Revitalisasi Pertanian Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Infrastruktur Dasar

IV - 4 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018

D. Kerusakan Infratruktur Penunjang Pertumbuhan Ekonomi

Panjang jaringan jalan yang berada di wilayah Kabupaten Jombang, terdiri dari status Jalan Nasional 38,98km, Jalan Provinsi 60,35 Km, serta Jalan Kabupaten 1.193,400 Km. Dari keseluruhan total panjang jalan yang menjadi kewenangan kabupaten, terbagi atas: 1. Jalan kabupaten sepanjang 664,794, dengan kondisi: a. Jalan dengan kondisi baik sebesar 55,20 atau 366,942 Km; b. Jalan dengan kondisi sedang sebesar 17,76 atau 118,09 Km; c. Jalan dengan kondisi rusak ringan sebesar 11,62 atau 77,22 Km; d. Jalan dengan kondisi rusak berat sebesar 15,42 atau 102,54 Km; 2. Untuk jalan desa sepanjang 528,606 Km, dengan kondisi: a. Jalan dengan kondisi baik sebesar 41,89 atau 221,427 Km; b. Jalan dengan kondisi sedang sebesar 20,73 atau 109,554 Km; c. Jalan dengan kondisi rusak ringan sebesar 16,60 atau 87,755 Km; d. Jalan dengan kondisi rusak berat sebesar 20,78 atau 109,870 Km. Dalam menunjang kelayakan pengoperasian jaringan jalan perlu didukung dengan adanya bangunan pelengkap jalan, berupa jembatan yang layak dan memadai sebagai satu kesatuan sistem transportasi. Guna mewujudkan kelayakan transportasi tersebut, bahwa total jumlah jembatan yang ada di Kabupaten Jombang sampai dengan tahun 2013 sebanyak 934 buah dengan kondisi rusak 7 buah. Infrastruktur merupakan faktor kunci dalam mendukung pembangunan Kabupaten Jombang yang berperan vital tidak hanya sebagai penggerak roda ekonomi di daerah, namun turut membentuk perkembangan wilayah serta melayani masyarakat dalam mengartikulasikan kehidupan sosial masyarakat Kondisi infratruktur jalan yang mengalami kerusakan hampir mencapai 50 menghambat kelancaran arus distribusi barang dan jasa. Kondisi jalan yang rusak juga mempengaruhi ongkos angkut maupun pemeliharaan kendaraan.

E. Revitalisasi Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor penyumbang terbesar dalam PDRB Kabupaten Jombang. Dalam perkembangannya sektor pertanian mengalami perlambatan pertumbuhan. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam hal penyerapan angatan kerja, karena sektor industri olahan belum berkembang secara optimal. Sektor pertanian di Kabupaten Jombang menghadapi tantangan- tantangan yang tidak ringan. Para petani menghadapi turunnya kualitas IV - 5 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 kesuburan tanah, banyaknya hama dan penyakit tanaman, dan perubahan iklim yang tidak menentu. Selain itu, para petani belum mampu mengoah hasilnya untuk mendapatkan nilai tambah. Sebagian besar, produk pertanian dijual dalam bentuk bahan mentah. Produk- produk pertanian belum dimanfaatkan secara lebih baik menjadi produk- produk olahan, baik setengah jadi maupun jadi. Dalam pengelolaan budidaya, sektor pertanian masih belum mampu menggunakan sistem pertanian secara profesional atau modern. Hampir sebagian besar sektor pertanian di Kabupaten Jombang dikerjakan secara tradisional. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi sektor pertanian, dengan harapan sektor ini mampu untuk menjawab permasalahan pertanian yang diakibatkan oleh permasalahan ekonomi.

F. Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Infrastruktur Dasar

Total panjang jaringan drainase di wilayah perkotaan Jombang adalah sepanjang 60,52 Km dengan luas Daerah Aliran Sungai 520,01 Km2. Intensitas genangan di wilayah perkotaan Jombang masih terdapat beberapa lokasi yang apabila ditinjau dari standart pelayanan yang harus dipenuhi, belum dapat mengatasi genangan secara optimal. Lama genangan di 12 lokasi masih di atas 3 jam dengan tinggi genangan antara 30-50 Cm. Masih terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa lemahnya kualitas infrastruktur mengindikasikan penanganan sektor sanitasi dipandang masih rendah. Hal tersebut terlihat dari: a. Tingginya Angka kesakitan Morbidity Rate yang disebabkan oleh penyakit yang bersarang di air kotor; b. Masih terdapat masyarakat yang memanfaatkan sungai sebagai tempat buang air besar, pembuangan sampah rumah tangga, bahkan sebagai sumber air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari; c. Masih banyak masyarakat menggunakan sanitasi dengan pilihan teknologi yang tidak sesuai dengan standart dan kualitas yang memadai.

G. Belum Stabilnya Tingkat Pengangguran Terbuka