Aspek Psikologis

2. Aspek Psikologis

a. Masa perhatian terhadap suatu obyek sangat pendek (sangat cepat mengalihkan perhatian).

commit to user

c. Senang sekali mengulang-ulang kegiatan, apalagi yang dipandang menyenangkan.

d. Munculnya keinginan berkreasi.

e. Pada akhir kelas 3, mulai terjadi perubahan:

1) Masa perhatian menjadi lebih lama.

2) Mulai menyenangi bentuk-bentuk permainan beregu, namum dalam bentuk sederhana (peraturan).

3) Mulai mengenal bentuk-bentuk kompetitif sederhana.

3. Aspek sosiologis

a. Mulai senang belajar hidup secara kooperatif.

b. Tertarik menjadi anggota tim/kelompok.

c. Mulai mengenal dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.

d. Mulai tumbuhnya kesadaran tentang lawan jenis.

e. Pada akhir kelas tiga (3);

1) Mulai suka mengganggu orang lain.

2) Mula menyukai kegiatan kelompok daripada individu.

Karakteristik siswa kelas atas.

1. Aspek Fisiologis

a. Daya tahan tubuh meningkat.

b. Pertumbuhan semakin mantap.

c. Koordinasi mata-tangan semakin baik.

d. Kamatangan secara fisiologis, anak putri lebih cepat daripada anak putra.

e. Tempo berkreasi semakin baik.

f. Mulai tertarik bentuk-bentuk permainan campuran antara putra dan putri (bermain dalam satu kelompok).

g. Keterampilan semakin bagus.

h. Mulai mengenal dan menyukai keterampilan spesifik dan agak kompleks.

2. Aspek Psikologis

a. Sifat-sifat kepahlawanan semakin menonjol.

commit to user

obyek semakin lama).

c. Suka mengekspresikan imajinasinya melalui gerak.

d. Semakin menyukai gerakan-gerakan berirama dan irama musik.

e. Mulai menyukai bentuk-bentuk kegiatan yang bersifat kompetitif.

f. Rasa percaya diri semakin mantap.

g. Semakin mengenal dan menyukai tantangan.

3. Aspek sosiologis

a. Proses kematangan fisik dibarengi dengan ketidakstabilan emosi.

b. Berusaha melakukan tugas sebaik-baiknya, terutama bila ada dorongan dari orang dewasa.

c. Sangat berminat menjadi anggota kelompok.

d. Kerjasama tim/kelompok sangat menonjol.

e. Sifat-sifat kepemimpinan mulai menonjo.l

f. Mulai berkeinginan mengenal nilai-nilai kompetitif yang positif (kompetitif yang kooperatif) dalam (J. Hartoto dan Tomoliyus, 2000). Berdasarkan karakteristik siswa kelas atas dan kelas bawah kita dapat menyusun pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Sehingga sebagai guru pendidikan jasmani dalam penyusunan sistematika pembelajaran perlu mempertimbangkan hal tersebut. Dalam penyusunan pembelajaran tersebut diharapkan merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Sehingga tahap pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Pendahuluan dalam sistematika pembelajaran pendidikan jasmani disebut juga sebagai pemanasan (Warming-up). Pemanasan dilakukan dengan tujuan utama adalah untuk menyiapkan fisik dan mental siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Pemanasan biasanya berisi berbagai aktivitas fisik yang secara langsung dapat menaikkan suhu tubuh. Dengan meningkatnya denyut nadi, meningkat pula kesiapan organ tubuh lainnya untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas cukup tinggi.

commit to user

melakukan pengukuran terhadap jumlah denyut nadi/menit. Biasanya pemanasan dilakukan agar seseorang berada pada denyut nadi yang berkisar antara 100 s.d 120 denyut/menit. Beberapa fenomena sebagai indikator bahwa denyut nadi pemanasan telah dicapai oleh siswa adalah dengan keluarnya keringat tubuh sebagai akibat dari naiknya suhu dan metabolisme tubuh. Sehubungan dengan keterbatasan waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran pemanasan dilakukan dalam waktu kurang lebih 10 menit. Dalam waktu yang relatif singkat, guru tidak hanya sekedar melakukan bentuk-bentuk gerak saja, melainkan gerak- gerak tersebut harus dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh. Gerak yang dilakukan oleh siswa dengan benar hendaknya mendapatkan perhatian dari guru. Apabila gerak yang dilakukan oleh siswa tidak benar, bukan saja tidak dapat menjamin untuk menjadi pemicu bagi kesiapan siswa, melainkan juga menjadi penyebab kemungkinan munculnya cedera.

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan pemanasan adalah untuk sebagai berikut: a) mempersiapkan jasmani dan rohani siswa ke dalam suasana belajar,

b) memenuhi kebutuhan dan keinginan bergerak bagi siswa setelah lama duduk di dalam kelas atau kegiatan lainnya yang cukup menjemukan, c) mempersiapkan anatomi fisiologi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran inti, d) dengan demikian diharapkan siswa dapat dihindarkan dari cedera yang disebabkan oleh beban pembelajaran dengan intensitas latihan yang cukup tinggi, dan e) menghilangkan kekakuan otot dan sendi setelah lama tidak melakukan aktivitas fisik.

b. Latihan inti/pokok

Latihan pokok dapat dikatagorikan menjadi dua bagian utama, yakni sebagai berikut: