Metode Pengumpulan Data Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

2. Metode Pengumpulan Data

Di dalam penelitian pada umumnya dikenal tiga jenis alat pengumpulan data yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi dan wawancara atau interview. Ketiga alat tersebut dapat dugunakan secara bersama-sama atau masing-masing. 18 a. Pada umumnya data sekunder dalam keadaan siap terbuat dan dapat dipergunakan dengan segera. Studi dokumen atau bahan pustaka merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan sistem analisis terhadap data-data yang diperoleh. Dalam penulisan skripsi ini alat yang digunakan dalam upaya untuk mendukung penulisan dan pemecahan permasalahannya adalah dengan menggunakan alat studi dokumen ataupun disebut dengan data sekunder yaitu penelitian dengan menggunakan bahan-bahan pustaka yang telah tersedia. Data sekunder antara lain mencakup tentang dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis lainnya yang mendukung terhadap skripsi ini. Ciri-ciri umum dari data sekunder adalah : b. Baik bentuk maupun isi data sekunder telah dibentuk dan disiapkan oleh peneliti-peneliti terdahulu, sehingga peneliti kemudian tidak mempunyai pengawasan terhadap pengumpul, pengelola, analisa maupun terhadap konstruksi data. 18 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI-Press, 1984, hal. 21 Universitas Sumatera Utara Dari sudut tipe-tipenya maka data sekunder dapat dibedakan antara lain : 1. Data sekunder yang bersifat pribadi, yang antara lain mencakup : a. Dokumen pribadi, seperti surat surat dan buku harian b. Data pribadi yang tersimpan di lembaga dimana yang bersangkutan pernah bekerja atau sedang bekerja 2. Data sekunder yang bersifat publik mencakup : a. Data arsip yaitu data yang dapat dipergunakan untuk kepentingan ilmiah oleh para ilmuan. b. Data resmi pada instansi pemerintah, yang kadang-kadang tidak mudah untuk diperoleh, oleh karena kemungkinan bersifat rahasia. c. Data lain yang dipulikasikan seperti yurisprudensi Mahkamah Agung. Selanjutnya untuk memperoleh data pendukung dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara melakukan observasi studi riset, dan juga wawancara secara mendalam dengan narasumber yang berkenaan dengan judul skripsi ini dengan mempergunakan petunjuk umum wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu. 3. Analisis data yang digunakan Analisis data terdiri dari 2 jenis, antara lain : a. Analisis data secara kualitatif yang bertujuan dan bermanfaat untuk melakukan analisis terhadap literatur di perpustakaan, jurnal hasil penelitian, koran, majalah, situs internet bahkan terhadap norma-norma hukum yang dilakukan secara menyeluruh dan merupakan suatu kesatuan yang berkesinambungan dan saling terkait. Universitas Sumatera Utara b. Analisis data secara kuantitatif dimana dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus dipergunakan, kecuali untuk atribut yang tidak dapat dikuantitatifkan seperti ton, kilogram, milimeter per detik, ihm, dan sebagainya harus selalu dipergunakan. Oleh karena itu, harus dihindari ukuran-ukuran semisal sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok dan sebagainya. Kuantitatif yang termuda adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ragking dan rating. 19 Analisis data yang dipergunakan penulis adalah analisis data secara kualitatif, dimana penulis membuat tulisan ini berdasarkan literatur yang ada seperti buku, undang-undang dan sebagainya.

G. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Peran Hakim Pengawas Dan Pengamat Terhadap Pola Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Siborongborong

1 52 193

PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM REHABILITASI TERHADAP NARAPIDANA NARKOTIKA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta)

0 10 72

PELAKSANAAN TUGAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT BAGI NARAPIDANA TINDAK PIDANA PELAKSANAAN TUGAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT BAGI NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI DI PENGADILAN NEGERI YOGYAKARTA.

0 2 12

PENULISAN HUKUM PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SLEMAN.

0 4 13

PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI DI Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sragen).

0 0 13

PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI DI Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sragen).

0 1 19

EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA.

0 2 9

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA.

1 7 18

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA.

0 5 19

PELAKSANAAN TUGAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM UPAYA PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Kelas IA Padang).

0 0 9