38
BAB IV KONSPSI WAHYU DALAM AJARAN SAPTA DARMA
A. Pengertian Wahyu
Sapta Darma berpendapat bahwa wahyu wewarah tujuh dapat disamakan denagan wahyu Kristus dalam agama Kristen atau Wahyu Illahi dalam Islam,
karena dapat digambarkan sebagai suatu hal yang diturunkan oleh Tuhan Hyang Maha Kuasa kepada manusia terpilih setelah melampaui ujian-ujian yang sangat
berat. Dalam buku Sabda Khusus dikatakan bahwa wahyu lazimnya dipakai untuk anugrah yang bertalian dengan derajat kejiwaan atau kedudukan yang
tingggi.
1
Menurut Sapta Darma wahyu Wewarah Sapta Darma diartikan sebagai pepadang
2
Perlu diketahui Wahyu wewarah Sapta Darma tidak berwujud, tidak pula sebagai surat keputusaan Wahyu Wewarah Sapta Darma tidak berupa cahaya yang
dapat ditangkapp oleh indera penglihatan, dan tidak pula dapat di tangkap oleh panca indera lainnya.
atau tuntunan hidup bagi orang Sapta Darma, tetapi berbeda dengan pepadang yang ada dalam ajaran Pangestu. Sedangkan menurut istilah wahyu
Wewarah Sapta Darma merupakan suatu hal yang diterima oleh manusia yang terpilih dari Tuhan Yang Maha Esa setelah melalui ujian-ujian yang sangat berat,
atau petunjuk Allah untuk mengatur umat supaya dapat hidup bahagia mulai di dunia sampai di alam langgeng.
1
R. Soemantri Hardjoprakoso, Wahyu Sasangka Jat, Jakarta: Proyek Penerbit dan Perpustakaan Pangestu, 1977, h. 7.
2
Pepadang maksudnya adalah terletak dan berada pada penghayatan dan pengamalan ajaran Wahyu Alllah Hyang Maha Kuasa, yang berwujud Simbol Sapta Darma dan Wewarah Tujuh. Lih
Sejarah penerimaan Wahyu Wewarah Sapta Darma dan Perjalanan Panuntun Agung Sri Gutama Yogyakarta: Sekertariat Tuntunan Agung kerohanian Sapta Darma, 2010, h. 179.
B. Sebab-sebab Turunnya Wahyu
Sebab turunnya Wahyu dalam ajaran Sapta Darma dapat digolongkan dalam dua bagian, di antaranya:
1. Sebab Langsung.
Sebab langsung merupakan turunya wahyu yang diterima secara langsung oleh Hardjosopoero dikarenakan pada waktu itu batin Hardjosopoero gelisah,
walaupun tidak ada beban dalam batinnya. Sebagaiman yang sudah di jelaskan di di bab sebelumnya.
2. Sebab Tidak Langsungg.
Sebab yang tidak langsung mengingat fakta sejarah yang ada pada masa turunnya wahyu , di antaranya sebagai berikut:
a. Menurut Sri Pawenang bukanlah hal yang kebetulan saja bahwa ajaran
Sapta Darma di wahyukan pada 1952, yaitu pada tingkatan survital revolusi Indonesia pada 1950-1955. Karena pada masa itu Bangsa
Indonesia mengalami suatu krisis moral dan sedang mencari jalan keluar, dalam bentuk konsepsi hidup baru, untuk mendekatkan manusia kembali
kepada Tuhan dalam rangka pembentukan manusia kembali ke jalan Tuhan. Hal ini disebabkan menurut Sapata Darma, bahwa Tuhan dengan
perantara Sapta Darma Bangsa Indonesia akan mendapat kebahagian hidup, jasmani dan rohani.
3
b. Sebab yang lainnya disebabkan oleh sejaran Bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang dibanjiri oleh berbagai macam aliran kepercayaan dan agama plural.
3
Harun Hadiwijono, Kebatinan dan Injil Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002 , h. 23.
C. Orang Yang Berhak Menerima Wahyu