5. Fungsi Perncanaan Keuangan
Perencanaan keuangan dapat memberikan fungsi yang baik terhadap seseorang atau keluarga berupa :
12
a. Mendapatkan gambaran apa yang benar-benar diinginkan di dalam ataupu di luar setiap tahapan kehidupan.
b. Melindungi asset-aset yang dimiliki. c. Mempergunakan utang secara hati-hati.
d. Melakukan menejemn resiko dan melatih seseorang untuk mengatur resiko investasi dengan baik.
e. Menentukan asuransi perklindungan dengan tepat baik jiwa, kesehatan, dan harta kepemilikan.
f. Meningkatkan kekayaan. g. Mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya.
Menurut Joanes Widjayanto seorang financial planner, perencanaan keuangan sangat diperlukan dalam menentukan arah yang jelas bagi poengelolaan
keuangan peribadi atau keluarga. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita tidak akan bias mengelola keuangan kita dengan baik dan tanpa perencanaan keuangan yang
baik, kita akan cenderung memboroskan uang yang kita peroleh dengan susah payah. Tanpa perencanaan, kita akan cenderung menghabiskan uang yang kita
miliki hari ini untuk kebutuhan hari ini. Salah satu tujuan umum perencanaan keuangan adalah supaya di masa mendatang, kita akan bebas secara financial,
12
Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009, h.3.
yaitu kita kan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Karna itu sebelumnya kita menentukan terlebih dahulu apa tujuan keuangan kita untuk
jangka pendek, menengan atau jangka panjang.tujuan itu juga harus dipikirkan dari dini bersama keluarga.
13
Perencanaan yang dilakukan secara baik dapat meningkatkan kualitas hidup, dengan cara mengurangi kekhawatiran pada ketidak
pastian masa depan financial seseorang.
14
B. Pendapatan dan Pendidikan
1. Pendapatan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil kerja usaha dan sebagainya.
15
sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain dalam bentuk upah,
gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba
16
Sementara pengertian dalam keluarga, pendapatan hanya terbatas pada upah gaji saja, dan dapat digolongkan ditinjau dari priode waktu penerimaan dan
jumlahnya menjadi dua yaitu:
17
Pendapatan Penghasilan Tetap. Pendapatan yang bias diukur priode penerimaannya rutin dan jumlah
yang diterimanya. Dalam hal ini gaji honor tetap, tunjangan tetap, dan lain
13
Joanes Widjayanto,”Membangun Kesejahteraan, tujuan perencanaan keuangan” artikel diakses pada 18 januari 2009 dari http:joaneswidjayanto.blogspot.com200901tujuan-perencanaan-
keuangan.html.
14
Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang Jakarta: Trans Media, 2009, h.5
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h.236
16
BN.Marbun, Kamus Manajemen, h.230.
17
Surono, Anggaran Pendapatan Dan Keluarga, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, h.14.
sebagainya yang tergolong sebagai pemasukan tetap. Priode penerimaaannya bias mingguan, bulanan, maupun tahunan seperti Tunjangan Hari Raya THR.
Pendapatan penghasilan Tidak Tetap. Pendapatan tidak tetap adalah arus kas masuk tidak tetap dalam setiap
priodenya tidak rutin maupun jumlahnya. Dalam hal ini, misalnya komisi,bonus, honor, yang didapat dari prndapatan tidak tetap dan lain-lain yang tergolong
penasukan tidak tetap lainnya. Sumber pendapatan menurut Ibnu Sina yang dikutip oleh Abdullah Zaky
Al-Kaaf, berpendapat bahwa hak milk peribadi yang pada umumnya berasal dari dua jalan, yaitu:
18
Harta warisan, yaitu harta yang diterima dari keluarga yang meninggal. Orang yang beruntung mendapatkan harta warisan tidak perlu bersusah
payah untuk bekerja memperoleh kekayaan karena mereka telah menerima peninggalan harta dari ibu bapak mereka yang telah meninggalkannya.
Bahkan ada juga yang warisan yang diperoleh dari nenek atau kakeknya. Harta usaha, yaitu harta yang diperoleh dari bekerja. Jadi mereka harus
bekerja keras untuk memperoleh harta agar dapat hidup.
2. Pendidikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran. Pendidikan pada
18
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, bandung: CV Pustaka Setia, 2002, h.175.
dasarnya merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara sistematis, pragmatis, dan berjenjang agar menghasilkan manusia-manusia yang
berkualitas yang dapat memberikan manfaat dan sekaligus mengangkat harkat dan martabatnya.
19
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
20
Hakikat pendidikan merupakan usaha mengembangkan keperibadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Usaha-usaha tersebut
diselenggarakan dalam berbagai macam bentuk sebagai berikut:
21
a. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, berencana, terarah, dan sistematis melalui suatu lembaga disebut pendidikan formal.
b. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, akan tetapi tidak berencana dan tidak sistematis di lingkungan keluarga disebut pendidikan
informal. c. Usah pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja dan berencana
tetapi tidak sistematis di luar lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan formal disebut pendidikan nonformal.
19
Aditya Dwi Purwoko, Pengaruh Pelaksanaan Self Assesment System, Kalitas Pelayanan KPP, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Memenuhi Kewajibann Pajak, skripsi UIN,
Jakata, 2008.
20
Irmayanti Meliono dkk, MPKT Modul I, Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2007, artikel ini diakses pada tanggal 24 Juni 2011 pukul 02.03 p.m. dari http;www.id.wikipedia.org.
21
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, bandung: Rosda, 1997, h.10.