KESIMPULAN DAN SARAN A.

4. Bidang usaha yang terbuka untuk penananam modal asing…... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

Kesimpulan …………………………………………… 106 B. Saran ……………….…………………………………. 107 DAFTAR PUSTAKA Universitas Sumatera Utara ABSTRAK ASAS PERLAKUAN YANG SAMA DALAM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PTSP DI BIDANG PENANAMAN MODAL Hendrawan Sembiring Prof. Budiman Ginting SH, M.Hum Dr. Mahmul Siregar SH, M.Hum Kebijakan yang terdapat di dalam Undang-Undang Penanaman Modal merupakan angin segar bagi para investor karena membawa pengaruh yang postif dalam kegiatan penanaman modal di Indonesia. Para investor semakin merasakan adanya jaminan kepastian hukum dalam menanamkan modalnya. Adapun permasalahan yang ingin dikemukakan penulis adalah bagaimanakah pengaturan pelayanan terhadap kegiatan penanaman modal secara langsung direct investment di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan peraturan pelaksananya, kemudian dibahas lagi mengenai bagaimanakah asas perlakuan sama yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan akhirnya dibahas tentang bagaimanakah pemberlakuan asas perlakuan yang sama dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP di bidang penanaman modal. Pengaturan pelayanan terhadap kegiatan penanaman modal secara langsung direct investment di Indonesia diatur dalam Pasal 21 UUPM yang menyatakan adanya peranan Pemerintah dalam memberi kemudahan pelayanan danatau perizinan kepada perusahaan penanaman modal. Kebijakan ini merupakan bentuk dari adanya jaminan kepastian hukum bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Asas perlakuan sama yang diatur dalam Pasal 3 huruf d dan pasal 6 ayat 1 UUPM merupakan kebijakan dan kewajiban Pemerintah Indonesia yang menjamin perlakuan yang sama kepada semua penanam modal yang berasal dari negara mana pun. Perlakuan yang sama tidak berlaku bagi penanam modal dari suatu Negara yang memperoleh hak istimewa. Pasal 4 ayat 2 UUPM juga menetapkan perlakuan sama antara penanaman modal asing PMA dan penanaman modal dalam negeri PMDN dengan tetap mengacu kepada kepentingan nasional. Artinya, dalam keadaan-keadaan tertentu perlakuan sama tersebut dapat tidak diterapkan kepada penanaman modal asing. Tentunya pengecualian semacam ini harus sesuai dengan kesepakatan internasional. Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP bidang penanaman modal merupakan kebijakan yang diperintahkan oleh UUPM. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, PTSP dimaksudkan untuk membantu penanam modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai penanaman modal. Langkah ini merupakan pelayanan yang efisien khususnya terhadap pelayanan perizinan.Usaha ini merupakan solusi yang prima bagi masyarakat dan pemegang keputusan lainnya karena memilikikeunggulan yaitu cepat, mudah, transparan, bebas dari biaya tidak resmi, dan memiliki kepastian hukum serta pelayanannya yang profesional. Kata Kunci : Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP, asas perlakuan sama, investor Mahasiswa Fakultas Hukum USU Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing I Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing Universitas Sumatera Utara ABSTRAK ASAS PERLAKUAN YANG SAMA DALAM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PTSP DI BIDANG PENANAMAN MODAL Hendrawan Sembiring Prof. Budiman Ginting SH, M.Hum Dr. Mahmul Siregar SH, M.Hum Kebijakan yang terdapat di dalam Undang-Undang Penanaman Modal merupakan angin segar bagi para investor karena membawa pengaruh yang postif dalam kegiatan penanaman modal di Indonesia. Para investor semakin merasakan adanya jaminan kepastian hukum dalam menanamkan modalnya. Adapun permasalahan yang ingin dikemukakan penulis adalah bagaimanakah pengaturan pelayanan terhadap kegiatan penanaman modal secara langsung direct investment di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan peraturan pelaksananya, kemudian dibahas lagi mengenai bagaimanakah asas perlakuan sama yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan akhirnya dibahas tentang bagaimanakah pemberlakuan asas perlakuan yang sama dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP di bidang penanaman modal. Pengaturan pelayanan terhadap kegiatan penanaman modal secara langsung direct investment di Indonesia diatur dalam Pasal 21 UUPM yang menyatakan adanya peranan Pemerintah dalam memberi kemudahan pelayanan danatau perizinan kepada perusahaan penanaman modal. Kebijakan ini merupakan bentuk dari adanya jaminan kepastian hukum bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Asas perlakuan sama yang diatur dalam Pasal 3 huruf d dan pasal 6 ayat 1 UUPM merupakan kebijakan dan kewajiban Pemerintah Indonesia yang menjamin perlakuan yang sama kepada semua penanam modal yang berasal dari negara mana pun. Perlakuan yang sama tidak berlaku bagi penanam modal dari suatu Negara yang memperoleh hak istimewa. Pasal 4 ayat 2 UUPM juga menetapkan perlakuan sama antara penanaman modal asing PMA dan penanaman modal dalam negeri PMDN dengan tetap mengacu kepada kepentingan nasional. Artinya, dalam keadaan-keadaan tertentu perlakuan sama tersebut dapat tidak diterapkan kepada penanaman modal asing. Tentunya pengecualian semacam ini harus sesuai dengan kesepakatan internasional. Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP bidang penanaman modal merupakan kebijakan yang diperintahkan oleh UUPM. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, PTSP dimaksudkan untuk membantu penanam modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai penanaman modal. Langkah ini merupakan pelayanan yang efisien khususnya terhadap pelayanan perizinan.Usaha ini merupakan solusi yang prima bagi masyarakat dan pemegang keputusan lainnya karena memilikikeunggulan yaitu cepat, mudah, transparan, bebas dari biaya tidak resmi, dan memiliki kepastian hukum serta pelayanannya yang profesional. Kata Kunci : Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP, asas perlakuan sama, investor Mahasiswa Fakultas Hukum USU Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing I Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN