39
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Kota Medan
IV.1.1 Letak Geografis
Kota Medan adalah ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis terletak di garis 3°35’LU - 3,583°LU dan 98°40’ BT – 98,667° BT
dengan Luas wilayah 265,10 Km² 26.510 Hektare yang merupakan 3,6 dari total keseluruhan luas wilayah daerah Sumatera Utara www.pemkomedan.go.id
diakses pada tanggal 24 Juni 2015 Pukul 21:43 WIB.
Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli serdang di bagian barat dan timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis
inilah yang menyebabkan kota Medan relatif dekat dengan kota-kotanegara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Di samping
itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, kota Medan juga memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan
barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun internasional ekspor- impor. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-
2500 mm per tahun, dan suhu udara di kota Medan berada pada suhu maksimum 32,4
o
C dan minimum 24
o
C. Kota Medan memiliki 21 Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Tuntungan,
Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Maimun,
40 Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan
Selayang, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan
Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kecamatan Medan
Belawan, dan Kecamatan Medan Kompas serta terdiri dari 151 Kelurahan.
IV.1.2 Keadaan Demografis
Penduduk Kota Medan terdiri dari berbagai macam suku atau etnis. Komposisi penduduk Kota Medan yang dapat dilihat dari keanekaragaman
kesukuan yaitu terdiri dari Suku Batak, Jawa, Tionghoa, Aceh, Mandailing, Minangkabau, Melayu, Karo, Sunda, Tamil. Total populasi penduduk Kota
Medan adalah 2.122.804 jiwa, yaitu populasi laki-laki sebanyak 1.047.875 jiwa dan perempuan sebanyak 1.074.929 jiwa BPS, 2012. Dengan luas wilayah
mencapai 265,10 km², kepadatan penduduk mencapai 7.987 jiwa km².
Tabel IV.1 Data Jumlah Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan
No. Kecamatan
Laki-laki Perempuan
Jumlah
1. Medan Tuntungan
39.887 42.155
82.042 2.
Medan Johor 62.005
63.908 125.913
3. Medan Amplas
57.615 58.612
116.227 4.
Medan Denai 71.374
70.627 142.001
5. Medan Area
47.802 48.873
96.675 6.
Medan Kota 35.236
37.449 72.685
7. Medan Maimun
19.422 20.243
39.665 8.
Medan Polonia 26.321
27.231 53.552
9. Medan Baru
17.574 22.003
39.557
41 10.
Medan Selayang 49.266
51.189 100.455
11. Medan Sunggal
55.425 57.542
112.967 12.
Medan Helvetia 71.211
74.308 145.519
13. Medan Petisah
29.371 32.484
61.855 14.
Medan Barat 34.748
36.164 70.912
15. Medan Timur
52.629 56.163
108.792 16.
Medan Perjuangan 45.167
48.359 93.526
17. Medan Tembung
65.417 68.424
133.841 18.
Medan Deli 86.482
84.449 170.931
19. Medan Labuhan
57.333 55.309
112.642 20.
Medan Marelan 74.673
72.645 147.318
21. Medan Belawan
48.917 46.792
95.709
Kota Medan 1.047.875
1.074.929 2.122.804
Sumber : Kota Medan dalam angka 2013, BPS Kota Medan
Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa dan BatakToba. Adapun etnis asli kota Medan adalah Melayu dan Karo. Di Medan
banyakpula orang keturunan India dan Tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesiayang memiliki populasi orang Tionghoa cukup banyak.
Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja danvihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jalan
ZainulArifin dikenal sebagai Kampung Keling, yang merupakan daerah pemukimanorang keturunan India.Pembangunan kependudukan dilaksanakan
dengan mengindahkankelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas danpersebaran penduduk tercapai optimal. Mobilitas dan
persebaran penduduk yangoptimal, berdasarkan pada adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengandaya dukung dan daya tampung lingkungan. Persebaran
penduduk yang tidakdidukung oleh lingkungan dan pembangunan akan menimbulkan masalah sosialyang kompleks, dimana penduduk menjadi beban
bagi lingkungan maupunsebaliknya.
42 Program kependudukan di kota Medan seperti halnya di daerah
Indonesialainnya yaitu pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak,perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang
sertapengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan. Komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai
dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural, menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas,
meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik, akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang
diterapkan.
IV.1.3 Pemerintahan