Konsep Kreatif

D. Konsep Kreatif

1. Gaya Gambar

menggunakan gaya ilustrasi kartunal blok, yang biasa digunakan di kartun animasi

bentuk kartun sesungguhnya, simple, enak dilihat, eye catching, warna yang ceria. Seperti yang tertulis di kuesioner, anak-anak cenderung memilih warna yang cerah dan ceria. Hal ini yang membuat cergam ini memakai gaya ilustrasi cartoonal block.

Selain itu menggunakan bentuk yang masih terkesan biasa pada anak-anak. Detil yang tidak begitu mencolok, namun sudah membuat analk-anak paham akan anatomi tubuh dari karakter yang terlihat. Dan garis tebal yang khas untuk memisahkan karakter dan background cerita secara kontras.

Selain kartunal, akan dimasukkan juga unsur budaya Jawa, dengan ketentuan tidak terlalu dipaksakan. Dalam cergam ini menggunakan batik yang sudah dimodifikasi dan yang cocok dipakaikan ke tokoh-tokoh yang ada dalam cergam. Unsur-unsur ini hanya untuk pemanis, untuk memadukan gambar gaya Eropa dan budaya Jawa.

Dari kesimpulan survey, maka konsep kreatif yang akan digunakan untuk perancangan Buku

adalah :

a. Komposisi buku cergam lebih dominan pada visual daripada teks tulisan. Buku cergam identik dengan gambar yang lebih dominan. Ada beberapa pula a. Komposisi buku cergam lebih dominan pada visual daripada teks tulisan. Buku cergam identik dengan gambar yang lebih dominan. Ada beberapa pula

b. Pemakaian gaya kartunal seperti . Gaya kartunal yang simple dan eye catching dipilih untuk -anak masih belajar mengenal bentuk, jadi gaya kartun ini yang terasa paling cocok, karena tidak terlalu rumit bagi penglihatan anak-anak. Kartun merupakan sebuah gambar yang bersifat representasi atau simbolik, sebuah kartun bisa dijabarkan sebagai sebuah cerita panjang, kartun memiliki potensi setara dengan sejuta kata-kata. Sebuah kartun lahir dari beribu pikiran yang terpendam. Seperti diungkapkan oleh Kusnadi bahwa corak kartun yang jenaka ini dalam kenyataannya sangat berkemampuan sebagai pengungkap permasalahan kehidupan yang luas dan aneka ragam sekitar kita.

Gambar: bentuk gaya kartunal Spongebob Squarepants

Gambar: bentuk gaya kartunal Fairly Odd Parents

c. Alur cerita yang menyenangkan dan lucu. Menurut survey yang dilakukan, anak-anak cenderung lebih menyukai cerita yang

yang Tak Menyeramkan, akan sedikit mengalami perubahan alur, sesuai yang diharapkan anak-anak.

d. Warna yang cenderung cerah dan bukunya bisa dijadikan suatu koleksi. Untuk warna, cergam ini menggunakan perpaduan warna standar (CMYK) untuk kemudian diolah menjadi warna cerah, sesuai dengan keadaan yang tergambar di cergam nanti.

2. Konsep Kreatif Media Promosi

a. Layout

Untuk layout Menyeramkan mengambil contoh dari warna yang digunakan dalam symbol Halloween, yaitu gradasi hitam ke orange.

Halloween sendiri identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween.

Simbol-simbol perayaan Halloween menggambarkan keadaan alam di musim gugur, termasuk labu hasil panen dan orang-orangan sawah sebagai penjaga hasil panen. Selain itu, simbol-simbol Halloween juga dekat dengan kematian, keajaiban, monster, dan karakter menyeramkan hasil rekaan pembuat film Amerika dan perancang grafis. Karakter-karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween adalah setan dan iblis dari kebudayaan Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, penyihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung bangkai, rumah hantu, kucing hitam, laba-laba, goblin, zombie, mumi, tengkorak, dan manusia serigala. Karakter film horor klasik seperti drakula atau monster Frankenstein juga dipakai untuk perayaan Halloween. Hitam dan orange dianggap sebagai warna tradisional Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween berwarna ungu, hijau dan merah.

Warna Halloween

pada saat pertama melihatnya. Contoh lain yang digunakan adalah layout game Angry Bird Season : Ha game ini juga memperlihatkan kesan misterius/seram pada saat pertama melihatnya, namun tetap lucu ketika dimainkan.

Contoh warna Halloween Contoh layout game Angry Bird

b. Ilustrasi

Untuk ilustrasi, media promosi tidak menggunakan banyak ilustrasi, hanya menggunakan font Pilt yang ditata sedemikian rupa sehingga membentuk layout yang menarik.

Ilustrasi lain yang digunakan adalah bentuk bulan purnama yang terlihat sebagian tenggelam dihiasi oleh siluet ranting-ranting kering dan siluet dari monster-monster. Ilustrasi ini dipilih untuk menunjukkan kesan misterius, seperti Ilustrasi lain yang digunakan adalah bentuk bulan purnama yang terlihat sebagian tenggelam dihiasi oleh siluet ranting-ranting kering dan siluet dari monster-monster. Ilustrasi ini dipilih untuk menunjukkan kesan misterius, seperti

c. Warna

Warna dominan yang digunakan dalam konsep kreatif media promosi ini adalah warna orange. Orange adalah warna yang sangat cerah dan membangkitkan semangat, fresh and natural. Seperti warna merah, orange sangat aktif dan energik, namun tidak mencerminkan amarah seperti merah. Tetapi sebaliknya, orange adalah sebuah simbol kebahagiaan yang mewakili sunshine, antusiasme, dan kreativitas. Selain itu orange dapat meningkatkan aktifitas mental. Disamping itu warna orange memberi kesan yang kuat pada elemen yang

dianggap penting. Punya karakter yang mirip dengan merah tapi lebih feminim dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreatifitas. Dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira dan optimis, penuh energi, bisa mengurangi depresi/perasaan tertekan. Bila berlebihan justru akan merangsang prilaku hiperaktif.

Untuk warna lainnya yaitu hitam, hitam dipilih karena warna yang kuat dan penuh percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, elegan, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga merupakan warna lambang duka dan dapat

menimbulkan perasaan tertekan. Hitam punya reputasi buruk. Warna ini dipakai oleh para penjahat di komik atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung. Tapi, hitam juga punya sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu

Pemilihan warna yang bertolak belakang ini dilakukan untuk mendapatkan sebuah keharmonisan warna yang saling melengkapi. Warna hitam yang cenderung berunsur kelam, dicerahkan dengan orange begitu pula sebaliknya, orange yang bila berlebihan menimbulkan kesan jelek, diredam oleh warna hitam.

d. Typografi

Tipografi yang digunakan untuk media promosi buku cerita bergambar font buatan sendiri dari vector art yang diberi nama font Pilt. Sedangkan untuk penulisan isi dan sub headline adalah font Ebrima. Font ini dipilih karena termasuk dalam jenis font san serif yang memiliki arti jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Ebrima dirancang untuk mendukung sejumlah besar bahasa Afrika. Font berisi karakter untuk Nko, Tifinagh, Vai dan skrip Osmanya menulis. Karakter Latin dalam huruf ini termasuk tanda aksen tambahan dan karakter yang digunakan dalam bahasa di seluruh Afrika.

e. Verbal

Verbal yang dimaksud disini adalah bahasa penulisan yang digunakan dalam materi promosi. Dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu, headline dan sub headline . Masing-masing mempunyai arti yang berbeda namun saling melengkapi.

1). Headline

Untuk headline

lt lt

2). Sub headline

Untuk sub headline sendiri menggunakan tag line -teman menganggap aku terlalu tampan untuk ukuran monster. Apa yang

diceritakan dibuku ini memang tidak menyeramkan. Penulisan font menggunakan font Ebrima, seperti pada isi cerita, agar mudah dibaca.

f. Alasan Pemilihan Media

Dalam penerbitan digunakan berbagai media promosi. Dengan tujuan lebih menarik perhatian dari para calon pembeli buku cerita bergambar ini. Adapun media promosi yang mendukung penerbitan buku ini adalah :

1). X-Banner X-Banner ini diletakkan diluar tempat penerbitan buku, dengan harapan menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitar tempat itu dan tertarik untuk membeli buku cerita bergambar ini.

2). Poster Poster digunakan sebagai media promosi yang paling gampang dikenali orang-orang. Poster ini ditempelkan di tempat-tempat strategis yang banyak dilalui orang-orang.

3). Kaos

Kaos disini digunakan sebagai merchandising. Untuk 1000 pembeli

4). Stiker Stiker disini digunakan sebagai merchandising. Untuk 1000 pembeli

5). Pembatas buku Sebagai bonus yang sudah ada didalam buku. Karena setiap pembelian buku sudah ada pembatas buku yang berada didalamnya.

6). Pin Pin disini digunakan sebagai merchandising. Untuk 1000 pembeli pertama

7). Gantungan kunci Gantungan kunci disini digunakan sebagai merchandising. Untuk 1000

8). Paper Bag Paper Bag disini duganakan sebagai tas untuk membawa buku yang sudah dibeli. Namun paper bag ini hanya didapatkan ketika peluncuran buku saja.

Media promosi dan buku cerita yang akan diterbitkan sangat erat hubungannya, dan saling melengkapi. Buku cerita bergambar akan lebih menarik jika diberi materi promosi. Demikian sebaliknya, media promosi tidak akan

3. Cerita Asli dan Storyline

a. Cerita Asli

yang pernah dipentaskan oleh Kak Rico dari Pendongeng Indonesia.

Profesor Simon, bosku, memintaku mencari Artur. Ia temanku sesama ahli geologi. Artur menghilang di sebuah lembah di wilayah Afrika. Saat itu ia sedang menyelidiki jejak manusia purba.

Setibanya di Afrika, aku langsung menuju lembah itu. Penduduk setempat bercerita bahwa lembah itu berbahaya. Ada monster pemangsa manusia tinggal di balik lembah itu. Namun aku tidak takut. Sambil menggendong ransel kulit berisi berbagai peralatan, kumulai perjalananku mencari Artur.

dengan susah payah di antara celah batuan pegunungan. Aku tak berani menoleh ke bawah. Setibanya di puncak, aku bingung tak tahu harus ke mana lagi. Akhirnya aku tertidur bersandar di dinding batu.

Entah berapa lama aku tertidur. Tiba-tiba ada bulu-bulu kasar

melihat sosok mahluk berbulu tebal di hadapanku. Aku sudah bersiap-siap lari andai diserang. Tapi, aneh! Ia malah bertepuk-tepuk tangan dan menyeringai. Sepertinya senang melihatku ketakutan. Diam-diam kuambil sebuah alat penerjemah semua bahasa ciptaanku yang berbentuk mirip terompet. Kutekan tombolnya dan kuarahkan ke tubuh mahluk itu.

mengerti apa yang diucapkan monster itu.

Dengan bantuan alat itu, makhluk itu kini mengerti ucapanku. Ia berhenti meledek dan Baru kamu yang ketakutan melihat wajahku. Teman-temanku bilang, wajahku

- sedu. Mulanya aku ingin tertawa mendengar ucapannya. Mana ada monster yang tampan, batinku, tapi melihat ia menangis seperti anak kecil, hatiku jadi iba.

Monster itu mengge

ditakut-takuti, manusia akan menemukan tempat persembunyian kami. Dan kami bisa dibunuh. Temanmu sendiri bilang, kami harus hati-

-debar.

minggu lalu kami memergokinya sedang mengamati gua kami. Ia sekarang

Aku lega sekaligus cemas. Kini Artur berada di sarang monster! Tiba-tiba monster itu mengangkat tubuhku dan menjepit pinggangku

tak bisa menolak. Kupejamkan mata kuat-kuat saat dibawa menaiki bukit-bukit batu,

Setelah itu aku ditarik memasuki gua dengan lorong bercabang- cabang. Lamaaa sekali kami berjalan dalam kegelapan. Akhirnya seberkas cahaya terlihat di ujung lorong.

Tempat itu membuatku tertegun. Seluruh dinding dan lantai gua dilapisi emas. Monster-monster kecil berkejar-kejaran. Monster-monster yang lebih besar bercanda dengan riangnya.

mengerikan dari monster yang membawaku ke sini. Mereka lalu menyuguhiku buah-buahan dan minuman sari buah yang segaaar sekali. Aku juga diajak menari dan menyanyi. Monster berkepala babi yang berbulu hijau lalu bercerita,

sejak teknologi manusia semakin maju, mereka jadi ingin tahu segala hal. Bangsa monster pun mulai diburu. Mereka mengorbankan persahabatan sejati demi kepentingan pribadi. Sejak itulah kami tinggal di gua ini turun-temurun. Menunggu saat yang tepat untuk kembali ke dunia luar. Tapi kudengar manusia semakin ganas. Padahal kami tak pernah

Monster-monster itu terkekeh-

ka Monster bertangan empat langsung menarik lenganku ke tempat yang mirip perkebunan di dalam gua. Sinar matahari masuk melalui pantulan- pantulan cermin yang dipasang di sekiling gua. Di situ ternyata ada beberapa manusia. Mereka sedang memetiki buah. Artur juga ada di situ!

mencari kedamaian. Lihat saja! Di tempat ini terdapat banyak sekali emas. Tapi monster-monster itu tidak saling membun cerita Artur.

damai. Tapi, kau tak boleh melupakan tanggung jawabmu. Dan melupakan bos kita, Profesor Simon. Kalau Profesor mengira kita ditangkap monster, ia bisa datang ke lembah ini membawa tentara. Tempat ini tidak akan tenang

Artur terdiam.

luar sana. Semoga suatu saat nanti monster-monster bisa bersahabat dengan

Artur akhirnya mau kuajak pulang. Kami berdua sepakat akan merahasiakan tempat itu. Ketika akan pulang, si monster tampan memaksa ingin ikut. Terpaksa ia kubawa pulang di dalam peti. Dengan syarat ia tak Artur akhirnya mau kuajak pulang. Kami berdua sepakat akan merahasiakan tempat itu. Ketika akan pulang, si monster tampan memaksa ingin ikut. Terpaksa ia kubawa pulang di dalam peti. Dengan syarat ia tak

Mula-mula Pilt memang tidak sekali pun keluar dari rumahku. Tapi suatu sore sepulangnya dari kantor, Pilt meloncat keluar dari semak-semak sambil berteriak mengagetkanku. Tampaknya ia senang sekali melihat wajahku yang pucat terkejut. Cepat-cepat kusuruh ia masuk. Untung sudah sore, jadi kurasa tak ada orang yang melihat kejadian itu.

Suatu malam saat sedang nonton televisi, pintu rumahku diketuk seseorang. Ketika kubuka, Jeni, anak kecil tetanggaku. Ia tersenyum sambil mengulurkan seb ini pada monster yang tinggal di rumah Paman. Tadi pagi aku sudah berjanji

Aku melongo mendengarnya. Segera kutarik Jeni masuk. orang tuamu tahu tentang mons

Ia menggeleng

Kutepuk dahiku keras. Gawat! Bagaimana kalau orangtua anak-anak iini tahu? Aku hampir marah pada Pilt. Tapi aku jadi terharu ketika kulihat wajah Pilt begitu gembira menerima permen dari Jeni. Pilt mengunyah permen perlahan sambil memeluk Jeni yang mengelus-elus kepala Pilt. Aku jadi teringat ucapan Pilt malam sebelumnya,

yang tampan. Jadi aku punya banyak tem Aku terenyuh. Mana ada monster yang tak menyeramkan. Mungkin cuma anak-anak seperti Jeni, Marthina, dan Will saja yang menganggap Pilt yang tampan. Jadi aku punya banyak tem Aku terenyuh. Mana ada monster yang tak menyeramkan. Mungkin cuma anak-anak seperti Jeni, Marthina, dan Will saja yang menganggap Pilt

Kini, sudah 20 tahun aku tak bertemu Pilt. Masih kuingat malam itu Pilt menghilang dari kamarnya. Ketika sejumlah orang dewasa memaksa masuk. Rupanya orang tua Jeni, Marthina, dan Will mencurigai anak-anak mereka yang sering pergi sambil membawa makanan dari rumah. Setelah diikuti, akhirnya ketahuan, anak-anak mereka sedang bermain dengan monster.

Pasti Pilt ketakutan ketika orang-orang dewasa itu beramai-ramai hendak menangkapnya. Ia disangka monster jahat. Untung Pilt sempat melarikan diri.

Pilt tak pernah muncul lagi. Sesekali ada berita di koran tentang mahluk berbulu ungu di kereta api bawah tanah. Aku tak berusaha menyelidikinya, meski pun aku yakin itu pasti Pilt. Biarlah Pilt tinggal di lorong-lorong kereta api bawah tanah yang mirip dengan tempat tinggalnya dulu. Biarlah Pilt mengajak manusia bersahabat dengan caranya sendiri.

b. Storyline

Karena ada perubahan pada akhir cerita maka dibuat storyline yang

M storylinenya.

- Hal 1

Arthur sudah menghilang selama berbulan2. Karena dia sahabat karib Brian maka Brian pun berinisiatif mencarinya.

- Hal 2-3

Brian berangkat ke pegunungan dimana Arthur hilang, mencari sahabatnya Arthur yang hilang selama berbulan-bulan. Dengan ,modal bertanya pada warga sekitar, Brian pun berusaha menemukan Arthur. Brian diperingatkan oleh warga sekitar tentang bahaya monster di gunung tersebut.

- Hal 4

Brian mendaki terus sampai ke puncak. Ia tampak kelelahan.

- Hal 5

Brian kelelahan dan tertidur di bawah pohon dengan sangat pulas. Namun ada sosok misterius yang mendekatinya.

- Hal 6

Brian berteriak ketakutan ketika melihat sosok misterius didepannya adalah seekor monster. Tetapi aneh, monster itu malah tertawa.

- Hal 7

Monster itu Nampak berusaha bicara kepada Brian, namun Brian tidak mengerti bahasanya.

- Hal 8-9

Brian mengambil alat penerjemah semua bahasa dan mengarahkannya pada monster itu. Dan ternyata monster itu berkata temanmu. Baru kamu yang ketakutan melihat wajahku. Teman-temanku

mengatakan melihat manusia lain di dalam guanya, dan Brian berfikir, pasti itu Artur.

- Hal 10

Kemudian monster itu menggendong Brian menuju gua nya,

- Hal 11

(Perjalanan menuju gua)

- Hal 12

Setelah perjalanan yang cukup jauh. Monster itu membawa Brian ke dalam sebuah gua, yang mengejutkan, gua itu berdinding emas. Dan ditinggali banyak monster yang lebih menyeramkan.

- Hal 13

Seekor monster bercerita padaku kalau dulu manusia dan monster bersahabat. Namun karena kemajuan tekhnologi manusia, monster memilih untuk menjauhi manusia, karena mereka mulai memburu monster. Sejak itulah monster mulai bersembunyi jauh dari manusia.

- Hal 14

Brian melihat Arthur, Sedang memetik buah-buahan.

- Hal 15

Artur dan Brian bersiap pulang. Dan Monster itu ingin ikut, monster itu dinamai Pilt.

- Hal 16-17

Pilt bermain dan membantu anak-anak.

- Hal 18-19

Pilt bermain dan membantu anak-anak

- Hal 20

Sepengetahuan Brian, Pilt tidak pernah keluar dari rumah Brian. Dia selalu bermain di dalam rumah.

- Hal 21

Suatu sore dia mengagetkan Brian di depan rumah sepulang kerja.

- Hal 22

Brian pun agak marah kepada Pilt, karena keluar rumah tanpa sepengetahuannya.

- Hal 23

ini untuk monster yang tinggal di rumah paman. Tadi pagi aku sudah berjanji memberinya permen.

- Hal 24

rang tuamu tahu tentang

- Hal 25

Suatu hari. Brian menemukan para orang tua anak-anak yang sering bermain dengan Pilt, dengan muka yang marah di depan pintu rumahnya.

- Hal 26-27

Mereka membawa senjata tajam dan obor. Masuk ke rumah Brian. Pilt pun ketakutan dan meringkuk di belakang Brian.

- Hal 28

-anak anya penuh amarah.

- Hal 29

Namun Jeni,Martina,Will dan anak-anak lainnya menmbuat barisan blockade

- Hal 30

Anak-anak menunjukkan gambar ketika mereka dan Pilt bermain,melihat ketulusan hati mereka, amarah orangtua mereka pun reda.

- Hal 31

Pilt bicara pada orang banyak -siapa, walau aku tampak menyeramkan bagi kalian. Aku ingin menjadi monster yang tak menyeramkan. Karena aku punya banyak tema anak-anak).

- Hal 32

Pilt pun kini tetap tinggal bersama Brian. Dan bebas bermain bersama anak- anak. Dan para orang tua pun mulai bisa merasakan kehangatan dari tulusnya hati Pilt, Si monster yang tak menyeramkan. (gambar sebuah foto Pilt dengan Brian anak-anak dan para orang tua).

4. Karakter

Berdasarkan ide awal dari gaya gambar dan riset yang dilakukan, maka

a. Pilt

Pilt merupakan tokoh utama monster

. Monster ini berbeda dari kesan monster

kebanyakan yang tampak menyeramkan, sadis dan menakutkan.

Ide awal terbentuknya konsep penggambaran Pilt adalah ketika kita dihadapkan pada pembentukan suatu karakter yang berbanding terbalik dengan apa yang ada pada masyarakat pada umumnya.

Monster ini dibuat sedemikain simpel, dan tidak menakutkan karena buku ini ditujukan untuk anak-anak yang umumnya masih bisa disebut polos. Dengan harapan bentuk-bentuk yang simpel ini mudah diingat oleh memori visual anak-anak.

Untuk warna, karakter Pilt menggunakan warna ungu, J. Linschoten dan Drs. Mansyur mengatakan bahwa warna ungu adalah warna kesetiaan,

bahwa Pilt disini bukanlah makhluk yang harus ditakuti, karena dia juga makhluk hidup yang ingin berteman dengan siapa saja.

Pilt sendiri tercipta dengan penggambaran yang berbeda dari monster biasanya. Simple, berwarna mencolok, dan tampang yang tidak menyeramkan sama sekali.

Pilt lahir ke pemikiran penulis setelah membaca sinopsis dan menemukan bahwa monster ini sangat berbeda dari monster yang lainnya namun walau dia berbeda, dia tetap ingin hidup menjadi monster walau tak menyeramkan.

Biodata Pilt : Nama

: Pilt

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Warna Bulu

: Ungu Violet

Tinggi

: 2.50 cm : 2.50 cm

Monster yang tak Menyeramkan . Tokoh ini terlahir dari pemikiran tentang gambar berunsur chibi ((

, juga bisa ditulis

) adalah kata Bahasa Jepang yang berarti "orang pendek" atau "anak kecil". Kata ini populer di

kalangan penggemar manga dan anime. Arti kata ini adalah seseorang atau binatang yang pendek/kecil. Contoh dari penggunaan kata ini yang populer adalah Chibiusa, sebuah nama peliharaan dari anak perempuan dari Sailor Moon dikenal dengan Chibi Usagi ("Usagi cilik"). Pada kalangan penggemar anime dan manga (otaku), istilah chibi sering bercampur aduk dengan istilah super deformed atau bisa digunakan untuk mendeskripsikan versi anak- anak dari sebuah karakter.)

Bentuk Chibi disini digunakan untuk membuat tokoh terlihat unik dan tidak terlalu ribet dengan anatomi tubuh manusia. Sehingga anak-anak pun Bentuk Chibi disini digunakan untuk membuat tokoh terlihat unik dan tidak terlalu ribet dengan anatomi tubuh manusia. Sehingga anak-anak pun

Brian disini bersifat murah hati dan setia kawan, terbukti kawannya yang hilang berbulan-bulan dicarinya yang belum tahu pasti keberadaannya. Ciri utama Brian disini adalah memakai rompi/jubah yang dihiasi ornament batik yang sudah di simpelkan.

Biodata Brian : Nama

: Brian

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Warna Kulit

Berikut adalah scheme warna yang dominan digunakan untuk pembuatan

warna background dan warna karakter.

6. Typografi

Typografi yang digunakan dalam penulisan teks : Ebrima Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890.,!@#$%^&*()_+|> <?

sans serif (tanpa kait pada ujung huruf) mempunya bentuk yang luwes namun tetap terbaca bagi anak-anak. Daripada font yang formal, karena terkesan membosankan bagi anak-anak.

Sedangkan untuk judul menggunakan typografi olahan dari vector typografi dan beberapa bentuk monster. Font ini diberi nama font Pilt. Font ini merupakan font karangan sendiri. Dengan penggabungan font dan ilustrasi monster, karena untuk menunjang isi buku cerita bergambar yang bercerita tentang monster.

Font ini terinspirasi dari font yang ada

Menggunakan bentuk font yang menyerupai lendir menetes, dikarenakan font ini biasa digunakan dalam hal-hal berbau misteri maupun monster. Namun menggunakan Menggunakan bentuk font yang menyerupai lendir menetes, dikarenakan font ini biasa digunakan dalam hal-hal berbau misteri maupun monster. Namun menggunakan

a. Font Pilt

b.

Full Colour

Grayscale

c. Font Pilt completed

Full Colour

Grayscale

7. Graphic Standar Manual

a. Configuration

b. Colour Guide

c. Grid and Scale

d. Clear Space