Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Jadwal Penelitian

Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria tersebut adalah 15 perusahaan dari 19 populasi perusahaan, yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 dari 15 perusahaan didapat 30 laporan keuangan selama tahun 2008 dan 2009 yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.

C. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau data oleh pihak lain Umar, 2003 : 69. Sumber data diperoleh dari ICMD Indonesian Capital Market Directory dan situs resmi BEI Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Data yang diambil adalah data laporan laba rugi dan neraca perusahaan pada tahun 2008-2009. Menurut sifatnya data dalam penelitian ini termasuk dalam data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti Priyatno, 2008 : 8.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data melalui teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian, data penelitian berupa laporan keuangan yang diperoleh melalui media internet dengan cara mengunduh melalui situs www.idx.co.id dan informasi lain yang dibutuhkan dari Indonesian Capital Market Directory ICMD.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap suatu variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya Sularso, 2003 : 41. Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Perputaran Persediaan X 1 Menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi. Rasio Perputaran Piutang X 2 Menunjukkan berapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang ke bentuk uang tunai, kemudian kembali ke bentuk piutang lagi. Rasio Perputaran Aktiva Tetap X 3 Menunjukkan berapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam aktiva tetap berputar ke bentuk kas melalui penjualan. Rasio Perputaran Kas X 4 Menunjukkan berapa kali dalam setahun kecepatan arus kas kembali dari kas yang telah diinvestasikan pada aktiva Rasio Profitabilitas: Return On Assets Y Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu Rasio Sumber: diolah penulis, 2011

2. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Variabel Independen Bebas Variabel independen merupakan variabel yang dapat memberi pengaruh kepada variabel terikat Erlina, 2008 : 33. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap dan perputaran kas. b. Variabel Dependen Terikat Variabel dependen sering disebut juga variabel terikat atau variabel tidak bebas, merupakan tipe variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel independen Erlina, 2008 : 42. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur melalui Return On Assets.

F. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa statistik dengan menggunakan SPSS. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinieritas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE Best Linear Unbiased Estimator yakni tidak terdapat heteroskedastisitas, tidak terdapat multikolinieritas, dan tidak terdapat autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika terdapat multikolinieritas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias namun tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan. Uji asumsi klasik yang dilakukan peneliti meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas ini adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi antara variabel dependen dengan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan Z tabel dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika Z hitung Kolmogorov Smirnov Z tabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikansi α 0,05 maka distribusi data dikatakan normal, 2 Jika Z hitung Kolmogorov Smirnov Z tabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikansi α 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal. Uji normalitas data juga dapat dilihat dengan memperlihatkan penyebaran data titik pada normal P plot of regression standizzed residual variabel independen, dimana: 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel independen. Multikolinieritas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya Umar, 2003 : 132. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya Ghozali, 2005 : 91. Cara untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, yaitu: 1 nilai R 2 pada estimasi model regresi, 2 menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen, 3 menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih dari 5 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10. Pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Model regresi linier berganda harus terbebas dari gejala multikolinieritas agar dapat digunakan dalam penelitian.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005 : 11. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan : 1 titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar, 4 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2005 : 95. Metode regresi yang baik apabila tidak terdapat autokorelasi. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi Situmorang, 2010 yaitu: Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Autokolerasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 du dl dl ≤ d ≤ du 4 – dl d 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl du d 4 – du

2. Pengujian Hipotesis a.

Model Regresi Linier Berganda Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Persamaan regresi linier berganda yaitu : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y = Return on Assets ROA a = konstanta X 1 = perputaran persediaan X 2 = perputaran piutang X 3 = perputaran aktiva tetap b 1 ,b 2 ,b 3 = koefisien regresi e = variabel penganggu

b. Uji Parsial t-test

Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2005 : 84. Hipotesis statistik yang diajukan adalah : H 1 : b i ≠ 0 : ada pengaruh. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : a. H 1 diterima apabila t hitung t tabel , pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05, b. H 1 ditolak apabila t hitung t tabel , pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05.

c. Uji Simultan F-test

Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2005 : 84. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H 1 : b = b 1 = b 2 ≠ 0 : semua variabel independen berpengaruh secara bersama. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : a. H 1 diterima apabila F hitung F tabel , pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05, b. H 1 ditolak apabila F hitung F tabel , pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05.

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.5 Jadwal penelitian Tahapan Penelitian 2010 2011 Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Penyelesaian Proposal Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Seminar Proposal Bimbingan dan Penulisan Skripsi Penyelesaian Skripsi Sumber: diolah penulis, 2011

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

E. Data Penelitian

Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi linier berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 15 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2008-2009. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan dari tahun 2008 hingga tahun 2009.

F. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Statistik deskriptif dari variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.1.