` Permohonan fasilitas fiskal dan permohonan baru fasilitas non-fiskal bagi
penanaman modal diajukan kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM. Dalam hal perubahan perpanjangan
fasilitas non-fiskal, permohonan diajukan kepada PTSP BKPM, PTSP Perangkat
Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal PDPPM atau PTSP Perangkat Daerah KabupatenKota bidang Penanaman Modal PDKPM.
66
C. Pengawasan Kegiatan Penanaman Modal
Pemerintah pusat, provinsi dan kabupatenkota mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan pelaksanaan investasi di Indonesia. Dalam Pasal 30
UUPM telah ditentukan kewenangan antara pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupatenkota. Yang dimaksud dengan kewenangan pemerintah adalah hak dan
kekuasaan pemerintah untuk menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.
Pada dasarnya, kewajiban pemerintah danatau pemerintah daerah adalah untuk menjamin kepastian dan kemanan berusaha bagi pelaksanaan penanaman
modal. Kewenangan tersebut mencakup ruang lingkup lintas provinsi. Dalam Pasal 2 ayat 3 pada angka 7 ditentukan tentang kewenangan pemerintah dalam
bidang penanaman mmodal, yang meliputi pemberian izin dan pengendalian penanaman modal untuk usaha berteknologi strategis yang mempunyai derajat
kecanggihan tinggi dan beresiko tinggi dalam penerapannya seperti : persenjataan, nuklir, dan rekayasa genetik.
66
Loc.cit.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, dalam Pasal 30 ayat 7 UUPM telah ditentukan bahwa kewenangan pemerintah disajikan sebagai berikut :
1 Penanaman modal terkait dengan sumber daya alam yang tidak
terbarukan dengan resiko lingkungan yang tinggi, 2
Penanaman modal di bidang industri yang merupakan prioritas tinggi pada skala nasional,
3 Penanaman modal yang terkait pada fungsi pemersatu dan
penghubung antar wilayah atau ruang lingkupnya lintas provinsi, 4
Penanaman modal yang terkait pada pelaksanaan strategi pertahanan dan keamanan nasional,
5 Penanaman modal asing dan penanaman modal yang menggunakan
modal asing terkait dengan perjanjian internasional, 6
Bidang penanaman modal lain yang menjadi urusan pemerintah menurut undang-undang,
7 Penanaman modal yang menggunakan modal pemerintah negara lain
yang didasarkan atas perjanjian yang dibuat oleh pemerintah dengan pemerintah negara lain.
Walaupun ketujuh kewenangan itu mejadi kewenangan pemerintah itu sendiri, namun kewenangan itu dapat dilakukan oleh :
1 Pemerintah yang menyelenggarakan sendiri;
2 Melimpahkan kepada gubernur selaku wakil pemerintahan;
3 Menugaskan kepada pemerintahan kabupatenkota.\
Universitas Sumatera Utara
Sejumlah ketentuan terkait perizinan investasi langsung direct investment
diatur dalam Perka BKPM Nomor 5 Tahun 2013. Ada pula ketentuan mengenai kewajiban perusahaan terbuka untuk tunduk pada ketentuan perizinan
penanaman modal seperti dalam Pasal 49 Perka 5 Tahun 2013. Ketentuan Perka 5 Tahun 2013 yang mengharuskan perusahaan terbuka untuk tunduk pada ketentuan
ini sebenarnya bukanlah hal baru. Hal tersebut sebelumnya diatur dalam UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
67
Instrumen pengendalian sudah banyak diciptakan diantaranya adalah dengan monitoring secara fisik di lapangan, monitoring melalui Laporan Kegiatan
Penanaman ModalLKPM, pengawasan kegiatan explorasi dan eksploitasi, dan masih banyak lagi pengawasan yang sudah dilaksanakan. Namun kalau
diperhatikan semua instrument pengawasan tersebut belum maksimal kerjanya. LKPM yang mewajibkan investor memberiikan laporan kegiatannya secara
periodik ternyata tidak banyak yang melakukannya, paling banter antara 30-40 saja yang secara rutin melaporkan LKPM-nya.
68
Untuk membantu kegiatan pengendalian penanaman modal yang notabene selalu berhubungan dengan lokasi, maka tidak ada instrument lain yang lebih
67
Leo Wisnu SusaptoLita Paromita Siregar, BKPM Atur Kepemilikan Perusahaan Terbuka
, dikutip dari http:www.hukumonline.com
pada tanggal 23 Maret 2014.
68
Badan Koordinasi Penanaman Modal, Sistem informasi geografi SIG Sangat Handal Untuk Pengendalian Investasi
, dikutip dari http:www.sumbarprov.go.id
pada tanggal 24 Maret 2014.
Universitas Sumatera Utara
handal selain SIG. Sistem informasi geografi mengandung tiga pengertian utama, yaitu:
a. Sistem yang berarti suatu kumpulan faktor yang berkumpul untuk
mendukung suatu pekerjaan terintegrasi dimana tidak boleh ada satu unsurfactorpun yang boleh ditinggal.
b. Informasi yang menjadi bagian dari komunikasi, artinya informasi akan
menjadi alat komunikasi yang handal bila informasi ini akurat, terkini dan diyakini kebenarannya.
c. Geografi adalah suatu ilmu yang mendeskripsikan fenomena di permukaan
bumi dalam hubungannya dengan letak lintangnya di permukaan bumi. Jadi kalau ibu dari segala ilmu semua telah mengetahui bahwa filosofi lah
bendanya, maka yang patut diketahui, bahwa bapak dari segala ilmu adalah geografi.
69
Dengan SIG kita akan sediakan informasi spasial lokasi dengan koordinat lintang bujurnya, luasan, pola lahan, situasi landscape sekitar lokasi penanaman
modal, informasi spasial secara time series melalui satelit penginderaan jauh yang saat ini semakin murah harganya, pembaharuan data atribut penanaman modal
setiap hari, informasi ketersediaan prasarana di lingkungan penanaman modal, pantauan penginderaan jauh tentang kondisi terrain lapangan di lokasi penanaman
modal dan sekitarnya dan sebagainya.. dan sebagainya.
70
69
Ibid .
70
Ibid .
Universitas Sumatera Utara
BAB III ASAS PERLAKUAN SAMA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 25