Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Autokolerasi

dan standar deviasi variabel ini adalah 53,01827 dengan jumlah sampel sebanyak 30, e. Variabel Y Profitabilitas memiliki nilai minimum -8,36 dan nilai maksimum 35,19 dengan rata-rata perputaran persediaan sebesar 9,3183 dan standar deviasi variabel ini adalah 8,68641 dengan jumlah sampel sebanyak 30,

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas pada penelitian ini menggunakan model Kolmogrov-Smirnov dan grafik histogram. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 7.73501662 Most Extreme Differences Absolute .191 Positive .191 Negative -.115 Kolmogorov-Smirnov Z 1.044 Asymp. Sig. 2-tailed .225 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS, diolah penulis Pada tabel terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,225 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas 2 Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel Y Return on Assets berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan atau normal.

b. Uji Multikolinearitas

Ada atau tidak adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: 1 VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas 2 VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas 3 Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas 4 Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas Dari hasil output terlihat bahwa semua data variabel tidak terkena multikolinearitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.124 3.046 2.339 .028 X1 -.059 .080 -.154 -.733 .470 .723 1.384 X2 -.017 .034 -.168 -.495 .625 .274 3.646 X3 1.231 .852 .512 1.445 .161 .253 3.960 X4 -.068 .035 -.417 -1.934 .065 .683 1.465 a. Dependent Variable: Y Sumber: Output SPSS, diolah penulis

c. Uji Autokolerasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Masalah autokolerasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada table 4.4 berikut. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokolerasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 . 455 a .207 .080 8.33087 2.035 a. Predictors: Constant, X4, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y Sumber: Output SPSS, diolah penulis Tabel 4.4 menunjukkan hasil autokorelasi variabel penelitian. Table di atas menunjukkan bahwa hasil Durbin Watson DW adalah sebesar 2,035 dan berada pada daerah No Autocorelation yaitu diantara nilai du 1,74 dan 4-du 2,26 yang artinya tidak terjadi autokolerasi pada model regresi karena 1,74 2,035 2,26.

d. Uji Heteroskedastisitas