Program dan Kegiatan Bidang Pemberdayaan Perempuan

58

V.2 Program dan Kegiatan Bidang Pemberdayaan Perempuan

Badan PP dan KB kota Medan merupakan bagian dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan terkhususnya dalam pelaksanaan kebijakan pengarusutamaan gender. Oleh karena itu, setiap kebijakan ataupun program kegiatan yang berkaitan dengan pengarusutamaan gender harus sesuai dengan program Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Setiap instansi, tidak terkecuali badan PP dan KB, dalam menjalankan tugasnya yang telah ditentukan, mereka membentuk berbagai bidang yang akan menjalankan fungsinya sesuai peraturan yang berasal dari pusat. Badan PP dan KB telah membentuk bidang-bidangnya yaitu sekretaris, bidang pemberdayaan perempuan, bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, bidang ketahanan dan pemberdayaan keluarga serta bidang data dan informasi. Setiap bidang tersebut diharapkan memahami serta mampu melaksanakan setiap kebijakan, program dan kegiatan yang telah direncanakan, dalam penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan pengarusutamaan gender. Namun, sebagai lembaga pemerintah yang berbentuk Badan yang seharusnya saling bekerjasama dan saling membantu antara satu bidang dengan bidang lainnya, pada kenyataannya, setiap bidang yang terdapat pada badan PP dan KB ini bekerja secara sendiri-sendiri. Bidang pemberdayaan perempuan lebih fokus kepada pengarusutamaan gender, pemberian perlindungan kepada perempuan dan anak seperti dalam hal penanganan trafficking atau kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan bidang keluarga berencana lebih kepada kegiatan 59 promosi program KB serta pemasangan alat KB. Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Yuslinar, tanggal 12 Agustus 2015. Adapun program dan kegiatan bidang pemberdayaan perempuan pada badan PP dan KB kota Medan adalah :

1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan Kegiatan : a. Peningkatan partisipasi perempuan di pemerintahan. b. Peningkatan kesetaraan pemberdayaan perempuan. c. Sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan dan keadilan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Peningkatan kualitas terhadap kaum perempuan dapat dilihat dari tingkat partisipasi perempuan di lingkungan pemerintah Kota Medan. Pada saat ini partisipasi perempuan di pemerintah Kota Medan dapat dikatakan baik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pegawai negeri sipil PNS pada Pemerintah Kota Pemko Medanyang lebih banyak diduduki oleh kaum perempuan daripada kaum laki-laki. Dari 18.505 orang jumlah keseluruhan PNS Pemko Medan, sebanyak 12.059 adalah kaum perempuan, sedangkan 6.444 orang adalah laki-laki. http:karakternews.comnusantaranusantarapns-pemko-medan-dikuasai- perempuan, diakses pada tanggal 12 Oktober 2015 pukul 14:09 WIB. Di samping itu, menurut pernyataan ibu Eli Ratna selaku kepala sub bidang pengarusutamaan gender kepada peneliti, meskipun jumlah PNS perempuan di Pemko Medan dinyatakan lebih banyak daripada jumlah laki-laki, kaum perempuan yang berprofesi sebagai PNS tersebut tidak banyak yang berada 60 pada golongan atas atau pejabat daerah, sehingga meskipun berjumlah banyak, tetapi kalau kebanyakan berada pada golongan biasa, maka tetap saja kaum perempuan tidak bisa untuk ikut dalam pembuatan keputusan. Pernyataan informan tersebut didukung juga dengan data profil pejabat Pemko Medan, dimana dalam data tersebut dari jumlah keseluruhan, hanya ada 4 empat pejabat perempuan di Kota Medan. Tabel V.3 Data Profil Pejabat Pemko Medan Nama Jabatan Jenis Kelamin Drs H Randiman Tarigan MAP Walikota Medan Laki-Laki Ir.Syaiful Bahri, M.Si Sekda Kota Medan Laki-Laki Marah Husin Lubis, SH Staf Ahli Walikota Medan BidangHukum dan Politik Pemko Medan Laki-Laki Drs Kriswan Staf Ahli Walikota Medan Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemko Medan Laki-Laki Tunggar, SH Staf Ahli Walikota Medan Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemko Medan Laki-Laki Pulungan Harahap, SH, Msi Staf Ahli Walikota Medan Bidang Pembangunan Perempuan Ir.Qamarul Fattah, Msi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Medan Laki-Laki Drs. Musaddad Nasution, MSi Asisten Pemerintahan Setda Kota Medan Laki-Laki H. Erwin, SH, MM Asisten Kesejahteraan dan Kemasyarakatan Daerah Kota Medan Laki-Laki Drs. Farit Wajedi, M.Si Inspektur Kota Medan Laki-Laki Mhd. Azwarlin Nasution, SH Sekretaris DPRD Kota Medan Laki-Laki Drs. Zulkarnain, M.Si Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan Laki-Laki Ir. Emilia Lubis Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Medan Perempuan Drs. Hasan Basri, MM Kepala Badan Penelitian Pengembangan Kota Medan Laki-Laki 61 Lahum SH, MH Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan Laki-Laki Muslim, S.Sos, MSP Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan KB Kota Medan Laki-Laki Ceko Wahda Ritonga, SH Kepala Badan Kesbanglinmas Kota Medan Laki-Laki Dra.Hannalore S,IP Kepala Badan Penanggulanan Bencana Alam Kota Medan Perempuan Ir. Irwan Ritonga, M.Si Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan Laki-Laki Ir. Arief Sudarto Trinugroho Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan Laki-Laki M.Sofyan Kepala Satpol PP Kota Medan Laki-Laki Drs. Togap Pardamean Nainggolan Kepala Badan Penanaman Modal Kota Medan Laki-Laki H. Dammikrot, S.Sos, M.Si Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan Laki-Laki Ir. Wiriya Alrahman, MM Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan Laki-Laki Gunawan Surya Lubis,ST,M.Si Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan Laki-Laki Drs. Darussalam Pohan, MAP Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Medan Laki-Laki Renward Parapat, ATD, MT Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Laki-Laki Syarif Armansyah Lubis,SH Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan Laki-Laki Khairul Syahnan, ST,M.AP Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan Laki-Laki Ir.H. Endar Sutan Lubis, M.Si Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan Laki-Laki Ir.H. Ahyar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan Laki-Laki Muhammad Husni, SE, M.Si Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan Laki-Laki OK Zulfi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Laki-Laki Drs. H. Marasutan, M.PD Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laki-Laki M Tampubolon Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan Laki-Laki Ir.H.Zulkifli Sitepu,MM Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Laki-Laki Drg.Hj.Usma Polita Nasution Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Perempuan Ir. Sampurno Pohan Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan Laki-Laki Arjuna Sembiring, S.Sos, M.SP Kepala DinasKoperasi dan Laki-laki 62 UMKM Kota Medan Drs. Abd Azis Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan Laki-Laki Syahrizal Arif,SE,SH,MM Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan Laki-Laki Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan A. Guntur Siregar Kepala Kantor Sandi Kota Medan Laki-Laki Drs. T.Syaiful Masudi, M.Si Kepala Kantor Arsip Kota Medan Laki-Laki Fakhruddin, SH Kepala Kantor Pendidikan dan Pelatihan Kota Medan Laki-Laki Drs. Januari Pane Kepala Kantor Perpustakaan Kota Medan Laki-Laki Muhammad Yunus, S.STP Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana Laki-Laki Budi Hariono, S.STP, MAP Kabag Humas Kota Medan Laki-Laki Zain Noval, SSTP Kabag Administrasi Pemerintahan Kota Medan Laki-Laki Mhd. Andi Syahputra,S.STP, M.AP Kabag Umum Sekretariat Daerah Kota Medan Laki-Laki Amran Sanusi Rambe, S.Sos,M.SP Kabag Administrasi Kemasyarakatan Kota Medan Laki-Laki Drs. Agus Suriyono Kabag Perlengkapan dan Aset Sekretariat Daerah Kota Medan Laki-Laki Drs. Ilyas, M.Pd Kabag Agama dan Pendidikan Kota Medan Laki-Laki Drs. Ahmad Basaruddin, M.Si Kabag Administrasi Pembangunan Daerah Kota Medan Laki-Laki Ir. Dahnar Siregar, MM Kabag Administrasi Perekonomian Daerah Kota Medan Laki-Laki Drs. Ahmad Raja Nasution, M.SP Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat Kota Medan Laki-Laki Drs. Rivai Nasution, MM Kabag Hubungan Kerjasama Kota Medan Laki-Laki Sulaiman Harahap, SH, M.SP Kabag Hukum Kota Medan Laki-Laki Soritua,SH Kabag Administrasi Sumber Daya Alam Kota Medan Zulfakhri Ahmasi, S.Sos Camat Medan Amplas Laki-Laki Camat Medan Area Rudi Faizal Lubis, AP, M.Si Camat Medan Belawan Laki-Laki Ferry Suheri, S.Sos Camat Medan Deli Laki-Laki Hendra Asmilah, S.IP Camat Medan Denai Laki-Laki Drs. Edi Mulia Matondang Camat Medan Helvetia Laki-Laki 63 Khoiruddin, S.Sos Camat Medan Johor Laki-Laki Syahrul Effendi Rambe, S.Sos Camat Medan Kota Laki-Laki Arrahman Pane, SSTP, MAP Camat Medan Labuhan Laki-Laki Parlindungan, S.Sos Camat Medan Marelan Laki-Laki Dedi Jaminsyah Putra Nst, SSTP Camat Medan Perjuangan Laki-Laki Sutan Tolang Lubis, SSTP, MSP Camat Medan Selayang Laki-Laki Pahri, S.Sos, M.Ap Camat Medan Sunggal Laki-Laki M. Indra Mulia Nasution, S,Sos, M.Si Camat Medan Tembung Laki-Laki Drs.Parulian Pasaribu, M.Si Camat Medan Timur Laki-Laki Gelora Kurnia Ginting, S.Stp, MM Camat Medan Tuntungan Laki-Laki Camat Medan Maimun Rasyid Ridho Nasution, SSTP Camat Medan Barat Laki-Laki Drs. Aidal Fitra Camat Medan Polonia Laki-Laki Rakhmat Adisyah Putra H, SSTP Camat Medan Petisah Laki-Laki Drs. Albon Sidauruk Camat Medan Baru Laki-Laki Sumber: http:pemkomedan.go.idnewhal-profil-pejabat-daerah.html , diakses pada tanggal 13 Oktober 2015, pukul 12.46 WIB Berdasarkan data tersebut juga dapat dikatakan bahwa kegiatan peningkatan kesetaraan pemberdayaan perempuan di kota Medan belum berjalan dengan baik, dimana dari segi jumlah masih terdapat ketimpangan antara jumlah laki-laki dan perempuan di kalangan pejabat daerah kota Medan. Berdasarkan data tersebut juga dapat dikatakan bahwa akses perempuan untuk dapat masuk ke dalam kalangan pejabat daerah masih sedikit. Salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh bidang pemberdayaan perempuan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan dan meningkatkan partisipasi perempuan pada pemerintahan adalah dengan kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan berupa penyuluhan, pembinaan dan seminar. Kegiatan sosialisasi ini ditujukan kepada aparat pemerintah mulai dari dinas-dinas, kecamatan hingga kelurahan. Berdasarkan keterangan informan 64 sosialisasi kepada masyarakat disampaikan kepada kelompok ibu-ibu PKK yang diundang oleh pihak kelurahan dan kemudian nantinya merekalah yang diharapkan dapat menyampaikan informasi dari sosialisasi yang diikuti kepada masyarakat yang ada di kelurahan tersebut. Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Eli Ratna, tanggal 12 Agustus 2015. Bentuk sosialisasi yang diberikan kepada aparat pemerintah adalah presentasi mengenai Badan PP dan KB, mengenai gender, pengarusutamaan gender,serta harapan agar program-program pemberdayaan perempuan dapat berjalan didaerah tersebut serta agar program-program pembangunan mereka dapat bersifat responsif gender. Dan sosialisasi kepada kelompok ibu-ibu PKK untuk disampaikan kepada masyarakat adalah terutama agar masyarakat mampu menghilangkan secara perlahan budaya patriarki yang dapat mengganggu tercapainya kesetaraan dan keadilan gender. Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Eli Ratna, tanggal 12 Agustus 2015.

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender PUG

Kegiatan : a. Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A. b. Pemberdayaan lembaga yang berbasis gender. c. Evaluasi pelaksanaan PUG. d. Pelatihan program responsif gender. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A adalah salah satu lembaga yang diharapkan dapat membantu tercapainya 65 kesetaraan dan keadilan gender. Keputusan Walikota Medan Nomor 4631084.K tentang Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kota Medan Tahun 2012 telah dibuat dengan tujuan untuk membantu meningkatan peran dan kualitas perempuan serta perlindungan anak dari tindakan-tindakan yang merugikan dan mengancam keberlangsungan hidup perempuan dan anak. Lembaga P2TP2A ini adalah suatu bentuk partisipasi masyarakat dan kerjasama antar masyarakat, perempuan dan dunia usaha. Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Eli Ratna, tanggal 20 Agustus 2015. Dalam Keputusan Walikota Medan tersebut tugas-tugas pokok dari P2TP2A adalah seperti berikut : a. Mengkoordinir dan memantau pengurus pengurus P2TP2Adalam segala kegiatan program layanan yang dilakukan. b. Mengkoordinir seluruh rangkaian kegiatan program layanan baiksecara teknis maupun administrasi. c. Membantu pelaksanaan tugas-tugas koordinator umum. d. Melaksanakan fungsi administrasi dan keuangan. e. Melaksanakan tindakan dan rujukan medis terhadap korbankekerasan, baik fisik, psikis melalui kerja sama dengan berbagairumah sakit dan pusat krisis terpadu lainnya. f. Memberikan bantuan perlindungan hukum bagi perempuan dananak yang menjadi korban kekerasan tindak kekerasan mulai daripemeriksaan di kepolisian hingga tingkat pengadilan. 66 g. Memberikan pendamping dan asuhan pada korban sertapengamanan selama korban berada di P2TP2A. h. Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang upaya pencegahantindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. i. Kepengurusan P2TP2A diangkat dan diberhentikan olehWalikota. j. Dalam melaksanakan tugasnya, kepengurusan P2TP2A wajibmenerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dansimplifikasi baik dalam lingkup kepengurusan maupun denganinstansiorganisasi lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun, berdasarkan informasi yang didapat oleh peneliti, BPPKB Medan cenderung lambat dalam merespon dan menangani kasus. Selain itu P2TP2A kota Medan yang ada juga belum melakukan pekerjaannya dengan maksimal. Pemerintah Provinsi cenderung lebih banyak menangani kasus trafficking. 67 Gambar V.1 Ruang P2TP2A Kota Medan Sumber: Dokumentasi Penelitian, 25 Agustus 2015 Kegiatan evaluasi pelaksanaan PUG bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan para Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD untuk mengimplementasikan pengarusutamaan gender ke dalam tahapan dan proses pembangunan sesuai dengan pedoman untuk melaksanakan PUG melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan program di berbagai bidang kehidupan pembangunan. Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Yuslinar, tanggal 12 Agustus 2015. Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD sudah membentuk Focal Point PUG yang terdiri dari pejabat dan staf yang membidangi tugas pemberdayaan 68 perempuan dan bidang lainnya. Focal Point yang dimaksud dalam hal ini antara lain : 1. mempromosikan PUG pada unit kerja; 2. memfasilitasi penyusunan rencana kerja SKPD yang berspektif gender, 3. melaksanakan pelatihan, sosialisasi, advokasi PUG kepada seluruh pejabat dan staf di lingkungan SKPD; 4. melaporkan pelaksanaan PUG kepada pimpinan SKPD; 5. mendorong pelaksanaan analisa gender terhadap kebijakan, program dan kegiatan pada unit kerja; dan 6. memfasilitasi penyusunan profil gender pada setiap SKPD. Pelaksanaan tugas Focal Point PUG ini dikoordinir oleh pejabat pada setiap SKPD yang membidangi tugas Pemberdayaan Perempuan. Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Yuslinar, tanggal 12 Agustus 2015.

3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Kegiatan : a. Pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. b. Sosialisasi UU Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. c. Pengumpulan data korban kekerasan. Peningkatan perlindungan perempuan dari tindak kejahatan ataupun kekerasan dibantu oleh lembaga P2TP2A yang telah dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota. Namun pada kenyataannya, Badan PP dan KB Medan cenderung lambat dalam merespon dan menangani kasus. Selain itu P2TP2A kota Medan yang ada juga belum melakukan pekerjaannya dengan maksimal, sehingga 69 kasus yang ada di kota Medan cenderung ditangani oleh Pemerintah Provinsi.Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Eli Ratna, tanggal 20 Agustus 2015.

4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan Kegiatan : a. Pendidikan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan gender. Pendidikan dan pelatihan dalam program ini lebih diutamakan kepada para pejabat pemerintah. Hal ini dikarenakan posisi mereka sebagai perumus kebijakan. Ketidakpahaman perumus kebijakan mengenai PUG dikhawatirkan dapat menghasilkan kebijakan yang tidak sensitif gender tidak memperhatikan adanya perbedaan antara kebutuhan laki-laki dengan kebutuhan perempuan. Dan pada akhirnya, hal tersebut akan semakin menjauhkan kesetaraan dan keadilan gender yang merupakan cita-cita dari Inpres Nomor 9 tahun 2000. Melalui adanya pendidikan dan pelatihan inilah diharapkan agar para kalangan perumus kebijakan paham mengenai kebijakan yang sensitif gender, sehingga setiap keputusan yang mereka ambil di kemudian hari akan menjadi sensitif gender. Dan hal tersebut dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi lebih baik. Namun pada kenyataannya, berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti, masih terdapat sikap acuh tak acuh atau kurang peduli yang diberikan para pejabat pemerintah, dimana ketika Badan PP dan KB kota Medan mengadakan pelatihan 70 dan pendidikan tentang PUG dalam hal penyusunan anggaran dan kegiatan yang responsif gender dan mengundang para pejabat pemerintah, yang dikirim untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut adalah bukan orang yang diharapkan oleh badan PP dan KB. Yang diharapkan badan PP dan KB adalah orang yang mengerti atau memahami sedikit hal tentang responsif gender. Namun, yang dikirim untuk pelatihan tentang penganggaran dan kegiatan responsif gender adalah pegawai yang tidak memiliki pekerjaan pada saat pelatihan dilaksanakan. Bahkan ada juga dinas yang mengirim pegawai yang setelah mengikuti pelatihan tersebut akan dipindah tugaskan seminggu setelah pelatihan tersebut. Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, ibu Eli Ratna, tanggal 20 Agustus 2015. Gambar V.2 Ruang Rapat Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan Sumber : Dokumentasi Penelitian, 25 Agustus 2015 71

V.3 Hambatan-Hambatan