Batasan Operasional Defenisi Operasional Variabel

2. Batasan Operasional

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 bagian, yaitu: a. Variabel Independent variabel bebas, mencakup: faktor-faktor internal perusahaan yang terdiri dari: Return on Total Assets ROA dan Loan to Deposit Ratio LDR b. Variabel Dependent variabel terikat, yaitu: eksposur fluktuasi nilai tukar. 2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki data Indeks Harga Saham Individu IHSI yang lengkap sejak tahun 2003 – 2006 serta memiliki data laporan keuangan perusahaan perbankan yang lengkap periode tahun 2003 – 2006. 3. Data nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar Kurs Tengah Rupiah terhadap US Dollar periode 2003 sampai dengan 2006 dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG penutupan akhir hari closing price.

3. Defenisi Operasional Variabel

Adapun defenisi operasional variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat dependent variable Variabel terikat yang digunakan adalah eksposur fluktuasi nilai tukar eksposur ekonomi yang terkait erat dengan fluktuasi kurs untuk jangka waktu yang panjang. Menurut Pertiwi 2007:11, fluktuasi nilai Universitas Sumatera Utara tukar merupakan ukuran potensial, profitabilitas perusahaan dan mencerminkan nilai pasar yang mengalami perubahan sebagai akibat dari perubahan nilai tukar. Untuk menghitung eksposur fluktuasi nilai tukar ini, terlebih dahulu dilakukan perhitungan terhadap Return Saham Individu Rit, Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dolar ∆Rst, dan Return Pasar Saham Rmt. Menurut Anggraeni dalam Pertiwi 2003, return saham individu tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: Langkah 1: Rit = IHSI t – IHSI t-1 IHSI t-1 Keterangan: R it = tingkat return saham individual pada hari ke t IHSI t = IHSI pada hari ke t IHSI t-1 = IHSI pada hari ke t-1 Perubahan nilai tukar Rupiah terhadap USD ini dapat diperoleh dengan menggunakan rumus Anggraeni, dalam Pertiwi : 2003 Langkah 2: ∆R st = R st – R st-1 X 100 R st - 1 Keterangan: ∆R st = perubahan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada hari ke t R st = nilai tukar Rupiah terhadap USD pada hari ke t R st-1 = nilai tukar Rupiah terhadap USD pada hari t-1 Universitas Sumatera Utara Return pasar dapat diperoleh dengan menggunakan rumus Faisal Abdullah, 2005 : 151 Langkah 3: R mt = IHSG t – IHSG t-1 IHSG t-1 Keterangan: R mt = tingkat keuntungan rata-rata pasar pada hari ke t IHSG t = IHSG pada hari ke t IHSG t-1 = IHSG pada hari t-1 Selanjutnya eksposur fluktuasi nilai tukar β 1 pada masing- masing perusahaan dengan menggunakan model regresi sebagai berikut Pertiwi : 2003: Langkah 4: R it = β + β 1 R st + β 2 R mt + e Keterangan: R it = Return saham individu R st = Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD R mt = Return Pasar Saham β = Konstanta β 1 = Koefisien eksposur fluktuasi nilai tukar β 2 = Koefisien regresi e = Standar Error Untuk mendapatkan nilai eksposur, modal regresi tersebut diolah dengan menggunakan bantuan Software SPSS 12.00 for windows. 2. Variabel Bebas independent variable a. Return on Total Assets ROA Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa Universitas Sumatera Utara aktiva lebih cepat berputar dan meraih laba. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut Harahap : 1998: Return on Total Assets ROA = Laba Bersih X 100 Total Aktiva b. Loan to Deposit Ratio LDR Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Menurut Kasmir 2006 : 272, rasio ini diukur dengan rumus: Loan to Deposit Ratio LDR = Jumlah Kredit yang Diberikan X100 Dana yang Diterima .4. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang terdaftar atau listing di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2006 dan yang tidak pernah di-suspend pada periode tersebut. Penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan pendekatan “Non Probability Sampling” dengan metode “Purposive Sampling”. Purposive sampling merupakan metode penetapan sampel dengan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Universitas Sumatera Utara Adapun kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh penulis adalah: a. Emiten yang memiliki data Indeks Harga Saham Individu IHSI yang lengkap sejak tahun 2003 sampai dengan 2006 b. Emiten yang terus listing di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2003 sampai dengan 2006 tidak pernah di-suspend c. Emiten yang memiliki laporan keuangan yang lengkap sejak tahun 2003 sampai dengan 2006. Jumlah perusahaan bank yang memenuhi syarat dari kriteria- kriteria yang digunakan penulis dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Jumlah perusahaan bank yang memenuhi kriteria-kriteria dalam unit No. Keterangan Jumlah Bank 1. Populasi 23 2. Emiten yang tidak pernah di-suspend diberhentikan sementara sejak tahun 2003 – 2006 20 3. Emiten yang terus listing di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2003 – 2006 18 4. Emiten yang memiliki Indeks Harga Saham Individu yang lengkap sejak tahun 2003 – 2006 17 5. Emiten yang memiliki laporan keuangan yang lengkap sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 15 6. Emiten yang memenuhi seluruh kriteria penulis 15 Sumber: www.bei.co.id data diolah Sampel penelitian yang diperoleh berjumlah 15 perusahaan bank. Adapun ke-15 bank tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4 Sampel Penelitian No. Kode Emiten Nama Emiten Tanggal Listing 1 ANKB PT. Bank Artha Niaga Kencana, tbk 02 November 2000 2 BBCA PT. Bank Central Asia, Tbk 31 Mei 2000 3 BBNI PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 25 November 1996 4 BBNP PT. Nusantara Parahyangan, Tbk 10 Januari 2001 5 BCIC PT. Bank Century, Tbk 25 Juni 1997 6 BDMN PT. Bank Danamon, Tbk 06 Desember 1989 7 BNGA PT. Bank Niaga, Tbk 29 November 1989 8 BNII PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 21 November 1989 9 PNBN PT. Pan Indonesia Bank, Ltd 29 Desember 1982 10 LPBN PT. Bank Lippo, Tbk 10 November 1989 11 NISP PT. Bank NISP, TBK 20 Oktober 1994 12 BABP PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk 21 Juli 2002 13 BKSW PT. Bank Kesawan, Tbk 21 November 2002 14 BSWD PT. Bank Swadesi, Tbk 01 Mei 2002 15 MAYA PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk 29 Agustus 1997 Sumber: www.bei.co.id data diolah

5. Jenis dan Sumber Data