Epiglotitis merupakan keadaan gawat darurat, yang jika tidak segera diatasi bisa berakibat fatal. Anak harus segera dibawa kerumah sakit dan biasanya
ditempatkan di ruang perawatan intensif.
Diberikan oksigen dan hampir selalu dilakukan pembukaan saluran pernapasan, baik dengan cara memasukkan tuba endotrakeal maupun dengan
cara membuat lubang di leher bagian depan trakeostomi. Untuk meningkatkan hidrasi, diberi cairan infus. Antibiotik diberikan untuk
mengatasi infeksi. Kortikosteroid diberikan untuk mengurangi pembengkakan.
3.1.1.6 Tonsilitis
Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil amandel. Tonsillitis sangat sering ditemukan, terutama pada anak-anak.
a. Gejala :
• Tenggorokan sakit
• Sakit saat menelan • Sakit kepala
• Demam •
kedinginan •
Pembesaran, pembengkakan kelenjar kelenjar getah bening disekitar rahang dan leher
• Kehilangan suara
b. Penaggulangan :
Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral melalui mulut selama 10 hari. Jika anak mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam
bentuk suntikan.
Pengangkatan tonsil tonsilektomi dilakukan jika : •
Tonsillitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih tahun •
Tonsillitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebihtahun dalam kurung waktu 2 tahun
• Tonsillitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebihtahun dalam kurung waktu
3 tahun •
Tonsillitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik
3.1.1.7 Asma
Batasan asma yang lengkap menggambarkan konsep inflamasi sebagai dasar mekanisme terjadinya asma dikeluarkan oleh GINA Global Initiative for Asthma.
Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran napas dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
Asma pada anak dapat dibagi kedalam tiga derajat penyakit, yaitu : •
Asma Episodik Jarang •
Asma Episodik Sering •
Asma persisten
a. Gejala :
• Asma Episodik Jarang
Sesak napas
Mengi selama 3-4 hari
Batuk selama 10-14 hari
Suara ada lendir
Terdapat pada usia 3-6 tahun
Serangan 3-4x setahun
Gejala timbul di malam hari
• Asma Episodik Sering
Sesak napas
Mengi
Batuk
Suara ada lendir
Gejala timbul di malam hari
Terjadi pada umur 3 tahun, dan 8-13 tahun
Serangan 3-4x setahun
Hay fever
• Asma Persisten
Terjadi pada umur 6 bulan atau 3 tahun
Gejala timbul di malam hari
Gangguan pertumbuhan
Sesak napas
Mengi tiap hari
Batuk
Suara ada lendir
b. Penanggulangan :
• Asma Episodik Jarang
Asma Episodik Jarang cukup diobati dengan obat pereda berupa bronkodilator β-agonis hirupan kerja pendek Short Acting β2-Agonist,
SABA atau golongan santin kerja cepat bila perlu saja, yaitu jika ada gejalaserangan. Anjuran memakai hirupan tidak mudah dilakukan
mengingat obat tersebut mahal dan tidak selalu tersedia disemua daerah. Di samping itu pemakaian obat hirupan Metered Dose Inhaler
atau Dry Powder Inhaler memerlukan teknik penggunaan yang benar untuk anak besar, dan membutuhkan alat bantu untuk anak
kecilbayi yang juga tidak selalu ada dan mahal harganya. Bila obat hirupan tidak adatidak dapat digunakan, maka β-agonis diberikan per-
oral. •
Asma Episodik Sering Jika penggunaan β-agonis hirupan sudah lebih dari 3x perminggu
tanpa menghitung penggunaan praaktivitas fisis, atau serangan sedangberat terjadi lebih dari sekali dalam sebulan, maka penggunaan
anti-inflamasi sebagai pengendali sudah terindikasi. pada awalnya, anti-inflamasi tahap pertama yang digunakan adalah kromoglikat,
dengan dosis minimum 10 mg 2-4 kali perhari. Obat ini diberikan selama 6-8 minggu, kemudian dievaluasi hasilnya. Jika asma sudah
terkendali, pemeberian kromoglikat dapat dikurangi menjadi 2-3 kali perhari.
• Asma Persisten
Cara pemberian steroid hirupan apakah dimulai dari dosis tinggi ke rendah selama gejala masih terkendali, atau sebaliknya dimulai dari
dosis rendah ke tinggi hingga gejala dapat dikendalikan, tergantung pada kasusnya. Dalam keadaaan tertentu, khususnya pada anak dengan
penyakit berat, dianjurkan untuk menggunakan dosis tinggi dahulu, disertai steroid oral jangka pendek 3-5 hari. Selanjutnya dosis steroid
hirupan diturunkan sampai dosis terkecil yang masih optimal
3.1.1.8 Bronkitis