Keterangan Terdakwa. Beberapa Ketentuan Khusus Lain Yang Berkaitan Dengan Pembuktian

5. Keterangan Terdakwa.

Dalam pasal 189 ayat 1 KUHAPditentukan bahwa keterangan terdakwa adalah apa yang terdakwa lakukan, ketahui, dan alami sendiri. Dalam hal kejahatan teknologi ini, keterangan terdakwa yang dibutuhkan terutama mengenai cara – cara pelaku melakukan perbuatannya, akibat yang ditimbulkan, intervensi jaringan serta motivasinya. Keterangan terdakwa mengenai keempat hal ini sangat memberatkan terdakwa. 49 Dalam penggunaan alat – alat bukti konvensional atas kejahatan teknologi hakim memegang peranan penting dalam penyelesaian perkara dengan wajib menggali hukum yang hidup dalam masyarakat. Hakim harus membuat terobosan hukum karena KUHAP belum mengaturnya. Keyakinan hakim untuk menerima alat bukti di pengadilan menjadi hal yang sangat signifikan adanya. Begitu pentingnya peran hakim dalam kasus kejahatan tenologi, hakim harus mempunyai kemampuan dalam ilmu teknologi dan pandanganan yang luas dalam perumusan hukum. Didalam kejahatan teknologi pelaku tindak pidana sulit untuk diidentifikasi secara pasti. Hal ini dikarenakan kemampuanpenguasaan tenologi penyidik terbatas, serta jaringan yang kuat diantara mereka. Berbeda dengan kejahatan biasa, sejak ditemukannya bukti – bukti awal maka terhadap tersangka dapat dilakukan suatu penangkapan dan jika diperlukan dilakukan penahan. Jika keterangan terdakwa dapat diajukan ke pemgadilan maka hakim manila bahwa keterangan tersebut adalah sah dan hakim memperoleh keyakinan maka terhadap terdakwa pelaku kejahatan teknologi tersebut dapat dikenakan delik- delik KUHP. 50 49 Ibid. 50 Ibid. Universitas Sumatera Utara 5. Alat Bukti dalam Undang – undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang – undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE baru saja disahkan. Undang – undang ITE itu mengatur tentang kejahatan dibidang teknologi informasi yang didalamnya terdapat kejahatan penipuan melalui komputer maupun internet. Jelas sekali bahwa kejahatan dibidang teknologi dibidang informasi itu melibatkan data – data elektronik dimana pengaturannya diatur dalam pasal Undang – undang ITE yang berbunyi : Pasal 1 point 1 dijelaskan bahwa informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronik data interchange EDI, surat elektronik electronic mail, telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Pada point 4 dijelaskan juga dokumen elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, danatau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Dan pada point 5 dijelaskan juga pengertian sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, Universitas Sumatera Utara mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, danatau menyebarkan Informasi Elektronik. Berdasarkan penjelasan sebelumnya diatas bahwa untuk mendapatkan alat – alat bukti elektronik dari suatu tindak pidana dibidang teknologi informasi maka untuk memperolehnya harus dilakakukan forensik komputer yang dilakukan oleh tim penyidik yang ahli dibidang teknologi khususnya teknologi. Adapun beberapa perbuatan yang dilarang yang diatur didalam Undang – undang ini adalah : Pasal 27 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. 2 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian. 3 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan danatau pencemaran nama baik. 4 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan danatau pengancaman. Pasal 28 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik. 2 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu danatau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan SARA. Pasal 29 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut nakuti yang ditujukan secara pribadi. Universitas Sumatera Utara Pasal 30 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer danatau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun. 2 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer danatau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik. 3 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer danatau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan. Pasal 31 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer danatau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain. 2 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atas transmisi Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik dari, ke, dan di dalam suatu Komputer danatau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain, baik yang tidak menyebabkan perubahan apa pun maupun yang menyebabkan adanya perubahan, penghilangan, danatau penghentian Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang sedang ditransmisikan. 3 Kecuali intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, intersepsi yang dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas permintaan kepolisian, kejaksaan, danatau institusi penegak hukum lainnya yang ditetapkan berdasarkan undang-undang. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 32 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik milik Orang lain atau milik publik. 2 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun memindahkan atau mentransfer Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang tidak berhak. 3 Terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang mengakibatkan terbukanya suatu Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang bersifat rahasia menjadi dapat diakses oleh publik dengan keutuhan data yang tidak sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara Pasal 33 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik danatau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pasal 34 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki: a. perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yang dirancang atau secara khusus dikembangkan untuk memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33; b. sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yang sejenis dengan itu yangditujukan agar Sistem Elektronik menjadi dapat diakses dengan tujuan memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampaidengan Pasal 33. 2 Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bukan tindak pidana jika ditujukan untuk melakukan kegiatan penelitian, pengujian Sistem Elektronik, untuk perlindungan Sistem Elektronik itu sendiri secara sah dan tidak melawan hukum. Pasal 35 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik. Pasal 36 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi Orang lain. Pasal 37 Setiap Orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 36 di luar wilayah Indonesia terhadap Sistem Elektronik yang berada di wilayah yurisdiksi Indonesia. Universitas Sumatera Utara Jadi alat bukti elektronik adalah alat bukti yang didapat dari kejahatan teknologi informasi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 37 mengenai perbuatan yang dilarang. Universitas Sumatera Utara

BAB III FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI TINDAK PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008)

0 5 16

IDENTIFIKASI TINDAK PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008)

1 12 77

Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik - [PERATURAN]

0 2 38

DATA ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

2 21 96

ASPEK HUKUM UANG ELEKTRONIK (E-MONEY) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA.

0 0 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 0 14

undang undang no 11 tahun 2008 informasi dan transaksi elektronik

0 0 22

TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA INSTAGRAM MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 1 9

BAB II INFORMASI ELEKTRONIK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Pengertian Informasi Elektronik - Informasi yang Menyesatkan dalam Perdagangan Efek Tanpa Warkat Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

0 0 11

KEABSAHAN PEMBUATAN AKTA NOTARIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ELEKTRONIK DALAM KAITANNYA DENGAN IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK - Unissula Repository

0 1 21