingkungan, gagal mengantisipasi perkembangan zaman apalagi menciptakan perubahan. Manajemen strategis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat, muncul sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan dan akibat semakin kompleksnya dinamika lingkungan organisasi. Bidang ilmu ini melihat pengelolaan organisasi secara menyeluruh dan berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan. Ciri khusus manajemen strategis adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategis, keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan. Untuk itu, dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karo melalui pengembangan pariwisata maka diperlukan konsep manajemen strategis. Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau program yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi atau program tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang saling berhubungan yaitu perencanaan strategis dan Universitas Sumatera Utara pelaksanaan pengelolaaan dari hasil perencanaan strategi tersebut Triton PB, 2007 : 35. Sedangkan menurut Hunger David dan Thomas L 2003 :4 manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang, implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian. Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan organisasi. a. Pengamatan Lingkungan Pengamatan lingkungan dilihat dari dua aspek yaitu analisis eksternal dan analisis internal. Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel peluang dan ancaman yang berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manjemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Beberapa elemen tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Sedangkan lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, kekuatan ini tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka Universitas Sumatera Utara pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi. Struktur adalah bagaimana cara organisasi mengoperasikan suatu kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, dan nilai- nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi. Sumber daya adalah asset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset itu meliputi keahlian orang, kemampuan, bakat manajerial seperti asset keuangan dan fasilitas organisasi dalam wilayah fungsional. b. Perumusan Strategi Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan organisasi. Perumusan strategi meliputi misi organisasi, tujuan-tujuan yang ingin dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan. c. Implementasi strategi Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakanya dalam tindakan melalui perubahan budaya secara Universitas Sumatera Utara menyeluruh, struktur atau sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhan. Kecuali ketika diperlukan perubahan secara drastis pada organisasi manajer level menengah dan bawah akan mengimplementasi strateginya secara khusus dengan pertimbangan dari manajemen puncak. Kadang-kadang dirujuk sebagai perencanaan operasional, implementasi strategi sering melibatkan keputusan sehari-hari dalam alokasi sumber daya. d. Evaluasi dan Pengendalian Evaluasi dan pengendalian adalah proses dari aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer di semua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi dan pengendalian merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali. Tiga jenis pengendalian yaitu : 1. Pengendalian strategis berhubungan dengan arah strategis dasar organisasi di dalam hubunganya dengan lingkungan perusahaan. Pengendalian strategis memfokuskan pada organisasi sebagai satu keseluruhan dan menekankan pada pengukuran jangka panjang satu tahun atau lebih. 2. Pengendalian taktis, sebaliknya berhubungan terutama dengan pelaksanaan perencanaan strategis. Pengendalian taktis menekankan pada implementasi Universitas Sumatera Utara berbagai program dan menggunakan pengukuran jangka menengah dari enam bulan sampai setahun. 3. Pengendalian operasional berhubungan dengan berbagai aktivitas jangka pendek hari ini sampai enam bulan ke depan dan memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pada saat ini untuk dapat mencapai kesuksesan, baik dalam waktu dekat maupun dalam jangka panjang. Manajemen strategi dalam organisasi akan berkembang melalui empat tahap yang berurutan yaitu : Tahap 1. Perencanaan keuangan dasar : mencari pengendalian operasional yang lebih baik melalui pemenuhan anggaran. Tahap 2. Perencanaan berbasis peramalan : mencari perencanaan yang lebih efektif untuk pertumbuhan dengan mencoba meramalkan masa yang akan datang, melebihi dari tahun berikutnya. Tahap 3. Perencanaan berorentasi keluar perencanaan strategi : mencari cara untuk meningkatkan respon terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berpikir secara strategi. Tahap 4. Manajemen strategi : mencari cara untuk mengelola semua sumber daya guna mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu menciptakan kesuksesan di masa yang akan datang.

1.5.2 Strategi