Analisis Deskriptif ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan dan digolongkandikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif. Hasil estimasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Eksposur Fluktuasi Nilai Tukar pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 – 2006 Besarnya nilai eksposur fluktuasi nilai tukar diukur sebagai koefiesien regresi ß 1 yang menunjukkan derajat sensitivitas return saham individu terhadap perubahan nilai tukar. Dalam pengukuran yang dilakukan terhadap 15 sampel perbankan selama periode penelitian, ditemukan adanya eksposur fluktuasi nilai tukar baik dengan arah positif + maupun negatif -, artinya bahwa perubahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar membawa pengaruh terhadap return saham. Nilai eksposur fluktuasi nilai tukar dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Eksposur Fluktuasi Nilai Tukar ß 1 pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2003- Tahun 2006 NO. KODE EMITEN 2003 2004 2005 2006 RATA- RATA 1 ANKB -15,114 -17,147 9,039 -3,188 -6,6025 2 BBCA 17,357 -83,764 21,107 -11,554 -14,214 3 BBNI -463,094 -47,512 35,166 17,610 -114,548 4 BBNP 11,501 9,278 -9,016 1,286 3,262 5 BCIC -31,466 -1,411 61,120 -2,967 6,319 6 BDMN 18,784 -51,702 13,748 -16,332 -8,876 7 BNGA -12,014 1140,217 10,165 -3,755 283,653 8 BNII -114,564 -23,583 2,238 4,455 -32,864 9 PNBN -39,856 -84,847 96,012 -45,315 -18,502 10 LPBN -118,165 -65,216 38,652 -11,608 -39,084 11 NISP 67,728 -26,551 7,056 9,554 14,447 12 BABP 1,349 -16,432 -18,764 9,470 -6,094 13 BKSW -9,588 -13,041 -11,087 0,622 -8,274 14 BSWD 7,961 -13,209 -5,992 -0,278 -2,880 15 MAYA -0,624 -44,315 -78,659 21,645 -25,488 RATA-RATA -45,320 46,894 11,387 -2,195 Sumber: Hasil penelitian, 2008 data diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa secara rata- rata bank yang memiliki eksposur dengan arah paling negatif dari tahun 2003 sampai dengan 2006 adalah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI yaitu sebesar -114,548. Sedangkan, eksposur dengan arah paling positif dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 dimiliki oleh PT. Bank Niaga, Tbk BNGA yaitu sebesar 283,653. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode 2003 sampai dengan tahun 2006, perusahaan yang paling terpengaruh oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar adalah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI Jika dilihat secara keseluruhan dari semua sektor industri perbankan yang go public periode 2003 sampai dengan tahun 2006, eksposur dengan arah Universitas Sumatera Utara paling negatif terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar -45,320. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh perusahaan perbankan yang go public di Indonesia paling terpengaruh oleh depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar terjadi pada tahun 2003. Tahun 2003 nilai eksposur dengan arah paling negatif dimiliki oleh PT. Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI yaitu sebesar -463,094. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI merupakan perusahaan yang paling terpengaruh oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada tahun 2003. Tahun 2004 nilai eksposur dengan arah paling negatif dimiliki oleh PT. Pan Indonesia Bank, Ltd PNBN yaitu sebesar -84,847. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Pan Indonesia Bank, Ltd PNBN merupakan perusahaan yang paling terpengaruh oleh depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada tahun 2004. Tahun 2005 nilai eksposur dengan arah paling negatif dimiliki oleh PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk MAYA yaitu sebesar -78,659. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Ban Mayapada Internasional, Tbk MAYA merupakan perusahaan yang paling terpengaruh oleh depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada tahun 2005. Tahun 2006 nilai eksposur dengan arah paling negatif dimiliki oleh PT. Pan Indonesia Bank, Ltd PNBN yaitu sebesar -45,315. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Pan Indonesia Bank, Ltd PNBN merupakan Universitas Sumatera Utara perusahaan yang paling terpengaruh oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar pada tahun 2006. 2. Deskripsi Return on Total Assets ROA pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006 Tabel 4.2 menggambarkan nilai variabel Return on Total Assets ROA pada masing-masing perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2003 sampai dengan 2006. Pada tabel ini dapat dilihat nilai Return on Total Asstes ROA mengalami kenaikan maupun penurunan pada setiap tahun penelitian. Return on Total Assets ROA diukur dengan perbandingan laba bersih dengan total aktiva. Apabila rasio ini semakin besar berarti aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. Dengan kata lain, semakin besar Return on Total Assets ROA, semakin baik karena kinerja pihak bank semakin baik pula. Nilai variabel Return on Total Assets ROA dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Return on Total Assets ROA Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2003 - Tahun 2006 NO. KODE EMITEN 2003 2004 2005 2006 RATA- RATA ROA 1 ANKB 0,0025 0,0100 0,0100 0,0075 0,0075 2 BBCA 0,0200 0,0300 0,0300 0,0300 0,0275 3 BBNI 0,0125 0,0200 0,0125 0,0075 0,0131 4 BBNP 0,0100 0,0100 0,0100 0,0075 0,0094 5 BCIC 0,0019 0,000 0,000 0,000 0,0005 6 BDMN 0,0250 0,0375 0,0350 0,0200 0,0294 7 BNGA 0,0125 0,0275 0,0225 0,0200 0,0206 8 BNII 0,000 0,0225 0,0150 0,0100 0,0119 9 PNBN 0,0200 0,0400 0,0275 0,0200 0,0269 10 LPBN -0,0025 0,0125 0,0175 0,0175 0,0113 11 NISP 0,0100 0,0200 0,0300 0,0100 0,0175 12 BABP 0,0075 0,0100 0,0100 0,0050 0,0081 13 BKSW 0,0075 0,0100 0,0000 0,0000 0,0044 14 BSWD 0,0275 0,0200 0,0175 0,0100 0,0188 15 MAYA 0,0200 0,0175 0,0050 0,0075 0,0125 Sumber: Hasil penelitian, 2008 data diolah Nilai rata-rata ROA terendah dimiliki oleh PT. Bank Century, Tbk BCIC yaitu sebesar 0,0005 0,05 . Sedangkan nilai rata-rata tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN yaitu sebesar 0,0294 2,94 Tahun 2003 nilai Return on Total Assets ROA tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Swadesi, Tbk BSWD yaitu sebesar 0,0275 2,75 . Dan nilai ROA terendah dimiliki oleh PT. Bank Lippo, Tbk LPBN yaitu sebesar - 0,0025 -0,25 . Hal ini berarti PT. Bank Swadesi, Tbk BSWD merupakan bank yang memiliki aktiva yang lebih cepat berputar dan meraih laba. Atau dapat dikatakan bahwa PT. Bank Swadesi, TBK BSWD memiliki tingkat Universitas Sumatera Utara pengembalian total aktiva yang tinggi dan memiliki kinerja pihak bank yang semakin baik. Sedangkan, PT. Bank Lippo, Tbk merupakan bank yang memiliki tingkat pengembalian total aktiva yang terendah karena memiliki aktiva yang perputarannya lambat untuk meraih laba. Tahun 2004 nilai Return on Total Assets ROA tertinggi dimiliki oleh PT. Pan Indonesia Bank, Ltd PNBN yaitu sebesar 0,0400 4 . Sedangkan , yang memiliki ROA terendah adalah PT. Bank Cemtury, Tbk BCIC yaitu sebesar 0,000 0 . Hal ini menunjukkan bahwa bank yang aktiva yang lebih cepat berputar dan meraih laba adalah PT. Pan Indonesia Bank, Ltd PNBN dan yang memiliki aktiva yang paling lambat berputar dan meraih laba adalah PT. Bank Century, Tbk BCIC. Tahun 2005 nilai Return on Total Asstes ROA yang tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN yaitu sebesar 0,0350 3,5 . Sedangkan, yang memiliki ROA terendah adalah PT. Bank Century, Tbk BCIC yaitu sebesar 0,0000 0 dan PT Bank Kesawan, Tbk BKSW yaitu sebesar 0,000 0 . Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN memiliki aktiva yang lebih cepat berputar dan meraih laba dibandingkan dengan bank-bank go public yang lain. Sementara, PT. Bank Century, Tbk BCIC dan PT. Bank Kesawan, Tbk BKSW memiliki aktiva yang paling lambat berputar dibandingkan bank-bank go public lain. Tahun 2006 nilai Return on Total Assets ROA yang tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Central Asia, Tbk BBCA yaitu sebesar 0,0300 3 . Universitas Sumatera Utara Sedangkan, yang memiliki ROA terendah adalah PT. Bank Century, Tbk BCIC yaitu sebesar 0,000 0 dan PT. Bank Kesawan, Tbk BKSW yaitu sebesar 0 . Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Central Asia, Tbk BBCA memiliki aktiva yang lebih cepat berputar dan meraih laba dibandingkan dengan bank-bank go public yang lain. Sementara, PT. Bank Century, Tbk BCIC dan PT. Bank Kesawan, Tbk BKSW memiliki aktiva yang paling lambat berputar dibandingkan bank-bank go public lain. 3. Deskripsi Loan to Deposit Ratio LDR pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2003 – Tahun 2006 Tabel 4.3 ini menggambarkan nilai variabel Loan to Deposit Ratio LDR pada masing-masing perusahaan perbankan yang go public di Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2003 sampai dengan 2006. Pada tabel ini dapat dilihat nilai Loan to Deposit Ratio LDR mengalami kenaikan maupun penurunan pada setiap tahun penelitian. Loan to Deposit Ratio LDR diukur dengan perbandingan jumlah kredit yang diberikan dengan dana yang diterima. Besarnya nilai Loan to Deposit Ratio pada masing-masing perusahaan perbankan dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Loan to Deposit Ratio LDR Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2003 – Tahun 2006 NO. KODE EMITE N 2003 2004 2005 2006 RATA- RATA LDR 1 ANKB 0,6950 0,7425 0,6975 0,6975 0,7081 2 BBCA 0,0220 0,2750 0,3650 0,3925 0,2636 3 BBNI 0,4200 0,5100 0,5650 0,6200 0,5288 4 BBNP 0,3700 0,4950 0,5750 0,5625 0,5006 5 BCIC 0,2375 0,2875 0,2575 0,2150 0,2494 6 BDMN 0,5775 0,6500 0,5825 0,7625 0,6431 7 BNGA 0,4775 0,7975 0,8950 0,8725 0,7606 8 BNII 0,2900 0,4150 0,5350 0,5825 0,4556 9 PNBN 0,7175 0,6750 0,6450 0,7300 0,6919 10 LPBN 0,2175 0,2100 0,2850 0,4025 0,2786 11 NISP 0,7300 0,7875 0,7850 0,7825 0,7713 12 BABP 0,7225 0,9450 0,7650 0,8925 0,8313 13 BKSW 0,4650 0,4775 0,5500 0,6533 0,5365 14 BSWD 0,5725 0,6100 0,5875 0,5400 0,5775 15 MAYA 0,7825 0,7375 0,8500 0,8500 0,8050 Sumber : Hasil penelitian, 2008 data diolah Nilai rata-rata LDR terendah dimiliki oleh PT. Bank Century, Tbk BCIC yaitu sebesar 0,2494 24,94 . Sedangkan nilai rata-rata tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk BABP yaitu sebesar 0,8313 83,13 . Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk akan menanggung resiko yang lebih besar akibat adanya penyaluran dana dalam bentuk kredit relatif yang lebih besar dibandingkan dengan deposito atau simpanan masyarakat terhadap bank tersebut. Sedangkan, PT. Bank Century, Tbk BCIC merupakan bank yang menanggung resiko yang paling kecil karena penyaluran dana dalam bentuk Universitas Sumatera Utara kredit relatif lebih kecil dibandingkan dengan deposito atau simpanan masyarakat kepada bank tersebut. Tahun 2003 nilai variabel Loan to Deposit Ratio LDR tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk MAYA yaitu sebesar 0,7825 78,25 . Sedangkan nilai variabel LDR terendah dimiliki oleh PT. Bank Central Asia, Tbk BBCA yaitu sebesar 0,0220 2,2 . Hal ini menunjukkan bahwa bank yang paling besar menanggung resiko akibat dari adanya penyaluran dana dalam bentuk kredit relatif lebih besar dibandingkan dengan deposito atau simpanan masyarakat adalah PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk MAYA. Dan yang menanggung resiko yang paling kecil adalah PT. Bank Central Asia, Tbk BBCA. Tahun 2004 nilai variabel Loan to Deposit Ratio LDR tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera Internasional,Tbk BABP sebesar 0,9450 94,50 . Sedangkan yang memiliki LDR terendah adalah PT. Bank Lippo, Tbk LPBN yaitu sebesar 0,2100 21 . Hal ini menunjukkan bahwa bank yang paling besar menanggung resiko akibat dari adanya penyaluran dana dalam bentuk kredit relatif lebih besar dibandingkan dengan deposito atau simpanan masyarakat adalah PT. Bank Bumiputera Internasional, Tbk BABP. Dan yang menanggung resiko yang paling kecil adalah PT. Bank Lippo, Tbk LPBN.. Tahun 2005 nilai variabel Loan to Deposit Ratio LDR tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Niaga, Tbk BNGA yaitu sebesar 0,8950 89,50 . Sedangkan yang memiliki LDR terendah adalah PT. Bank Century, Tbk Universitas Sumatera Utara BCIC yaitu sebesar 0,2575 25,75 . Hal ini menunjukkan bahwa bank yang paling besar menanggung resiko akibat dari adanya penyaluran dana dalam bentuk kredit relatif lebih besar dibandingkan dengan deposito atau simpanan masyarakat adalah PT. Bank Niaga, Tbk BNGA. Dan yang menanggung resiko yang paling kecil adalah PT. Bank Century,Tbk BCIC Tahun 2006 nilai variabel Loan to Deposit Ratio LDR tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Bumiputera Internasional, Tbk BABP yaitu sebesar 0,8925 89,25 . Sedangkan yang memiliki LDR terendah adalah PT. Bank Century, Tbk BCIC yaitu sebesar 0,2150 21,50 . Hal ini menunjukkan bahwa bank yang paling besar menanggung resiko akibat dari adanya penyaluran dana dalam bentuk kredit relatif lebih besar dibandingkan dengan deposito atau simpanan masyarakat adalah PT. Bank Bumiputera Internasional, Tbk BABP. Dan yang menanggung resiko yang paling kecil adalah PT. Bank Century,Tbk BCIC

B. Regresi Linier Berganda