Teknik Pengumpulan Data

E. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan para informan sebagai data primer dan tulisan atau dokumen-dokumen yang mendukung pernyataan informan. Hal ini sebagaimana dinyatakan Lofland (Moleong, 2000:112) bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan . Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat non verbal. Sekalipun dasar utama daripada metode observasi adalah penggunaan indera visual, tetapi dapat juga melibatkan indera-indera lain seperti pendengaran, rabaan dan penciuman (Slamet, 2006 : 85-86). Berkaitan dengan teknik observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap berbagai aktivitas, kejadian dan interaksi yang terjadi dalam 1. Observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat non verbal. Sekalipun dasar utama daripada metode observasi adalah penggunaan indera visual, tetapi dapat juga melibatkan indera-indera lain seperti pendengaran, rabaan dan penciuman (Slamet, 2006 : 85-86). Berkaitan dengan teknik observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap berbagai aktivitas, kejadian dan interaksi yang terjadi dalam

a. Komunikasi : antar para implementor internal (koordinasi) antar seksi pelaksana Program LARASITA pada Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Antara implementor dengan kelompok sasaran (masyarakat pengguna jasa layanan).

b. Sumber daya : sumberdaya manusia pada Kantor Pertanahan Kota Salatiga, pendanaan , peralatan dan tehnologi serta metode yang digunakan.

c. Sikap aparat birokrat dalam mengimplementasikan Program LARASITA.

d. Struktur Birokrasi Kantor Pertanahan Kota Salatiga.

2. Wawancara Mendalam. Wawancara mendalam merupakan salah satu cara mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada informan. Hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi, yaitu pewawancara, responden, topik penelitian dan situasi wawancara (Irawati Singarimbun dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989:192).

Dalam penelitian ini, wawancara akan dilakukan dengan pejabat di lingkungan Kantor Pertanahan Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah yang berhubungan dengan penelitian ini berkaitan dengan kebijakan dan stategi yang dibuat di tingkat Kantor Pertanahan, yaitu Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga, Kepala Seksi Pengendalian & Pemberdayaan, Kepala sub Seksi

Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Sub Seksi Pengendalian Pertanahan dan petugas Tim LARASITA. Jumlah informan internal yang diwawancari sebanyak 6 (enam orang). Wawancara dilakukan pada tanggal 29 Juli 2013 jam 08.00 WIB sampai dengan selesai. Karakteristik dari informan internal adalah terbuka, komunikatif serta mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi yaitu sarjana S1.

Wawancara juga dilakukan kepada informan eksternal (masyarakat penerima layanan Program LARASITA). Dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan untuk dijawab. Daftar pertanyaan dibuat terlebih dahulu dan dijadikan pedoman dalam melakukan wawancara. Dibutuhkan teknik-teknik wawancara yang baik guna mendapatkan jawaban yang sesuai dengan kenyataan di lapangan. Metode ini cukup efektif dan efisien, apabila teknik wawancara yang dikembangkan sangat baik.

Jumlah informal yang diwawancari sejumlah 5 (lima) orang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan yang berjumlah 4 (empat) di Kota Salatiga. Yaitu Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Sidomukti, Kecamatan Argomulyo masing-masing 1 (satu) orang dan Kecamatan Tingkir 2 (dua) orang. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 30 s.d 31 Juli 2013. Karakteristik dari informan eksternal adalah sangat komunikatif dan kooperatif serta mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi yaitu sarjana S1.

3. Kajian Dokumentasi. Hal ini merupakan upaya untuk mendapatkan data sekunder yang berasal dari buku panduan organisasi atau program, laporan 3. Kajian Dokumentasi. Hal ini merupakan upaya untuk mendapatkan data sekunder yang berasal dari buku panduan organisasi atau program, laporan