Analisis Koefisien Korelasi Pengujian Hipotesis

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan perputaran piutang sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan bertambah sebesar 1,231 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 5 Nilai b 4 = - 0,068 = perputaran kas Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan perputaran piutang sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan berkurang sebesar 0,06 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

b. Analisis Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 . 455 a .207 .080 8.33087 2.035 a. Predictors: Constant, X4, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y Sumber: Output SPSS, diolah penulis Pada model summary tersebut dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,455 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara profitabilitas variabel dependen dengan perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap dan perputaran kas variabel independen mempunyai hubungan yang cukup erat yaitu sebesar 45,5. Tipe hubungan antar variabel dapat dipastikan sebagai berikut Situmorang, 2010: 1 0,0 – 0,19 : sangat tidak erat 2 0,2 – 0,399: tidak erat 3 0,4 – 0,59 : cukup erat 4 0,6 – 0,79 : erat 5 0,8 – 0,99 : sangat erat Nilai adjusted R square sebesar 0,08 atau 8 mengindikasikan bahwa variasi dari keempat variabel independen hanya mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 8 dan sisanya 92 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

c. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka melakukan pengujian dengan menggunakan uji t. 1 Uji t t-test Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel- variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu, untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak jika t hitung t tabel maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.124 3.046 2.339 .028 X1 -.059 .080 -.154 -.733 .470 X2 -.017 .034 -.168 -.495 .625 X3 1.231 .852 .512 1.445 .161 X4 -.068 .035 -.417 -1.934 .065 a. Dependent Variable: Y Sumber: Output SPSS, diolah penulis. a Nilai signifikansi = 0.47 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual lebih besar dari 0.05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu variabel X 1 Perputaran Persediaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets pada tingkat kepercayaan 95. Variabel X 1 Perputaran Persediaan memiliki t hitung -0.733. Dengan menggunakan tabel t diperoleh t tabel sebesar 2.0595. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -0.733 2.0595, yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak artinya perputaran persediaan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. b Nilai signifikansi = 0.625 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual lebih besar dari 0.05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu variabel X 2 Perputaran Piutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets pada tingkat kepercayaan 95. Variabel X 2 Perputaran Piutang memiliki t hitung sebesar -0.495. Dengan menggunakan tabel t diperoleh t tabel sebesar 2.0595. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -0.495 2.0595, yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak artinya perputaran piutang secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. c Nilai signifikansi = 0.161 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual lebih besar dari 0.05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu variabel X 3 Perputaran Aktiva Tetap secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets pada tingkat kepercayaan 95. Variabel X 3 Perputaran Aktiva Tetap memiliki t hitung 1.445. Dengan menggunakan tabel t diperoleh t tabel sebesar 2.0595. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel 1.445 2.0595, yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak artinya perputaran aktiva tetap secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. d Nilai signifikansi = 0.065 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual lebih besar dari 0.05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu variabel X 4 Perputaran Kas secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets pada tingkat kepercayaan 95. Variabel X 4 Perputaran Kas memiliki t hitung sebesar -1.934. Dengan menggunakan tabel t diperoleh t tabel sebesar 2.0595. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -1.934 2.0595 , yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak artinya perputaran kas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. 2 Uji F Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji F. Jika F hitung F tabel maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel maka H ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka H ditolak dan H a diterima. Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.8 terlihat hasil sebagai berikut. Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 453.071 4 113.268 1.632 .197 a Residual 1735.084 25 69.403 Total 2188.155 29 a. Predictors: Constant, X4, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y Sumber: Output SPSS, diolah penulis. Tabel di atas mengungkapkan bahwa nilai F hitung adalah 1.632 dengan tingkat signifikan 0.197. sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0.05 adalah 2.759. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak, artinya variabel bebas perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap dan perputaran kas secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian secara statistik dengan menggunakan program SPSS maka dapat dilihat secara parsial diketahui bahwa perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung t tabel -0.733 2.0595 . Nilai adjusted R Square sebesar 0.08 atau 8 yang mengindikasikan bahwa variasi dari profitabilitas dapat dijelaskan oleh variasi perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap dan perputaran kas hanya sebesar 8 dan sisanya 92 dijelaskan oleh faktor lain.