Krim Emulsi Pengggunaan Minyak Kelapa Murni (VCO) Sebagai Pelembab Dalam Sediaan Krim

Kosmetika pelemban tipe ini sering disebut moisturizer atau moisturizing cream. Krim ini membentuk lapisan lemak tipis di permukaan kulit, sedikit banyak mencegah penguapan air kulit, serta menyebabkan kulit menjadi lembab dan lembut. b. Kosmetika pelembab berdasarkan gliserol atau humektan sejenis Preparat jenis ini akan mongering di permukaan kulit, membentuk lapisan yang bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara dan mempertahankannya di permukaan kulit. Preparat ini membuat kulit nampak lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum corneum kulit Tranggono dan Latifah, 2007.

2.4 Krim

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair di formulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Namun, sekarang ini lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air, yang dapat dicuci dengan air Ditjen POM, 1995. Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak di dalam air, dan dikenal sebagai krim. Basis vanishing cream termasuk dalam golongan ini, diberi istilah demikian karena waktu krim ini digunakan dan digosokkan pada kulit, hanya sedikit atau tidak terlihat bukti nyata tentang adanya krim tersebut Lachman, 1994. Basis krim vanishing cream lebih banyak disukai pada penggunaan sehari-hari karena memiliki keuntungan yaitu memberikan efek dingin pada kulit, tidak berminyak serta memiliki kemampuan penyebaran yang baik. Vanishing cream mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat. Humektan gliserin, propilenglikol, sorbitol 70 sering ditambahkan pada vanishing cream dan emulsi ow untuk mengurangi peguapan air dari permukaan basis Voight, 1995.

2.5 Emulsi

Menurut Ditjen POM 1995 emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetesan-tetesan kecil menjadi tetesan besar dan akhirhnya menjadi satu fase tunggal yang memisah. Dikenal dua macam tipe emulsi emulsi yaitu emulsi tipe minyak dalam air dimana tetesan minyak terdispersi dalam fase air dan tipe air dalam minyak dimana tetesan air terdispersi dalam fase minyak Anief, 2005. Dalam sediaan kosmetika, biasanya fase air dan fase minyak bukan merupakan komponen tunggal, tetapi dalam setiap fase tersebut kemungkinan mengandung beberapa komponen Ansel, 1989. Pada umumnya, sebagian besar sediaan kosmetika yang beredar adalah sistem minyak dalam air, karena mudah menyebar pada permukaan kulit. Emulsi minyak dalam air dapat dengan mudah dicuci dengan air karena sifatnya yang mudah dibasahi oleh air. Tipe emulsi ini cocok untuk preparat-preparat krim, lotio yang pada penggunaannya diinginkan dapat dengan mudah dihilangkan dari kulit Ditjen POM, 1985 . Selain itu, tipe emulsi minyak dalam air mengandung 10 sampai 35 fase minyak dan dapat menurunkan viskositas emulsi dari fase minyak 5 sampai 15. Air sebagai fase eksternal membantu mengurangi kekeringan stratum korneum pada kulit sehingga emulsi minyak dalam air banyak digunakan dalam sediaan krim Barel dan Maibach, 2001.

2.6. Bahan-Bahan Sediaan Krim Pelembab