Pengaruh perencanaan keuangan keluarga terhadap investasi pendidikan anak: studi pada masyarakat Kelurahan Pakujaya

(1)

PENGARUH PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA TERHADAP INVESTASI PENDIDIKAN ANAK

(Studi Pada Masyarakat Kelurahan Pakujaya)

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

AHMAD ZAKARIYA

NIM. 108046100025

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014


(2)

(3)

(4)

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Paku Jaya). Program Studi Muamalat, Kosentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/2014+76 halaman+13 lampiran

Skripsi ini meneliti beberapa besar pengetahuan dan ketertarikan Masyarakat dikelurahan pakujaya terhadap investasi pendidikan anak karena masyarakat kelurahan pakujaya mempunyai pengaruh penting dalam pembetukan pola pikir anak-anak nya dan orang tua selalu menjadi panutan bagi anak-anak dan ini juga merupakan salah satu pengembang pemikir investasi pendidikan anak.

Dalam penelitian sekripsi ini menggunakan dua variabel terikat dan satu variabel bebas, Perencanaan keuangan dilembaga (X1), Keuangan Internal Keluarga (X2) dan Investasi

Pendidikan Anaka (Y). Penulisan ini menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh data primer dengan cara memberikan kui sioner kepada responden lalu setelah data diperoleh diolah menggunakan regresi liniar berganda. Sebagai tambahan untuk memperkuat teori, penulis juga mengadakan studi kepustakaan dan ini dilakukan dengan menelaah buku-buku, dokumen-dokumen, rujukan, artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Perencanaan keuangan Lembaga dan keuangan Internal Keluarga berpengaruh terhadap Investasi Pendidikan Anak. Dari 100 orang responden, sebanyak 85 orang responden memilih jawaban mengetahui strategi investasi di lembaga keuangan untuk kepentingan investasi pendidikan anak, sebanyak 10 orang responden memilih jawaban karena investasi dilembaga keuangan sangat aman dan menguntungkan, sebanyak 5 orang responden memilih jawaban investasi di lembaga keuangan atau memiliki keuangan internal keluarga sangat mendominasi untuk investasi pendidikan anak. Jadi, kesimpulannya responden memiliki alasan untuk menciptakan investasi pendidikan anak untuk kebaikan anak, keluaraga dan berguna untuk bangsa dan Negara kedepannya nanti, hal ini menunjukkan responden memahami bahwa sistem sistem atau stretegi perencanaan keuangan untuk keperluan investasi pendidikan anak

Kata Kunci: Pengaruh, Keuangan Keluarga dan Investasi Pendidikan Anak Pembimbing: Dr.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd


(5)

(6)

LEMBAR PERNYATAAN











Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar starata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 November 2014 Penulis,

Ahmad zakariya NIM. 108046100025


(7)

KATA PENGANTAR











ﻴ ﺴ

ﺴ ﻹ

ﺸﺃ

ﻴ ﺸ

ﺸﺃ

ﻴﺴ

ﺤﺻ

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi

Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan Program Studi Strata Satu (S1) pada Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, sehingga dalam pembuatan skripsi ini tidak sedikit bantuan, petunjuk, saran-saran maupun arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

Ucapan terima kasih ditujukan kepada:

1. Penghormatan serta salam cinta penulis haturkan kepada kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda H.Muchtar S.Ag dan Ibunda Hj.Sadiyah S.Ag yang telah mendidik dan membesarkan penulis sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang Starata satu ini, yang tak pernah berhenti untuk


(8)

menyemangati penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini dan telah menjadi inspirasi untuk selalu memperbaiki diri dengan akhlak yang baik dan belajar dari pengalaman yang didapatkan.

2. Dr. H. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. H.Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag.,MH selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Abdurrauf, MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membaca, mengoreksi, memberikan referensi serta motivasi Penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan Bapak dan Ibu. 6. Kepada Kepala Kantor kelurahan Pakujaya Bapak Haryadi Mahali, S.Sos

dan para setap pegawai kantor kelurahan yang telah membantu penulis dalam mencari data.

7. Kepada Ketua Pengurus RT/RW Kelurahan Pakujaya yang telah membantu penulis dalam mencari data.

8. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang banyak memberikan keilmuan dan pembekalan dalam perkuliahan.

9. Para pegawai perpustakaan umum maupun fakultas dalam pencarian sumber kepustakaan.


(9)

10. Kakak tercinta Efa Nurazizah S.Si, MAPd, Jojon Novandri S.H, MAPol dan adik tercinta, Siti Rahma Yanti, Dan Wita Tarisa yang selalu mengingatkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi.

11. Para pengurus Teratai Betawi , Bpk Ir. Adek, Bpk Gordi, Bang Emin, Mas Dimas, Bang Iday dan Bang Openk. yang selalu mengingatkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi.

12. Kawan-kawan seperjuangan Teguh Iman Mahadi, Khairuddin M.nur

“bangor”, Syarifuddin, Musadad, Fanny, Aziz, Firman, Sholah, Aray, Kodir, Fahad, Saltudz, Zaky, Mekka, Bahrul, Mutawali, Istiqomah, Hikmah, Dita, Aeling, Echa, Nai, Niar, Maria, Farhani, Syafa’ah, Fatimiyah, Maesaroh, Lely, Rahma, Musyarafah, , Renni, yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini dan bersama-sama berjuang menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

13. Teman-teman alumni Pesantren Modern Daarul Muttaqien yang berada di ciputat, Bang Aang, Bang Madun, Bang Helmi, Bang Daus, Bang Eriq, Bang Edi, Teh Imas, The Ilah, Teh Ria, Ka Eka, Devi Putri Isnaini, Ahmad Istikhori Yahya, Rizalul Ahmad, Dendi Abdul Qudus, Adrian Darmawan, Ariad Awaluddini, Karen, Rizki, Fikri, Ozi, Budi, Sulfi, Zuyin dan seluruh temen-temen yang tergabung dalam keluarga besar INADA Ciptat yang selalu mengingatkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi, penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.

14. Sahabat – sahabat penulis Yahya Ubaidillah, Ade Hermawan, Suprapto Wibowo, Ahmad Baihaqi, Ahmad Suhaefi, dan Iskandar Zul. yang selalu


(10)

memberikan semangat dari awal penulis kuliah hingga kuliah selesai, penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.

15. Kawan-kawan dari Black Coffee Galery (BCG), Ojay, Qnoy, Rupi, Adrian, Bayu, penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.

16. Teman-teman Dar El-Fikr, penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.

17. Teman-teman FKRM Pakujaya dan sekitarnya, penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.

18. Adik-adik kelas penulis, Husnul, Nelis, Rif’ah, Ulul, Tika, Dan Dewi AN yang selalu mengingatkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi.

19. Serta semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih yang tiada terhingga.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penelitian lanjutan di masa mendatang. Akhir kata, tak ada kata yang dapat diungkapkan selain Lafaz Hamdalah.

Jakarta, 6 November 2014 Penulis,

Ahmad Zakariya NIM. 108046100025


(11)

KATA PENGANTAR ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 01

A. Latar Belakang Masalah ... 01

B. Identifikasi Masalah ... 03

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 04

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 05

E. Kerangka Konsep ... 06

F. Sistematika Penulisan ... 07

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Perencanaan keuangan ... 11

1. Pengertian. ... 11

2. Tujuan Perencanaan Keuangan ... 12

3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Perencanaan Keuangan .... 13

4. Tahapan Proses Perencanaan Keuangan ... 13

5. Fungsi Perncanaan Keuangan ... 16

B. Pendapatan dan Pendidikan... 17

1. Pendapatan. ... 17

2. Pendidikan. ... 18

C. Investasi... 21

1. Pengertian. ... 21

2. Fungsi Investasi ... 23

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi... 23

D. Review Studi Terdahulu. ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Pendekatan ... 26


(12)

2) Data Sekunder ... 27

E. Populasi dan Sampel ... 27

1) Populasi ... 27

2) Sampel ... 28

F. Variabel Penelitian ... 29

G. Teknik Analisa Data ... 31

1. Uji Asumsi Klasik ... 31

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 33

H. Hipotesa... 35

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 36

B. Hasil Penjelasan Responde ... 38

1. Pengaruh perencanaan keuangan kepada lembaga Variabel X1 ... 42

2. Keuangan Internal keluarga Variabel X2 ... 48

3. Investasi Pendidikan Anak Variabel Y ... 53

C. Pembahasan ... 57

1. Uji Asumsi Klasik ... 57

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 60

3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

BAB V PENUTUP ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA………...69


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berawal dari sangat banyak dan beragamnya kebutuhan setiap keluarga kebutuhan anggota yang dimilikinya. Oleh karna itu setiap kebutuhan tersebut harus diatur agar tidak terjadi pemborosan keuangan keluarga. Perenmcanaan keuangan sejak dini wajib dilakukan oleh setiap keluarga. Ini berlaku untuk pasangan muda maupun pasangan yang sudah menikah lebih dari 20 tahun. Membuat rencana yang baik akan membantu untuk menggunakan dana secara bijak sesuai tingkat keperluannya.

Perencanaan keuangan adalah disiplin menejemen kekayaan yang berlaku dengan kebutuhan unik dan keperihatinan individu masing-masing.1secara sederhana perencanaan keuangan didefinisikan sebagai suatu proses untuk pencapaian tujuan hidup melalui pengaturan keuangan yang sesuai.2

Definisi lain tentang perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup melalui pengatruran keuangan yang sesuai. Perencanaan keuangan juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam merencanakan keuangan pribadi untk memberikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan atau investasi agar tujuan keuangan jangka pendek,

1

Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda Mapan Publishing, 2010), h. 13.

2


(14)

menengah dan panjang dapat tercapai.3 Perencanaan keuangan juga dapatr didefinisikan proses perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.4

Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan keuangan sedini mungkin untuk mencapai kepuasan ekonomi tertentu dalam hidup.5 Terdapat alasan, kenapa keluarga membutuhkan perencanaan keuangan:6

Pada dasarnya perencanaan keuangan diperlukan untuk menentukan arah yang jelas bagi pengelolaan keuangan pribadi atau keluarga kita. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita tidak akan bisa mengelola keuangan kita dengan baik. Tanpa perencanaan keuangan yang baik, kita akan cenderung memboroskan uang yang kita peroleh dengan susah payah. Tanpa perencanaan, kita akan cenderung menghabiskan uang yang kita miliki hari ini untuk kebutuhan hari ini. Para karyawan dengan gaji bulanan cenderung bersikap seperti ini, karena yakin bahwa bulan depan dia akan memperoleh gaji lagi. Salah satu tujuan umum perencanaan keuangan adalah supaya di suatu waktu mendatang, kita akan bebas secara finansial, yakni bahwa kita akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita.

Konsep perencanaan keuangan pribadi (personal finance), bukan hal baru dalam manajemen keuangan, akan tetapi masyarakat lebih familiar dengan

corporate finance dibandingkan personal finance. Di indonesia personal finance

3

Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.1.

4

Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009), h.3. 5

Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.5. 6


(15)

mulai berkembang awal tahun 2000, alasan yang mendasari personal finance di indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, diantaranya

1. Perubahan demografi (gaya hidup, perubahan populasi dari segi umur dan gender)

2. Perpindahan tanggung jawab pensiun dari negara/perusahaan ke individual

3. Kecenderungan menurunnya ikatan sosial antar anggota keluarga, seperti dukungan bagi orang tua yang telah jompo dari anaknya

4. Produk keuangan semakin beragam, kompleks dan canggih.

Sebagai contoh suatu keluarga yang pernikhannya baru berusia 1 tahun, jika mereka berencana mulai menabung agar setelah 17 tahun menabung hasilnya dapat dipakai membiayai kuliah anaknya, diperkirakan total biaya kuliah sampai wisuda 100 juta, jika bunga bank 4% tahun dapat dihitung besarnya uang yang harus ditabung tiap akhir tahun adalah Rp.4.219.765. jika saat anaknya berumur 12 tahun baru menabung, maka besarnya uang yang harus ditabung tiap tahun Rp.18.462.788.

Contoh tersebut dapat diterapkan untuk perencanaan kebutuhan hidup yang lain, misalnya merencanakan modal usaha, besarnya nilai pensiun, investasi,asuransi dan lain lain. Untuk menganalisa apakah perencanaan keuangan sudah dilakukan keluarga, dapat digunakan beberapa indikator sepeti konsumsi pola keluarga, pola investasi, pola proteksi.Bila dalam kehidupan seseorang member proporsi pembiayaan untuk investasi,


(16)

proteksi, perencanaan hair tua dan distribusi kekayaan maka dapat diindikasikan perencanaan keuangan keluarga telah dilakukan.

Oleh sebab banyaknya masyarakat yang menginginkan perencanaan investasi guna memenuhi kebutuhan masa depan keluarganya serta memanfaatkan dengan cara merencanakan siklus keuangan keluarga. Namun pada kesempatan ini penulis ingin mengangkat sebuah keadaan permasalahan perencanaan keuangan keluarga pada masyarakat Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat 6.143 kepala keluarga yang sebagian besar masyarakatnya berpropesi sebagai pegawai swasta yang berjumlah 2.551 jiwa, petani sebesar 55 jiwa, pedagang sebesar 527 jiwa, lain-lain/buruh sebesar 201 jiwa, sedangkan yang berpropesi sebagai PNS/TNI/PORLI sebesar 294 jiwa, dengan populasi yang cukup besar yaitu sebanyak 12.402 jiwa yang telah wajib memiliki KTP.

Sarana dan prasarana di Kelurahan ini pun sudah memadai. Akses ke lembaga keuangan pun tidaklah sulit. Terdapat lembaga keuangan seperti Bank Syariah yang belum lama berdiri di Kelurahan ini, yaitu Bnak Mandiri Syariah. Namun akses ke lembaga keuangan lainnya masih bias dijangkau kerena jaraknya sangat berdekatan dan masih dalam lingkup satu kecamatan, yaitu Serpong Utara., Maka penulis menuangkannya dalam bentuk skripsi

dengan judul “PENGARUH INVESTASI TERHADAP

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA (Studi Pada Masyarakat


(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis melihat ada beberapa masalah yang menarik untuk ditekiti, yaitu:

a. Dalam perakteknnya masih banyak masyarakat yang berada di lingkungan Kelurahan Pakujaya yang bisa di bilang ekonominya tergolong masyarakat menengah ke atas, namun dalam perencanaan keuangan dalam berkeluarga masih banyak yang lebih memilih gaya hidup konsumtif, tanpa memproteksi atas risiko pribadi seperti meninggal terlalu dini, kehilangan kemampuan, kehilangan asset, kehilangan pekerjaan.

b. Meskipun mereka mengetahui pentingnya berinvestasi, namun pada umumnya dalam berinvestasi, mereka lebih memilih berinvestasi dengan cara menukar dan menambah kendaraan yang ada dirumah, dibanding menyisihkan uang pada lembaga keuangan untuk tambahan memenuhi kebutuhan dimasa pensiun, dan membeli barang berharga seperti logam mulia atau menambah aset properti.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan maka, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

a. Pembahasan hanya dibatasi pada pola hidup masyarakat pada kebutuhan investasi.


(18)

b. Bagaimana masyarakat mengatur anggaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan investasi, untuk memproteksi atas risiko pribadi.

c. Bagaimana masyarakat berfikir menukar dan menambah kendaraan diriumah menjadi bagian dari pola investasi.

d. Apakah ada perbedaan dan persamaan pola investasi antara masyarakat menengah atas yang tinggal dilingkungan Pakujaya, baik yang tinggal dipedesaan maupun yang tinggal dikomplek perumahan.

e. Apakah kendala-kendala masyarakat Kelurahan Pakujaya yang lebih memilih memilih menukar dan menambah kendaraan dirumah, menginvestasikan uangnya pada lembaga keuangan, logam mulia atau aset properti, dari pada menginvestasikan uangnya pada sector pendidikan anak.

2. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas rumusan masalah yang akan penulis teliti adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana masyarakat mengatur anggaran dalam memenuhi kebutuhan pokok sekaligus membangun investasi.

b. Bagaimana pengaruh perencanaan keuangan di lembaga dan keuangan internal keluarga terhadap investasi pendidikan anak..

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


(19)

Penelitian ini memiliki tujuan utama sebagai berikut :

a) Mengeksplorasi pola konsumsi keluarga pada masyarakat Kelurahan Pakujaya.

b) Mengeksplorasi pola investasi pendidikan keluarga pada masyarakat Kelurahan Pakujaya.

c) Mengekplorasi perencanaan hair tua masyarakat Kelurahan Pakujaya.

d) Untuk mengetahui sebesarapa besar pengaruh serta hubungan pola investasi terhadap perencanaan keuangan masyarakat sekitar Kelurahan Pakujaya.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, diantaranya : a) Untuk memberikan informasi keilmuan produk layanan investasi

pada masyarakat dan penulis khususnya

b) Memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia akademik sebagai bahan bacaan atau dalam penelitian.

E. Kerangka Konsep

Konsep penelitian ini menitikberatkan kepada pilihan masyarakat terhadap jenis investasi bagi masyarakat dikelurahan Pakujaya. Konsep tersebut untuk melihat apa dan bagaimana pilihan masyarakat itu tepat untuk merencanakan keungan untuk jangka panjang. Sehingga dapat dilihat presentasinya sebelum melakukan investasi.


(20)

untuk keteraturan dalam penelitian. Langkah pertama adalah melakukan observasi terhadap masalah yang akan diteliti, kemudian melakukan pembatasan dan merumuskan masalah penelitian, serta menentukan metode penelitian, tekhnik pengumpulan data dan analisis data. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua tekhnik yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, dan daftar pertanyaan (kuesioner) Sedangkan data sekunder sebagai pelengkap dari data primer yang diperoleh dari dokumen – dokumen lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

Sebelum kuesioner disebar kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 10 orang dengan menggunakan seluruh kuesioner atau intrumen penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu item kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Gambar 1.1

Mulai Penelitian Melakukan Observasi Terhadap Masalah

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penentuan Metode Penelitian Penelitian Kuantitatif

Tekhnik Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data


(21)

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan para pembaca dalam mengikuti materi yang dibahas, maka penulis paparkan secara garis besarnya yang terdiri dari tiap – tiap bab dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian , dan teknik serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai kerangka teori yang digunakan seputar: pengertian investasi, jenis investasi, hambatan investasi dan faktor utama yang mempengaruhinya serta proses keputusan seseorang. Pembahasan dari teori yang diambil dari review terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan memberikan penjelasan metode penelitian berupa jenis dan pendekatannya, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data,

Interpretasi Output:

Mengambil Kesimpulan dan Memberikan Saran


(22)

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas tentang seberapa besar kecenderungan masyarakat kelas menengah terhadap pola investasinya, profil responden, pengetahuan masyarakat terhadap investas. Serta penyertaan struktur kelembagaan kantor pemerintahan kantor kecamatan serpong utara.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari hasil penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan terutama masyaraka yang tinggal di masyarakat kelurahan paku jaya untuk mengukur kemampuan dalam pengetahuan serat keinginan akan jasa keuangan investasi oleh instansi atau perorangan.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perencanaan keuangan.

1. Pengertian.

Perencanaan keuangan adalah disiplin menejemen kekayaan yang berlaku dengan kebutuhan unik dan keperihatinan individu masing-masing.1secara sederhana perencanaan keuangan didefinisikan sebagai suatu proses untuk pencapaian tujuan hidup melalui pengaturan keuangan yang sesuai.2

Definisi lain tentang perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup melalui pengatruran keuangan yang sesuai. Perencanaan keuangan juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam merencanakan keuangan pribadi untk memberikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan atau investasi agar tujuan keuangan jangka pendek, menengah dan panjang dapat tercapai.3 Perencanaan keuangan juga dapatr didefinisikan proses perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.4

1

Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda Mapan Publishing, 2010), h. 13.

2

Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, h. 1. 3

Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.1.

4


(24)

Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan keuangan sedini mungkin untuk mencapai kepuasan ekonomi tertentu dalam hidup.5 Terdapat alasan, kenapa keluarga membutuhkan perencanaan keuangan:6

a. Adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai. b. Tingginya biaya hidup saat ini.

c. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun. d. Keadaan ekonomi tidak selalu baik. e. Fisik manusia tidak selalu baik.

f. Banyaknya alternatif produk keuangan yang ditawarkan.

Dengan demikaian dapat disimpulkan perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk mengatur keuangan pribadi atau keluarga agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan solusi perencanaan yang terbaik.

2. Tujuan Perencanaan Keuangan

Tujuan hidup terbagi menjadi tiga, yaitu tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan panjang. Tujuan jangka pendek merupakan suatu perencanaan untuk jangka waktu setahun. Tujuan jangka menengah adalah perencanaan untuk jangka waktu 2-5 tahun, sedangkan jangka panjang adalah perencanaan untuk waktu lebih dari 5 tahun, seperti perencanaan dana pensiun atau mempersiapkan dana pendidikan anak.7

5

Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.5. 6

Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2009),

7

Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.7.


(25)

Penetapan tujuan jangka panjang harus disesuiakan dengan tujuan yang dicapai pada tahap jangka pendek dan menengah. Penetapan tujuan jangka pendek adalah dasar untuk memenuhi tujuan jangka panjang.

3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Perencanaan Keuangan

Banyak factor yang mempengaruhi pencapaian tujuan keuangan mulai dari umur, jumlah tanggungan dalam keluarga, sampai pada tingkat suku bunga dan inflasi. Dua hal utama yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan adalah factor nilai pribadi dan factor ekonomi.

Faktor Nilai Hidup Pribadi

Pola membelanjakan uang antara seseorang yang masih berumur 20-an dan orang yang berumur 50-an tentu berbeda. Faktor-faktor pribadi seperti umur, besar pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, dan gaya hidup mempengaruhi cara seseorang menghabiskan uang dan cara berinvetsi.

Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan juga mempengaruhi perencanaan keuangan. Pembuatan keputusan keuangan memang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, seperti inflasi, pendapatan per kapita, dan suku bunga.8

4. Tahapan Proses Perencanaan Keuangan

Dalam merencanakan keuangan dalam hidup, sangat perlu meperhatikan tahapan-tahapan untuk mencapai perencanaan keuangan yang diinginkan, yaitu dengan melaksanakan kegita-kegiatan yang mendukung perencanaan keuangan.

8

Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.9.


(26)

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan perencanaan keuangan yang efektif, yaitu :9

1) Menentukan situasi keuangan sekarang

Hal pertama yang harus diperhatikan ketika ingin menyusun perencanaan keuangan adalah harus mengetahui bagaimana kondisi keuangan saat ini, dari berapa penghasilan poko yang didapat, penghasilan tambahan (bila ada), bagaimna pengeluarannya apakah sedang membengkak atau sedang banyak yang tersisa, dan lainnya. Karna dengan mengetahui kondisi keuangan, maka seseorang akan lebih berfikir untuk biaya yang akan dikeluarkan, yang seharusnya didahulukan adalah yang prioritas. Sehingga dapat meminimalisi biaya yang kurang penting dalam kebutuhan rumah tangga.

2) Menentukan Tujuan keuangan Dengan Metode SMART.10

1. Specific (sepesifik), artinya tertentu dan teridentifikasi dengan jelas. Kita tidak bias membuat tujuan yang kita sendiri tidak memahaminya.

2. Measurable (terukur), artnya tujuan harus terukur, ada batasan-batasaannya, atau ada cara untuk mengukurnya sehingga bias diketahui apabila tujuan tersebut tercapai atau tidak tercapai.

3. Attainable (dapat dicapi), artinya tujuan yang kita buat harus bias dicapai oleh kita sendiri atau keluarga.

4. Realistic (realistis), artinya tujuan harus sesuai dengan kemampuan yang kita dan keluarga miliki.

9

Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.27.

10 Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqh perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda


(27)

5. Time bond (jangka waktu), artinya ada batasan waktu kapan tujuan kita harus tercapai.

3) Mengidentifikasi Alternatif Cara Mencapai Tujuan

Mengidentifikasi cara yang efektif untuk mencapai tujuan, misalnya dengan berinvestasi. Termasuk memilih instrument investasi apa yang bias digunakan sebagai kendaraan investasinya.11 Pada saat ini layanan investasi suadah sangat beragam, bukan hanya membeli emas saja, tapi banyak lagi seperti deposito, unit link, dan instrument-instrument keuangan lainnya yang ditawarkan oleh berbagai lembaga, baik itu lembaga financial maupu non-financial.

Membuat dan mengimplementasikan rencana keuangan.

Dalam perencanaan keuangan yang diperlukan bukan hanya menentukan tujuan-tujuan keuangan dan cara mencapainya saja, tetapi juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk mencapai apa yang sudah direncanakan pada saat membuat rencana keuangan awal.

4) Mengevaluasi Rencana Keuangan

Mengevaluasi rencana keuangan dalam jangkaa waktu tertentu harus dilakukan untuk mengontrol jalannya rencana keuangan. Hal ini dilakukan karna dalam hidup apapun dapat terjadi dan berubah sewaktu-waktu, misalnya saja terjadi perubahan dalam pendapatan, baik naik ataupun turun, atau nilai investasi anjlok akibat keadaan ekonomi dan lain sebagainya.dengan mengevaluasi rencana keuangan secara berkala kita dapat menanggulangi kejadian tersebut dengan baik.

11


(28)

5. Fungsi Perncanaan Keuangan

Perencanaan keuangan dapat memberikan fungsi yang baik terhadap seseorang atau keluarga berupa :12

a. Mendapatkan gambaran apa yang benar-benar diinginkan di dalam ataupu di luar setiap tahapan kehidupan.

b. Melindungi asset-aset yang dimiliki. c. Mempergunakan utang secara hati-hati.

d. Melakukan menejemn resiko dan melatih seseorang untuk mengatur resiko investasi dengan baik.

e. Menentukan asuransi perklindungan dengan tepat baik jiwa, kesehatan, dan harta kepemilikan.

f. Meningkatkan kekayaan.

g. Mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya.

Menurut Joanes Widjayanto seorang financial planner, perencanaan keuangan sangat diperlukan dalam menentukan arah yang jelas bagi poengelolaan keuangan peribadi atau keluarga. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita tidak akan bias mengelola keuangan kita dengan baik dan tanpa perencanaan keuangan yang baik, kita akan cenderung memboroskan uang yang kita peroleh dengan susah payah. Tanpa perencanaan, kita akan cenderung menghabiskan uang yang kita miliki hari ini untuk kebutuhan hari ini. Salah satu tujuan umum perencanaan keuangan adalah supaya di masa mendatang, kita akan bebas secara financial,

12

Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete Guide. (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009), h.3.


(29)

yaitu kita kan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Karna itu sebelumnya kita menentukan terlebih dahulu apa tujuan keuangan kita untuk jangka pendek, menengan atau jangka panjang.tujuan itu juga harus dipikirkan dari dini bersama keluarga.13 Perencanaan yang dilakukan secara baik dapat meningkatkan kualitas hidup, dengan cara mengurangi kekhawatiran pada ketidak pastian masa depan financial seseorang.14

B. Pendapatan dan Pendidikan

1. Pendapatan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil kerja (usaha dan sebagainya).15sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba16

Sementara pengertian dalam keluarga, pendapatan hanya terbatas pada upah (gaji) saja, dan dapat digolongkan ditinjau dari priode waktu penerimaan dan jumlahnya menjadi dua yaitu:17

Pendapatan (Penghasilan) Tetap.

Pendapatan yang bias diukur priode penerimaannya (rutin) dan jumlah yang diterimanya. Dalam hal ini gaji honor tetap, tunjangan tetap, dan lain

13

Joanes Widjayanto,”Membangun Kesejahteraan, tujuan perencanaan keuangan” artikel diakses pada 18 januari 2009 dari http://joaneswidjayanto.blogspot.com/2009/01/tujuan-perencanaan-keuangan.html.

14

Sri Khairotun, RFA, Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang (Jakarta: Trans Media, 2009), h.5 15

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.236

16

BN.Marbun, Kamus Manajemen, h.230. 17


(30)

sebagainya yang tergolong sebagai pemasukan tetap. Priode penerimaaannya bias mingguan, bulanan, maupun tahunan seperti Tunjangan Hari Raya (THR).

Pendapatan (penghasilan) Tidak Tetap.

Pendapatan tidak tetap adalah arus kas masuk tidak tetap dalam setiap priodenya (tidak rutin) maupun jumlahnya. Dalam hal ini, misalnya komisi,bonus, honor, yang didapat dari prndapatan tidak tetap dan lain-lain yang tergolong penasukan tidak tetap lainnya.

Sumber pendapatan menurut Ibnu Sina yang dikutip oleh Abdullah Zaky Al-Kaaf, berpendapat bahwa hak milk peribadi yang pada umumnya berasal dari dua jalan, yaitu:18

 Harta warisan, yaitu harta yang diterima dari keluarga yang meninggal. Orang yang beruntung mendapatkan harta warisan tidak perlu bersusah payah untuk bekerja memperoleh kekayaan karena mereka telah menerima peninggalan harta dari ibu bapak mereka yang telah meninggalkannya. Bahkan ada juga yang warisan yang diperoleh dari nenek atau kakeknya.

 Harta usaha, yaitu harta yang diperoleh dari bekerja. Jadi mereka harus bekerja keras untuk memperoleh harta agar dapat hidup.

2. Pendidikan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran. Pendidikan pada

18 Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (bandung: CV Pustaka Setia, 2002),


(31)

dasarnya merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara sistematis, pragmatis, dan berjenjang agar menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas yang dapat memberikan manfaat dan sekaligus mengangkat harkat dan martabatnya.19

Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.20

Hakikat pendidikan merupakan usaha mengembangkan keperibadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Usaha-usaha tersebut diselenggarakan dalam berbagai macam bentuk sebagai berikut:21

a. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, berencana, terarah, dan sistematis melalui suatu lembaga disebut pendidikan formal. b. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, akan tetapi tidak

berencana dan tidak sistematis di lingkungan keluarga disebut pendidikan informal.

c. Usah pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja dan berencana tetapi tidak sistematis di luar lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan formal disebut pendidikan nonformal.

19

Aditya Dwi Purwoko, Pengaruh Pelaksanaan Self Assesment System, Kalitas Pelayanan KPP, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Memenuhi Kewajibann Pajak, (skripsi UIN, Jakata, 2008).

20

Irmayanti Meliono dkk, MPKT Modul I, (Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2007), artikel ini diakses pada tanggal 24 Juni 2011 pukul 02.03 p.m. dari http;//www.id.wikipedia.org.

21


(32)

Peningkatan kualitas diri manusia yang dicapai melalui pendidikan mencakup beberapa aspek yaitu:22

a. Peningkatan kualitas berfikir (kecerdasan, kemampuan analisis, kreativitas, dan visioner).

b. Peningkatan kualitas moral (ketakwaan, kejujuran, ketabahan, keadilan, dan tanggung jawab).

c. Peningkjatan kualitas kerja (keterampilan, professional, dan efisien). d. Peningkatan kualitas hidup (kesejahtraan materi dan rohani, ketentraman

dari terlindungnya martabat dan harga diri).

e. Peningkatan kualitas pengabdian (semangat berprestasi, sadar pengorbanan, dan kebanggaan terhadap tugas).

Hubungan pendapatan dan pendidikan menurut JJ Rousseau yang dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya di masa dewasa. Pendidikan dinutuhkan oleh semua manusia untuk melanjutkan kehidupan di masa yang akan datang. Sedangkan faktor pendidikan, dan pendapatan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam melakukan perekonomian. Karna faktor pendidikan dan pendapatan sangat berkaitan erat satu dengan yang lainya, dengan pendidikan yang lebih tinggi seseorang akan menghasilakn pendapatan yang lebih tinggi pula, dibandingkan

22 M. Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Lantabora Press, 2005 ),


(33)

orang yang pendidikannya lebih rendah, akan mendapatkan pendapatan yang lebih rendah.

Melalui pendapatan pula seseorang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun ada juga seseorang yang melanjutkan pendidikan bermodalkan beasiswa, beasiswa pun hanya dapat diperoleh dengan sebuah prestasi yang berkelanjutan. Dengan kata lain pendidikan dan pendapatan sangat berkaitan erat satu dengan yang lainnya, maka manusia tidak dapat meninggalkan salah satu dari keduanya.

Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam diri seseorang yang akan mempengaruhi prilaku. Keterbatasan pengetahuan karena rendahnya pendidkan berpengaruh terhadap tingkah laku anggota keluarga dalam memilh kebutuhannya dan dalam membuat keputusan.23 Jadi pendidikan dan pendapatan keluarga menjadi faktor dalam membuat perencanaan keuangan keluarga.

C. Investasi.

1. Pengertian.

Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah

23

Arifianto Murih Prasetyo, “Analisis Jender terhadap Strategi Ketahanan Hidup Keluarga Melalui Manajemen Keuangan Pada Keluarga Nelayan”. (skripsi IPB. 2004), artikel diakses pada 19 Mei 2012 dari http://repository.ipb.ac.id/bitsream/handle/123456789/19154/A04amp2.pdf?sequence=1


(34)

kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah haus dan perlu didepresiasikan Dalam prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/perbelanjaan yang berikut:

a. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan. b. Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor,

bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.

c. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional

Jumlah dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka akan didapat investasi neto.


(35)

2. Fungsi Investasi

Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.

Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :

1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh. 2. Tingkat bunga.

3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan. 4. Kemajuan teknologi.


(36)

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

1. Kondisi Internal Perusahaan

Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi. Sedangkan faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi.

2. Kondisi Eksternal Perusahaan

Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.

Biaya Investasi.

Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.

D. Review Studi Terdahulu.

a. Penelitian Terdahulu

Sebelum membuat skripsi ini, penulis melakukan perbandingan pada penelitian sebelumnya guna mendukung materi dalam penelitian ini.Terdapat beberapa penelitian yang menyangkut tema tentang investasi yang telah dilakukan oelh peneliti sebelumnya. Yaitu oleh:


(37)

1. Rahmawati Dian Pratiwi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekeripsi tahun

2012) bertemakan mengenai “Tingkat Kesdaran Masyarkat Dalam Prencanaan Keuangan Keluarga Perspektif Ekonomi Islam”. Membahas pada tingkat kesadaran masyarakat perencannaan keuangan guna mengatur segala pengeluaran dan pemasukan uang dengan menempatkan dana pada pos-pos yang telah dipilah-pilah berdasarkan kebutuhan dan juga pengeluaran diprioritaskan untuk kebutuhan primer terlebih dahulu.24 2. Sifa Fauziah, ”Pengaruh Pendapatan Keluarga Dan Pendidikan Perempuan

Terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga”. Membahas mengenai pengaruh pendidikan seorang ibu terhadap perencanaan keuangan keluarga.25

Dari beberapa kajian pustaka terdahulu yang penulis amati, dapat ditarik perbandingan bahwa skripsi tersebut diatas berbeda dengan yang penulis angkat. Sebab skripsi yang penulis angkat menitikberatkan pada pola investasi yang banyak diperlukan oleh masyarakat. Serta pola hidup setelah melakukan investasi yang menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis secara khusus belum ada yang membahas tentang “PENGARUH PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA TERHADAP PENDIDIKAN

ANAK

24

Rahmawati Dian Pratiwi, “Tingkat Kesdaran Masyarkat Dalam Prencanaan Keuangan Keluarga Perspektif Ekonomi Islam“(Skripsi S1 Fakultas dan Hukum, Universtas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2010), h 14

25

Sifa Fauziah, Pengaruh Pendapatan Keluarga Dan Pendidikan Perempuan Terhadap

Perencanaan Keuangan Keluarga”,“(Skripsi S1 Fakultas dan Hukum, Universtas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012),h 14


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan analisis data kuantitatif, yaitu menggambarkan dengan menganalisis Pengaruh Perencanaan Keuangan keluarga Terhadap Investasi Pendidikan Anak di kelurahan Pakujaya. Penelitian survey yang dimaksud merujuk pada pengertian sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto, imformasi yang diperoleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian saja dari populasi. Survey yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian survey populasi atau penelitian senseus, sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dri populasi disebut sebagian survey sampel.1

B. Lokasi

Lokasi penelitian yang penulis pilih berada di wilayah Kota Tangerang Selatan, tepatnya di Kelurahan Pakujaya.

C. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuntitatif atau survei yaitu penelitian yang menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian.2 Penelitian ini akan meneliti tentang data kajian yang

1

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, h. 245.

2 Bambang Presetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,


(39)

bersifat numerik/angka yang nantinya akan menghasilkan interpretasi data.

D. Kriteria dan Sumber Data

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari para responden, melalui penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daptar pertanyaan-pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.3 Dalam hal ini respondennya adalah para orangtua.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data tersebut didapatkan dengan cara mempelajari buku, dokument, majalah, dan internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan maslah penelitian serta untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

E. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi merupakan objek yang menunjukan keadaan dan jumlah objek penelitian secara keseluruhan yang memiliki karakteristik tertentu.4 Objek penelitian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga di

3

Soehartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 65.

4

Muhamad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.125


(40)

Kelurahan Pakujaya.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti secara terperinci. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Kelurahan Pakujaya yang populasinya 18338 jiwa.5

Adapun mengenai teknik penarikan sampel, penulis memilih teknik

convenience sampling, yang berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah mengukurnya, dan bersifat kooperatif.6 Adapun untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang ada, penulis menggunakan rumus

slovin.7Yaitu sebagai berikut:

Dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan.

Dari data yang penulis peroleh bahwa populasi pada Kelurahan Pakujaya terdapat 18338 orang. Dengan demikian dapat dihitung ukuran sampelnya sebagai berikut:

Dibulatkan menjadi 100 responden.

5

Laporan bulanan umum kelurahan Pakujaya bulan Juni 6

Ibid., h. 158 7

Husein umar, Riset pemasaran dan Prilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 146


(41)

2) Sampel

Sampel adalah satu teknik atau cara mengambil sampel yang represetative dari populasi. Selanjutnya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 100 responden.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan objek pengamatan fenomena yang diteliti.8 Adapun yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel bebas (X) adalah variabel setimulus atau yang

mempengaruhi variabel lain.9 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah variabel perencannan keuangan dilembaga (X1) dan variabel keuangan internal keluarga (X2).

2) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah investasi pendidikan anak.

8

Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), cet, 1, h. 156

9 Ety, Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis: Dengan aplikasi SPSS, ed, 1, (Jakarta Mitra

Kencana Media, 2007)

Perencanaan

keuangan

dilembaga X

1

Keuangan

Internal

KeluargaX

2

Investasi Pendidikan Anak


(42)

X1 : Perencanaan Keuangan Dilembaga

a. Produk Lembaga keuangan b. Manfaat Lembaga Keuangan

c. Lembaga Membantu Perencanaan Keuangan

X2 : Keuangan Internal Keluarga

a. Penting Perencanaan Keuangan dalam Kehidupan b. Menabung dan mendepositokan uang Berpengaruh

terhadap kebutuhan lain

c. Harapan Menabuang dan mendepositokan

Y : Investasi Pendidikan Anak

1. Kognitif

a. Pendidikan anak merupakan bagian dari perencanaan investasi

2. Konatif

a. Investasi pada lembaga keuangan, mempengaruhi kebutuhan dan pendidikan sekolah anak

b. Dengan investasi kebutuhan pendidikan anak terpenuhi.


(43)

G. Teknik Analisa Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau rasidual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendeteksi apakah rasidual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi normal salah satunya dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Kurva nilai rasidual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov-Smirnov. Kurva Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig (2-tailed) > α pada

tabel uji Kolmogorov-Smirnov. b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen sama dengan nol.10

Uji multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai VIF (Varlance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai

10 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit


(44)

tolerance semakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

c. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan varian dari pesidual pada suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Salah satu untuk melihat adanya masalah Heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot dengan nilai preddiksi variabel terikan dengan residualnya. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:

a. Dengan melihat apakah titik pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasikan terdapat Heteroskedastisitas. b. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Regresi linier berganda (multiple Inter regresion) bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan


(45)

memprediksi variabel terikat dengan menggunakan atau lebih variabel bebas.11

Perumusan umum dari regresi linear berganda adalah: Y=a+b1x1...bnxn

Dimana:

Y = Investasi Pendidikan Anak a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Perencanaan Keuangan Lembaga

X2 = Variabel Keuangan Internal Keluarga

a. Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi berguna untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar kemampuan variabel indevenden (perencanaan keuangan lembaga, keuangan internal keluarga) menjelaskan variabel dependen (investasi pendidikan anak). Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel indevenden yang digunakan dalam penelitian.12

11

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Aplikasi: dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), 1, h. 138

12


(46)

b. Uji Parsial (t)

Uji parsial bertujuan mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel independen (perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal keluarga) terhadap variabel dependen (investasi pendidikan anak).

H. Hipotesa

a. Hipotesis Pertama

H01 : Perencanaan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap

investasi pendidikan anak

Ha1 : Perencanaan keuangan lembaga berpengaruh nyata terhadap

investasi pendidikan anak b. Hipotesis Kedua

H02 : Keuangan internal keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap

investasi pendidikan anak

Ha2 : Keuangan internal keluarga berpengaruh nyata terhadap

investasi pendidikan anak c. Uji Simultan (F)

Uji setatistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel


(47)

berpengaruh terhadap variabel dependen.13 Untuk menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan layak maka dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel perencanaan keuangan lembaga (X1) dan variabel keuangan internal keluarga (X2) terhadap

investasi pendidikan anak. Untuk menentukan pengaruh secara simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut :

a. Hipotesis Ketiga

H03 : Perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal

keluarga tidak berpengaruh secara simultan terhadap investasi pendidikan anak

Ha3 : Perencanaan keuangan lembaga dan keuangan internal

keluarga berpengaruh secara simultan investasi pendidikan anak.

13

Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2011) h. 67.


(48)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Sampel pada skripsi ini berjumlah 100 responden. Responden merupakan kepala ruamh tangga dan ibu rumah tangga yang berdomisli di Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat 6.143 kepala keluarga yang sebagian besar masyarakatnya berpropesi sebagai pegawai swasta yang berjumlah 2.551 jiwa, petani sebesar 55 jiwa, pedagang sebesar 527 jiwa, lain-lain/buruh sebesar 201 jiwa, sedangkan yang berpropesi sebagai PNS/TNI/PORLI sebesar 294 jiwa, dengan populasi yang cukup besar yaitu sebanyak 12.402 jiwa yang telah wajib memiliki KTP.

Sarana dan prasarana di Kelurahan ini pun sudah memadai. Akses ke lembaga keuangan pun tidaklah sulit. Terdapat lembaga keuangan seperti Bank Syariah yang belum lama berdiri di Kelurahan ini, yaitu Bnak Mandiri Syariah. Namun akses ke lembaga keuangan lainnya masih bias dijangkau kerena jaraknya sangat berdekatan dan masih dalam lingkup satu kecamatan, yaitu Serpong Utara.

1. Karakteristik Profil Responden

Karakterististik responden menjelaskan gambaran dari hasil penelitian yang didapat melalui angket/kuesioner yang penulis sajikan dalam bentuk yang dinyatakan dalam prosentase. Dari 100 responden yang memberikan jawaban atas pertyanyaan diketahui perbedaan karakteristik antar responden satu dengan yang lain. Perbedaan ini meliputi jenis kelamin, agama, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan perbulan, perencanaan keuangan, serta produk investasi yang digunakan dalam perencanaan keuangan keluarga.


(49)

Jenis kelamin jumlah %

Pria 76 76%

Wanita 24 24%

Total 100 100%

Responden berdasrkan agama

Agama Jumlah %

Islam 87 87%

Keristen 9 9%

Hindu 2 2%

Budha 2 2%

Tidak beragama

Total 100 100%

Responden berdasrkan usia

Usia Jumlah %

20 – 30 tahun 55 55%

30 – 40 tahun 40 40%

40 – 45 tahun 4 4%

45 – 50 tahun 1 1%

Total 100 100%

Responden berdasrkan Pendidikan terakhir

Pendidikan Jumlah %

SD 14 14%

SMP/MTS/Paket B 16 16%

SMA/MA/SMK/Paket C 27 27%

S1 42 42%

Total 100 100%

Responden berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan jumlah %

Pengajar 3 3%

Pegawai Negeri Sipil 17 17%

Pengusaha 27 27%

Kariawan swasta 53 53%


(50)

Pendapatan Jumlah %

Rp < 1.000.000 – Rp2.000.000 2 2%

Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 22 22%

Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 35 35%

Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000 41 41%

Rp > 5.000.000 3 3%

Total 100 100%

B. Hasil Penjelasan Responde

Berikut ini adalah beberapa hasil penyebaran kuisioner tentang pengaruh perencanaan keuangan terhadap investasi pendidikan anak.

1. Pengaruh perencanaan keuangan kepada lembaga Variabel X1

Gambar 1.1.1

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Gambar 1.1.1 menerangkan bahwa dari 100 responden dari pertanyaan mengetahui produk yang ada pada lembaga keuangan, 9 orang responden atau setara dengan 9% mengatakan cukup mengetahui, 41 orang responden atau setara dengan 41% mengatakan mengetahui dan 50 orang responden atau setara dengan 50% mengatakan sangat mengetahui artinya dari pertanyaan responden mengetahui produk yang ada pada lembaga keuangan sangat mempengaruhi terhadap investasi pendidikan anak.

9

41 50

Cukup mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui

Mengetahui produk yang ada pada lembaga keuangan


(51)

Sumber : Data primer yang diolah

Dari Gambar 1.1.2 menerangkan mengetahui manfaat apa yang ada dalm lembaga keuangan, 10 responden atau setara dengan 10% mengatakan cukup mengetahui, 41 responden atau setara dengan 41% mengatakan mengetahui dan 49 responden atau setara dengan 49% mengatakan sangat mengetahui dari penjelasan responden dengan pertanyaan mengetahui manfaat apa yang ada pada lembaga keuangan mereka sangat mengetahuinya artinya pengetahuan manfaat lembaga sangat mempengaruhi kebutuhan investasi pendidikan anak

Gambar 1.1.3

Sumber : Data primer yang diolah

Cukup mengetahui

Mengetahui Sangat mengetagui 10

41 49

Mengetahui manfaat apa yang ada pada lembaga keuangan

Series1

Cukup mengerti

Mengerti Sangat mengerti 2

45 53

Mengerti jika ada lembaga keuangan yang memeperkenalkan produk melalui media televisi

dan surat kabar


(52)

memeperkenalkan produk melalui media televisi dan surat kabar, 2 oranga responden atau setara dengan 2% mengatakan cukup mengetahui, 45 orang responden atau setara dengan 45% mengatakan mengerti dan 53 responden atau setara dengan 53%. Artinya bahwa mengertinya responden dengan imformasi lembaga keuangan melalui televise atau surat kabar sangat mempengaruhi investasi pendidikan anak, karena dari sumber imformasi yang responden sudah mengerti tidak perlu mempertimbangkan nya lagi untuk pengaturan atau tujuan untuk kebutuhan investasi pendidikan anak.

Gambar 1.1.4

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 1.1.4 menerangkan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu dalam perencanaan keuangan, 7 orang responden atau setara dengan 7% mengatakan tidak membantu, 59 orang responden atau setara denagan 59% mengatakan cukup membantu, 33 orang responden atau setara dengan 33% mengatakan membatu dan 1 orang reasponden atau setara dengan dengan 1% mengatakan sangat membantu dan dapat disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu dalm perencanaan keuangan. Artinya produk yang ditawarkan lembaga keuangan sangat mempengaruhi investasi pendidikan anak-anak responden di kelurahan pakujaya.

Tidak membantu

Cukup membantu

Membantu Sangat membantu 7

59

33

1

Produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu dalm perencanaan keuangan


(53)

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 1.1.5 menerangkan produk yang ditawarkan lembaga keuangan, yang bisa membantu perencanaan keuangan, 6 orang responden atau setara dengan 6% mengatakan produk lembaga keuangan yang yang bisa membatu perencanaan keuangan yaitu asuransi, 50 orang responden atau setara dengan 50% mengatakan bahwa produk yang ditawarkan lembaga keuangan tabungan dan depositu yng bisa membantu perencanaan keuangan, 44 orang responden atau setara dengan 44% mengatakan produk yang ditawarkan lembaga keuangan tabungan haji dan umroh, Artinya semua produk yang ditawarkan lembaga keuangan sangat membatu perencanaan keuangan responden dan dapat disimpulkan bahwa prodak yang ditawarkan lembga keuangan sangan mempengaruhi investasi pendidikan anak di msyarakat paku jaya.

Penjelasan pengaruh perencanaan keuangan lembaga kepada investasi pendidikan anak ialah sangat mempengaruhi dari 100 responden yang di ajukan pertanyaan dengan bentuk kuisioner jawaban responden terhadap partanyaan-pertanyaan tentang pengaruh perencanaan keuangan lembaga sangat mendukung dari jawaban- jawaban responden artinya

6

50

44

Produk yang ditawarkan lembaga keuangan, yang bisa membantu perencanaan keuangan


(54)

masyarakat kelurahan paku jaya.

2. Keuangan Internal keluarga Variabel X2

Gambar 2.2.1

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 2.2.1 menerangkan sepberapa penting perencanaan keuangan dalam kehidupan anda, 10 orang responden atau setara dengan 10% mengatakan cukup penting, 33 orang reponden atau setara dengan 33% mengatakan sangat penting dan 57 orang responden atau setara dengan 57% mengatakan penting. Artinya dapat di simpulkan perencanaan keuangan keluarga sangat mempengaruhi kebutuhan innvestasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.

Gambar 2.2.2

Sumber : Data primer yang diolah

Cukup penting

10%

Penting 57% Sangat

penting 33%

Seberapa penting perencanaan keuangan dalm kehidupan anda

3%

42% 55%

Apakah anda puas dengan pelayanan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan


(55)

ditawarkan oleh lembaga keuangan, 3 orang responden atau setara dengan 3% mengatakat puas, 42 orang responden atau setara dengan 42% mengatakan cukup puas dan 55 orang responden atau setara dengan 55 % mengatakan sangat puas. Artinya dapat disimpulka bahwa bahwa responden sangat puas dengan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan untuk kepentingan keuangan internar keluarga dan sekaligus mempengaruhi investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.

Gambar 2.2.3

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 2.2.3 menerangkan mengerti cara menabung dan mendepositokan uang pada lembaga keuangan, 4 orang responden atau setara dengan 4% mengatakan tidak mengerti, 13 orang responden atau setara dengan 13% mengatakan cukup mengerti, 19 orang responden atau setara dengan 19% mengatakan mengerti dan 64 orang responden atau setara dengan 64% mengatakan sangat mengerti. Artinya responden lebibih banyak mengerti menabung dan mendepositokan ungannya kepada lembaga keuangan dan dapat disimpulkan dari dapat mengarti menabung dan mendepositokan uang sangat mempengaruhi investasi pendidikan anak dilihar dari dalm mengatur keamanan dan keuntungan untuk keperluan investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.

4% 13%

64%

19% 83%

Apakah anda mengerti cara menabung dan mendepositokan uang anda pada lembaga

keuangan

Tidak mengerti Cukup mengarti Mengerti Sangat mengerti


(56)

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 2.2.4 menerangkan menabung dan mendepositokan uang pada lembaga keuangan, berpengaruh terhadap kebutuhan yang lain, 15 orang responden atau setara dengan 15% mengatakan cukup berpengaruh, 29 orang responden atau setara dengan 29% mengatakan sangat berpengaruh dan 56 orang responden atau setara dengan 56% mengatakan berpengaruh. Artinya bahwa menabung dan mendepositokan uang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan lain dan dapat disimpulkan pada saat menabung dan mendepositokan uang kelembaga mempengaruhi investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.

Gambar 2.2.5

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 2.2.5 menerangkan tujuan lain apa yang diharapkan dari uang tabungan dan deposito, 3 orang responden atau setara dengan 3% mengatakan bayar arisan, 24 orang

Cukup berpengaru

h 15%

Berpengaru h 56% Sangat

berpengaru h 29%

dengan menabung dan mendepositokan uang pada lembaga keuangan, berpengeruh terhadap

kebutuhan yang lain

3% 24% 73%

Tujuan lain apakah yang anda harapkan dari uang tabungan dan deposito anda


(57)

atau setara dengan 73% mengatakan bayar pendidikan anak. Artinya bahwa dari jawaban responden lebih banyak menyatakan untuk keperluan pendidikan anak dan dapat disimpulkan lebih berpengaruh untuk investasi pendidikan anak di masyarakat kelurahan paku jaya.

Gambar 2.2.6

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 2.2.6 menerangkan seberapa paham memahami produk lembaga keuangan, 11 orang responden atau setara dengan 11% mengatakan cukup paham, 38 orang responden atau setara dengan 38% mengatakan sangat pahan dan 51 orang responden atau setara dengan 51% mengatakan paham. Artinya bahwa para responden sangat pahan dengan produk lembaga keuangan dapat disimpulkan keuangan internal keluarga cukup memadai dengan pahamnya dalm mengenal produk lembagakeuangan dan dengan memahaminya sangat berpengaruh untuk investasi pendidikan anak dan kebutuhan lainnya.

Cukup paham 11%

Paham 51% Sangat

Paham 38%

Seberapa paham anda memahami produk pada lembaga keuangan


(58)

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 2.2.7 menerangkan jenis asuransi yang dipilih menjadi bagian perencanaan keuangan keluarga, 5 orang responden atau setara dengan 5% mengatakan untuk kendaraan, 37 orang responden atau setara dengan 37% mengatakan untuk pendidikan dan 58 orang responden atau setara dengan 58% mengatakan untuk kesehatan. Artinya bahwa jenis asuransi berpengaruh untuk keuangan internalkeluarga untuk mempengaruhi investasi pendidikan anak dan dapat disimpulkan menggunakan asuransi sangat mempengaruhi investasi pendidikan anak di masyarakat keluran paku jaya.

Gambar 2.2.8

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 2.2.8 menerangkan jika asuransi yang anda punya ternyata tidak bisa memberikan manfaat sesuai harapan, 1 orang responden atau setara dengan 1% mengatakan siap, 45 orang responden atau setara dengan 45% mengatakan sangat siap dan 54 orang

Kendaraan 5%

Kesehatan 58% Pendidikan

37%

Jenis asuransi apa yang anda pilih untuk menjadi bagian dari perencanaan keuangan anda

1%

54% 45%

jika asuransi yang anda punya ternyata tidak bisa memberikan manfaat sesuai harapan


(59)

sangat siap apabila jenis asuransi yang mereka punya apabila tidak bisa memberikan manfaat terhadap keperluan keuangan internal keluarga dan dapat disimpulkan bahwa jenis asuransi yang dimilikinya sangat mempengaruhi untuk investasi pendidikan anak, dikarnakan asuransi yang mereka miliki tidak jadi masalah apabila tidak sesuai harapan.

Penjelasan keuangan internal keluarga terhadap investasi pendidikan anak ialah sangan mempengaruhi karena keuangan internal keluarga untuk memenuhi kebutuhan investasi pendidikan anak dan bukan hanya semata-mata untuk keperluan yang lain saja, artinya cara pengaturan keuangan keluarga masyarakat kelurahan paku jaya terhada investasi pendidikan anak sangat baik bisa diliat tidak takut dan sangat siap dalam menghadapi resiko untuk semuanya dan itu dilakukan demi investasi pendidikan anak-anak nya.

3. Investasi Pendidikan Anak Variabel Y Variabel Y

Gambar 3.3.1

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 3.3.1 menerangkan seberapa paham anda memahami produk investasi lembaga keuangan, 1 orang responden atau setar dengan 1% mengatakan tidak paham, 6 orang responden atau setara dengan 6% mengatakn cukup paham, 46 orang responden atau setara dengan 46% mengatakan paham dan 47 orang responden atau setara dengan 47%

Tidak paham Cukup paham Paham Sangat paham

1 6

46 47

Seberapa paham anda memahami produk investasi pada lembaga keuangan


(60)

produk investasi pada lembaga keuangan dan dapat disimpulkan bahwa ketika mereka memahami produk investasi dilembaga keuangan mereka tidak ragu lagi untuk mengunakan produk investasi semua itu mereka lakukan untuk keperluan investasi pendidikan anak.

Gambar 3.3.2

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 3.3.2 menerangkan seberapa siapkah anda untuk melakukan investasi pendidikananak pada lembaga keuangan, 7 orang responden atau setara dengan 7% mengatakan cukup siap, 67 orangan responden atau setara dengan 67% mengatakan siap dan 26 orang responden atau setara dengan 26% mengatakan sangat siap. Artinya seluruh responden sangat siap untuk melakukan investasi untuk keperluan investasi pendidikan anak-anaknya.

Gambar 3.3.3

Sumber : Data primer yang diolah

7

67

26

Cukup siap Siap Sangat siap

Seberapa siapkah anda untuk melakukan investasi pada lembaga keuangan

Series1

Cukup penting

Penting Sangat penting 6

45 49

Seberapa penting investasi dalam perencanaan keuangan anda


(61)

keuangan anda, 6 orang responden atau setara dengan 6% mengatakan cukup penting, 45 orang responden atau setara dengan 45% mengatakan penting dan 49 orang responden atau setara dengan 49% mengatakan sangat penting. Artinya responden menjelaskan investasi sangat penting terlebih yang namanya investasi pendidikan anak begitu penting bagi mereka karena investasi pendidikan anak lebih baik untuk kehidupan merekan dan anak-anaknya, karena demi kelangsungan hidup yang baik untuk kedepannya dan sejatra dalam menjalankan kekeluargaan yang berpendidikan.

Gambar 3.3.4

Sumber : Data primer yang diolah

Dari gambar 3.3.4 menerangkan berinvestasi keuangan non bank semua kebutuhan investasi terpenuhi, 41 orang responden atau setara dengan 41% mengatakan tidak terpenuhi, 10 orang responden atau setara dengan 10% mengatakan cukup terpenuhi, 38 orang responden atau setara dengan 38% mengatakan terpenuhi dan 11 orang responden atau setara dengan 11% mengatakan sangat terpenuhi. Artinya dari pernyataan seluruh responden mejelaskan imbang antara terpenuhi dantidak terpenuhi maka bisa disimpulkan bahwa investasi di nonbank bisa memenuhi kebutuhan yang lain dan investasi pendidikan anak di masyarakat keluran paku jaya.

Tidak terpenuhi

Cukup terpenuhi

Terpenuhi Sangat terpenuhi 41

10

38

11

berinvestasi di lembaga keuangan non Bank, semua kebtuhan investasi terpenuhi


(62)

Sumber : Data primer yang diolah

Daari gambar 3.3.5 menerangkan banyak nya investasi pada lembaga keuangan mempengaruhi dana pendidikan sekolah anak anda, 5 orang responden atau setara dengan 5% mengatakan cukup berpengaruh, 54 orang responden atau setara dengan 54% mengatakan berpengaruh dan 41 orang responden atau setara dengan 41% mengatakan sangat berpengaruh. Artinya dari pernyataan seluruh responden berinvestasi sangat memengaruhi investasi pendidikan anak dapat disimpulkan menurut masyarakat kelurahan paku jya investasi dilembaga keuangan sangat membantu investasi pendidikan anak.

Gambar 3.3.6

Sumber : Data primer yang diolah

Cukup berpengaruh

Berpengaruh sangat berpengaruh 5

54 41

Apakah dengan banyaknya investasi anda pada lembaga keuangan, mempengaruhi kebutuhan

dana pendidikan sekolah anak anda

Series1

20% 4%

57% 19%

pengaruh apa yang sering terjadi anak anda saat di sekolah, yang diakibatkan oleh banyaknya produk

investasi anda pada lembaga keuangan

Tidak berprestasi Kurang bergaul Mengurangi uang jajan Nakal disekolah


(63)

di sekolah yang diakibatkan banyaknya produk investasi pada lembaga keuangan, 19 orang responden atau setara dengan 19% mengatakan nakal disekolah, 20 orang responden atau setara dengan 20% mengatakan tidak berprestasi, 4 orang responden atau setara dengan 4% mengatakan kurang begaul dan 57 orang responden atau setara dengan 57% mengatakan mengurangi uang jajan. Artinya dari pernyataan yang negative ini menjelaskan untuk berhati-hati dalam berinvestasi agar kita dapat keberkahaannya, apabila kita berinvestasi dengan lembaga yang mengelola uang kita dan uang kita tidak jelas untuk digunakan usaha-usaha apa maka janganlah ber investasi karena ditakutkan mengakitbatkan kemudorotan untuk investasi pendidikan anak-anak kita maka ber investasilah yang baik dan jelas alur uang kita digunakan untuk apa, apabila ungan investasi kita digunakan untuk usaha yang jelas dan yang halal maka kita akan mendapatkan kebaikan dalam berinvestasi pendidikan anak-anak kita nanti.

C. Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat penguji regresi linear berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi maka alat penguji regresi linear berganda dapat digunakan.

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui penelitian ini berdistribusi normal atau mendekati normal bisa dilakukan dengan menggunakan scatter plot yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disektiar garis diagonal dan


(1)

IDENTITAS RESPONDEN Daftar Quisioner responden Nama

jenis kelamin 1. pria 2. wanita agama

1. islam 2. keristen 3. hindu 4. budha

5. tidak beragama usia

1. 20 – 30 tahun 2. 30 – 40 tahun 3. 40 – 45 tahun 4. 45 – 50 tahun Pendidikan terakhir

1. SD

2. SMP/MTS/Paket B 3. SMA/MA/SMK/Paket C 4. S1

Pekerjaan 1. Pengajar

2. Pegawai Negeri Sipil 3. Pengusaha

4. Kariawan swasta Tingkat pendapatan/bulan

1. Rp < 1.000.000 – Rp2.000.000 2. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 3. Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 4. Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000


(2)

5. Rp > 5.000.000

PERENCANAAN KEUANGAN LEMBAGA

1. Apakah anda sudah mengetahui keberadaan lembaga keuangan yang ada di Indonesia ? 1. Tidak mengetahui

2. Cukup mengetahui 3. Mengetahui

4. Sangat mengetahui

2. Apakah anda sudah mengetahui keberadaan lembaga keuangan yang berada di daerah anda tinggal ?

1. Tidak mengetahui 2. Cukup mengetahui 3. Mengetahui

4. Sangat mengetahui

3. Seberapa jauh lembaga keuangan yang ada di daerah anda tinggal dengan rumah anda ? 1. Tidak jauh

2. Cukup jauh 3. Jauh

4. Sangat jauh

4. Apakah anda mengerti apa fungsi lembaga keuangan ? 1. Tidak mengerti

2. Cukup mengerti 3. Mengerti

4. Sangat mengerti

5. Apakah anda mengetahui produk apa saja yang ada pada lembaga keuangan ? 1. Tidak mengetahui

2. Cukup mengetahui 3. Mengetahui

4. Sangat mengetahui

6. Apakah anda mengetahui manfaat apa yang ada pada lembaga keuangan ? 1. Tidak mengetahui

2. Cukup mengetahi 3. Mengetahui

4. Sangat mengetahui

7. Apakah anda mengerti jika ada lembaga keuangan yang memperkenalkan produknya melalui media televisi dan surat kabar ?

1. Tidak mengerti 2. Cukup mengerti 3. Mengerti


(3)

8. Apakah produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bisa membantu anda dalam perencanaan keuangan ?

1. Tidak membantu 2. Cukup membantu 3. Membantu

4. Sangat membantu

9. Produk apa yang ditawarkan lembaga keuangan, yang menurut anda bisa membantu anda dalam perencanaan keuangan ?

1. Saham dan obligasi 2. Asuransi

3. Tabungan/Deposito 4. Tabungan haji dan umrah KEUANGAN INTERNAL KELUARGA

10. Seberapa penting perencanaan keuangan dalam kehidupan anda ? 1. Tidak penting

2. Cukup penting 3. Penting

4. Sangat penting

11. Apakah anda puas dengan pelayanan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan ? 1. Tidak puas

2. Cukup puas 3. Puas

4. Sangat puas

12. Apakah anda mengerti cara menabung dan mendepositokan uang anda pada lembaga keuangan ?

1. Tidak mengerti 2. Cukup mengerti 3. Mengerti

4. Sangat mengerti

13. Apakah dengan menabung dan mendepositokan uang pada lembaga keuangan, berpengeruh terhadap kebutuhan yang lain ?

1. Tidak berpengaruh 2. Cukup berpengaruh 3. Berpengaruh

4. Sangat berpengaruh

14. saat anda menabung dan nmendepositokan uang anda pada lembaga keuangan, apa ada tujuan lain selain hanya untuk menyisihkan uangdari pengngasilan yang di dapat ?

1. Ada 2. Tidak


(4)

15. Tujuan lain apakah yang anda harapkan dari uang tabungan dan deposito anda ? 1. Bayar premi asuransi

2. Bayar Arisan

3. Bayar tagihan listrik

4. Bayar biaya pendidikan anak

16. Seberapa paham anda memahami produk asuransi pada lembaga keuangan ? 1. Tidak paham

2. Cukup paham 3. Paham

4. Sangat paham

17. Jenis asuransi apa yang anda pilih untuk menjadi bagian dari perencanaan keuangan anda ?

1. Jiwa 2. Kendaraan 3. Kesehatan 4. pendidikan

18. Apakah anda telah siap, jika asuransi yang anda punya ternyata tidak bisa memberikan manfaat sesuai harapan ?

1. Tidak siap 2. Cukup siap 3. Siap 4. Sangat siap

19. Seberapa paham anda memahami produk investasi pada lembaga keuangan ? 1. Tidak paham

2. Cukup paham 3. Paham

4. Sangat paham

20. Seberapa siapkah anda untuk melakukan investasi pada lembaga keuangan ? 1. Tidak siap

2. Cukup siap 3. Siap 4. Sangat siap

21. Seberapa penting investasi dalam perencanaan keuangan anda ? 1. Tidak penting

2. Cukup penting 3. Penting

4. Sangat penting INVESTASI PENDIDIKAN ANAK


(5)

1. Lembaga perbankan 2. Lembaga non perbankan

23. Apakah produk investasi pada lembaga keuangan sudah cukup untuk memenuhi perencanaan kebutuhan investasi anda ?

1. Tidak terpenuhi 2. Cukup terpenuhi 3. Terpenuhi 4. Sangat terpenuhi

24. Apa dengan berinvestasi di Bank, semua kebtuhan investasi terpenuhi ? 1. Tidak terpenuhi

2. Cukup terpenuhi 3. Terpenuhi 4. Sangat terpenuhi

25. Apa dengan berinvestasi di lembaga keuangan non Bank, semua kebtuhan investasi terpenuhi ?

1. Tidak terpenuhi 2. Cukup terpenuhi 3. Terpenuhi 4. Sangat terpenuhi

26. apakah dengan banyaknya investasi anda pada lembaga keuangan, mempengaruhi kebutuhan dana pendidikan sekolah anak anda ?

1. tidak berpengaruh 2. cukup berpengaruh 3. berpengaruh

4. sangat berpengaruh

27. pengaruh apa yang sering terjadi anak anda saat di sekolah, yang diakibatkan oleh banyaknya produk investasi anda pada lembaga keuangan ?

1. tidak berprestasi 2. kurang bergaul

3. mengurangi uang jajannya 4. nakal di sekolah

28. dengan meminimalkan biaya pendidkan anak, yang diakibatkan oleh banyaknya produk investasi anda pada lembaga keuangan, kebutuhan apa yang ingin anda tambahkan pada perencanaan keuangan anda ?

1. membeli barang elektronik 2. membeli kendaraan bermotor

29. apakah pendidikan anak merupakan bagian dari perencanaan investasi keuangan anda ? 1. Ya

2. Tidak


(6)

1. tidak penting 2. cukup penting 3. penting 4. sangat penting

31. dengan menjadikan pendidikan anak merupakan bagian dari perencanaan investasi

keuangan anda, sampai di jenjang mana anda akan memaksimalkan pendidikan anak anda ?

1. S1 2. Diploma

3. SMA/MA/yang sederajat 4. SMP/MTs/yang sederajat

32. apakah tabungan pendidikan pada lembaga keuangan bisa memberikan manfaat yang cukup untuk pendidikan anak anda ?

1. tidak bisa 2. cukup bisa 3. cukup 4. sangat bisa

33. jenis investasi apa yang anda persiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak anda ?

1. membeli perhiasan 2. membeli rumah

3. membangun unit usaha 4. membeli sebidang tanah

34. apa dengan investasi yang anda lakukan sekarang ini baik yang di lembaga keuangan atau yang di luar lembaga keuangan, bisa memenuhi semua kebutuhan pendidikan anak anda ?

1. tidak terpenuhi 2. cukup terpenuhi 3. terpenuhi 4. sangat terpenuhi

35. menurut anda lebih penting mana ?

1. memaksimalkan investasi pada lembaga keuangan, perhiasan, dan property 2. memaksimalkan dana guna memenuhi kebutuhan pendidikan anak


Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi Kantor kelurahan Kendana Kabupaten Labuhan Batu)

15 92 101

Pengaruh Program Pertanian Berkelanjutan Terhadap Ekonomi Masyarakat Oleh Serikat Petani Indonesia Di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan Johor

3 52 92

Tingkat kesadaran masyarakat dalam perencanaan keuangan keluarga perspektif ekonomi islam : studi pada masyarakat kelurahan Cempaka Putih Ciputat

9 63 104

Pengaruh Kesejahteraan Keluarga terhadap Investasi Anak pada Keluarga Petani

0 4 38

Perbedaan Persepsi Masyarakat Kelas Menengah dengan Kelas Bawah terhadap Pendidikan sebagai Investasi Ekonomi dan Investasi Sosial (Studi di Masyarakat Kelurahan Kamal kalideres Jakarta Barat)

1 11 176

Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam perencanaan Keuangan Keluarga terhadap Kesejahteraan (Studi pada Warga Komplek BCP, Jatinangor).

0 9 12

Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Membuat Perencanaan Keuangan Keluarga (Studi pada Masyarakat Kelurahan Pasir Impun).

0 4 25

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PENDAPATAN, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI KELUARGA ETNIS CHINA DI SURABAYA HALAMAN JUDUL - PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PENDAPATAN, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI KELUARGA ETNIS CHINA DI SURABAYA - Per

0 0 16

PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN DANFAKTORDEMOGRAFI TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18