Kemampuan Perawatan Diri Kemampuan Dalam Perawatan Diri 1. Pengertian Kemampuan

keterampilan motorik yang merupakan salah satu domain dari prilaku. Domain keterampilan ini dikenal juga sebagai domain psikomotor. Domain keterampilan mudah didentifikasi dan diukur karena mencakup kegiatan berorientasi pada gerakan yang mudah diamati. Pembelajaran pada domain ini meliputi penguasaan motorik halus dan kasar dengan tingkat kompleksitas koordinasi neuromuskular semakin meningkat untuk melakukan gerakan fisik, seperti berjalan, menulis, memegang alat-alat, atau melaksanakan suatu prosedur Bastable, 2002. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya, dan kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya. Kemampuan untuk melakukan perawatan diri: Perawat mengkaji kemampuan fungsional klien di lingkungan rumah mereka maupun dalam pelayanan kesehatan, meliputi aktivitas makan, berpakaian, perawatan diri dan berdandan Potter Perry, 2005.

3.2. Kemampuan Perawatan Diri

Adapun kemampuan perawatan diri berdasarkan kriteria hasil Nursing Outcomes Classification dan intervensi Nursing Interventions Classification menurut Wilkinson 2006 adalah sebagai berikut: a. MandiHygiene Hasil yang disarankan NOC: Perawatan diri: Aktivitas kehidupan sehari-hari AKS: Kemampuan untuk melakukan tugas fisik paling dasar dan aktivitas perawatan Universitas Sumatera Utara pribadi. Mandi kemampuan untuk membersihkan tubuhnya sendiri, hygiene kemampuan untuk mempertahankan hygiene dirinya. Intervensi prioritas NIC: Mandi membersihkan tubuh yang berguna untuk relaksasi, kebersihan dan penyembuhan. Bantuan perawatan diri mandihygiene membantu klien untuk memenuhi hygiene pribadi. b. BerpakaianBerhias Hasil yang disarankan NOC: Perawatan diri: Aktivitas kehidupan sehari-hari AKS: Kemampuan untuk melakukan tugas fisik yang paling mendasar dan aktivitas perawatan pribadi. Berpakaian kemampuan untuk mengenakan pakaian sendiri, berdandan kemampuan untuk mempertahankan penampilan yang rapi, hygiene kemampuan untuk mempertahankan higienenya. Intervensi prioritas NIC: Berpakaian memilih, mengenakan dan melepas pakaian untuk orang yang tidak dapat melakukan hal itu sendiri, perawatan rambut adanya peningkatan penampilan rambut yang bersih, rapi dan menarik. Bantuan perawatan diri berpakaianberhias membantu klien dalam berpakaian dan mengunakan tata rias. c. Makan Hasil yang disarankan NOC: Perawatan diri: Aktivitas kehidupan sehari-hari AKS: Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang paling dasar dan aktivitas Universitas Sumatera Utara perawatan diri. Makan kemampuan untuk menyiapkan dan memakan makanan. Intervensi prioritas NIC: Makan memberi asupan nutrisi untuk klien yang tidak mampu makan sendiri. Bantuan perawatan diri makan membantu klien untuk makan. d. Toileting Hasil yang disarankan NOC: Perawatan diri: Aktivitas kehidupan sehari-hari AKS: Kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi paling dasar. Eliminasi kemampuan untuk melakukan aktivitas eliminasi sendiri. Intervensi prioritas NIC: Pengelolaan lingkungan memanipulasi lingkungan sekitar klien untuk keperluan terapeutik. Bantuan perawatan diri toileting bantuan untuk eliminasi. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan perawatan diri pre dan post strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri di ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan. Strategi pelaksanaan komunikasi merupakan alat yang dijadikan sebagai panduan oleh seorang perawat jiwa ketika berinteraksi dengan klien. Strategi pelaksanaan komunikasi yang diberikan berupa informasi, tata cara perawatan diri mandi, berpakaianberhias, makan, BABBAK disertai dengan adanya praktik atau latihan, umpan balik, pembelajaran ulang dan ingatan sehingga akan membentuk suatu ciri dari pembelajaran psikomotorik. Umpan balik ini bertujuan untuk memberitahukan kemampuan klien tentang perawatan diri, sehingga mekanisme internal dari seorang klien dapat mengendalikan kesalahan dan berusaha untuk merubah prilaku perawatan diri yang lebih baik lagi serta perkembangan keterampilan dapat terjadi. Perkembangan keterampilan perawatan diri dapat diukur setelah diterapkan strategi pelaksanaan komunikasi untuk mengevaluasi keefektifan dari strategi pelaksanaan komunikasi terhadap kemampuan perawatan diri klien. Universitas Sumatera Utara