4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian selesai di uji dan peneliti mendapatkan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara. Selanjutnya mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan surat izin dari institusi dan rekomendasi dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu
Medan. Setelah mendapat izin dari Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, peneliti memulai pengumpulan data. Sebelum mengumpulkan data,
peneliti menjelaskan kepada kepala perawat di Ruang Kamboja sebagai wakil dari responden mengenai maksud, tujuan, dan proses penelitian strategi pelaksanaan
komunikasi defisit perawatan diri yang dilaksanakan. Setelah itu peneliti menanyakan kesediaan kepala perawat ruangan
tersebut untuk mengikutsertakan klien dan berpatisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan informed consent. Apabila perawat
menolak untuk mengikutsertakan klien berpatisipasi dalam penelitian, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak perawat sebagai wakil
responden. Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden anonimity, tetapi hanya mencantumkan inisial nama nomor
responden. Kerahasiaan informasi responden confidentiality dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil
penelitian Hamid, 2007.
Universitas Sumatera Utara
5. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu: data demografi, satuan acara pengajaran strategi pelaksanaan
komunikasi dan lembar observasi kemampuan perawatan diri. 5.1. Data Deomgrafi
Data demografi terdiri dari inisial nama nomor responden, usia, agama, status perkawinan, pendidikan terakhir dan lama rawat.
5.2. Satuan Acara Pengajaran Strategi Pelaksanaan Komunikasi Satuan acara pengajaran ini merupakan pedoman yang dijadikan peneliti
saat melaksanakan strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri. Satuan acara pengajaran ini terdiri dari 4 bagian yaitu bagian pertama tentang cara
perawatan kebersihan diri, bagian kedua tentang melatih berdandanberhias, bagian ketiga tentang cara makan secara mandiri dan bagian keempat tentang
BABBAK secara mandiri. Di satuan acara pengajaran ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap orientasi salam terapeutik, perkenalan, kontrak pertemuan dan tujuan
tindakan. Tahap kedua kerja langkah-langkah tindakan keperawatan dan yang terakhir tahap terminasi evaluasi, tindak lanjut klien dan kontrak yang akan
datang 5.3. Lembar Observasi Kemampuan Perawatan Diri
Terdiri dari 5 pertanyaan kemampuan perawatan diri. Pertanyaan 1 tentang kemampuan perawatan diri mandi, pertanyaan 2 tentang kemampuan perawatan
hygiene mulut, pertanyaan 3 tentang kemampuan berpakaianberhias, pertanyaan 4 tentang kemampuan makan dan pertanyaan 5 tentang kemampuan toileting.
Lembar observasi ini di modifikasi dari North American Nursing Diagnosis
Universitas Sumatera Utara
Association buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC edisi 7 oleh Wilkinson, 2006.
Penilaian hasil observasi kemampuan perawatan diri mengunakan skala berikut: 4 Mandiri Penuh, 3 Membutuhkan peralatan atau alat bantu, 2
Membutuhkan pertolongan orang lain untuk bantuan, pengawasan, pendidikan, 1 Membutuhkan pertolongan orang lain dan peralatan atau alat bantu, 0
Ketergantungan, tidak dapat berpatisipasi dalam aktivitas. Jadi masing-masing pertanyaan pada masing-masing item mempunyai skor. Skor maksimal adalah 20.
Data demografi dan lembar observasi diisi oleh perawatpeneliti, dikarenakan kondisi klien masih diliputi oleh simptom-simptom psikologis
negatif, sehingga tidak memungkinkan untuk klien menjawab secara tepat.
6. Validitas dan Reliabilitas