Pemahaman Arti, Fungsi, Tujuan Pendidikan Jasmani

5. Pemahaman Arti, Fungsi, Tujuan Pendidikan Jasmani

a. Arti Pendidikan Jasmani

Apabila ditanyakan kepada anggota masyarakat secara acak yang telah mengenyam pendidikan, tentang apa yang mereka pahami tentang "pendidikan jasmani" penulis yakin jawaban yang keluar dari mereka tentunya cukup bervariasi tergantung pada pengalaman sewaktu belajar di sekolah. Mungkin ada yang mengatakan bahwa pendidikan jasmani itu sama artinya dengan pelajaran bermain, latiban senam, latihan atletik, olahraga dan Iain-lain. Banyak sekali para pakar telah mendefinisikan tentang pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani. Berikut adalah beberapa pandangan atau pendapat tentang arti pendidikan jasmani.

Pandangan filsafat idealisme terhadap pendidikan jasmani menurut Adang Suherman (2000:7) adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan jasmani tidak hanya sekedar melibatkan fisik semata.

2. Aktifitas kesegaran jasmani memberi kontribusi terhadap perkembangan kepribadian seseorang.

3. Pendidikan jasmani merupakan pusat berbagai gagasan (ideals).

4. Guru harus menjadi seorang model bagi siswa.

5. Guru bertanggung jawab terhadap efektivitas program pendidikan jasmani.

6. Pendidikan di tujukan untuk kehidupan.

Pandangan terhadap pendidikan jasmani menurut Undang-undang No. 4 tahun 1950 pasal 9 sebagai berikut, "Pendidikan jasmani yang menuju keselarasan antara tumbuhnya badan perkembangan jiwa dan merupakan usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat kuat lahir batiri, diberikan pada segala sekolah" (Adang Suherman, 2000 : 17).

commit to user

adalah bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang memberikan siunbangan terhadap perkembangan individu melalui media aktivitas jasmani dan gerak manusia.

Selanjutnya batasan pendidikan jasmani menurut UNESCO dalam "International Charter of Phyisical Education and Sport" dalam Harsuki (2003:

28) sebagai berikut: Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

individu atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.

Pendidikan jasmani merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematik untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya (Harsuki, 2003 : 5).

Bentuk olahraga yang lain selain pendidikan jasmani yaitu sport dapat diambil dari ketentuan International Council of Sport and Physical Education, ICSPE yang dilakukan dalam bentuk, dari UNESCO dalam "Declaration of Sport" nya yakni : "Setiap aktivitas fisik berupa permainan dan berisikan pertandingan adalah (Struggle) melawan orang lain, diri sendiri ataupun unsur- unsur alam adalah sport". Sport harus dilakukan dengan semangat "fair play"

supaya ia tetap murni. Sport yang dilakukan dengan semangat fair play tersebut merupakan alat yang ampuh bagi pendidikan.

Antara pendidikan jasmani dan sport sering dikatakan ada interface, tidak sama namun ada bagian-bagiannya yang sama. Mas keduanya adalah aktivitas fisik, tegasnya aktivitas otot-otot besar atau muscle activity, bukan/me muscle activity seperti yang terjadi pada kegiatan menulis, menggambar, mengannyam dan sebagainya. Keduanya permainan dalam arti bukan bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang lain dari yang dikerjakan. Kepuasan bukan karena ada hasil lain di luar aktivitas namun diperoleh karena melakukan aktivitas itu sendiri. Jika pendidikan jasmani memang dirancang untuk pendidikan, maka olahraga dengan syarat dilakukan semangat sportif iapun merupakan alat yang ampuh

commit to user

Dari pendapat-pendapat yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang tujuannya harus serasi dan selaras dengan tujaun pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani dan bukan pendidikan dari jasmani dan aktivitas jasmani adalah media untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya. Meskipun sarana pendidikan tersebut fisikal, namun manfaat bagi anak didik juga mencakup bidang-bidang nonfisik seperti intelektual, sosial, estetik, dalam kawasan-kawasan kognitif maupun afektif.

b. Fungsi Pendidikan Jasmani

Dalam melakukan aktifitas terutama aktifitas olahraga tentunya setiap manusia memiliki maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Seringkali bertanya tentang apakah yang diperoleh manusia bila melakukan olah raga. Wilkerson dan Dodder telah melakukan penelitian untuk melakukan penelitian untuk menentukan apakah yang di peroleh manusia dari berolahraga. Mereka menemukan bahwa olahraga mempunyai tujuan dan fungsi sebagai berikut:

Menurut Harsuki (2003:31) merumuskan fungsi olahraga adalah sebagai berikut:

1) Pelepasan emosi. Olahraga adalah satu cara untuk menyatakan emosi dan mengendurkan ketegangan

2) Menunjukkan identitas. Olahraga memberikan kesempatan untuk di kenal orang dan untuk menunjukkan kualitas diri.

3) Kontrol social. Olahraga memberikan cara untuk mengontrol orang dalam satu masyarakat bila ada penyimpangan prilaku.

4) Sosialisasi. Olahraga dapat berperan sebagai satu cara untuk terjadi kontak social sesame penggemar olah raga.

5) Agen perubahan. Olahraga menghasilkan perubhan social, pola prilaku baru, dan menjadi factor yang mengubah jalan sejarah.

6) Semangat kolektif. Olahraga menciptakan semangat kebersamaan yang membuat orang bersatu untuk mencarai tujuan bersama.

7) Sukses. Olahraga memberikan perasaan berhasil, baik sebagai pemain maupun penonton, bila seorang pemain atau regu memperoleh sukses.

commit to user

jasmani adalah sebagai berikut:

1) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang serasi, selaras, dan seimbang.

2) Merangsang perkembangan sikap, mental sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang.

3) Memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani, serta memenuhi hasrat bergerak.

4) Memacu perkembangan dan aktifitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernafasan dan saraf.

5) Memberikan kemampuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani peserta didik.

c. Pelaksanaan Pendidikan Jasmani

Proses pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dalam suatu sistematika menurut kebutuhan. Pembelajaran di sekolah dasar dapat dikelompokkan dalam dua (2) kelompok besar. Hal ini mengingat bahwa karakteristik anak sekolah dasar dibagi atas kelas bawah (TK + kelas 1, 2, 3) dan kelas atas (kelas 4, 5, 6).

Masing-masing kelompok memiliki karekteristik yang berbeda baik itu fisiologis, psikologis ataupun sosial.

Karakteristik siswa kelas bawah.