buruknya suatu system, semuanya sangat tergantung kepada manusia yang berada dibelakang system yang bersangkutan
31
Dengan menggunakan bantuan peralatan teknologi yang semakin canggih, kejahatan menjadi sangat mudah, cepat, leluasa dan semakin instan untuk
dilakukan. Kejahatan juga menjadi semakin merajalela. Mulai dari penipuan sederhana sampai yang sangat merugikan, ancaman tehadap seseorang atau
kelompok, penjualan barang – barang illegal, sampai tindakan terorisme yang menewaskan ribuan orang melibatkan kecanggihan teknologi. Semakin
meningkatnya kejahatan yang melibatkan kecanggihan teknologi mengakibatkan mulai banyaknya Negara yang merespon hal ini. Dengan membuat pusat –pusat
pengawasan dan penyelidikan kriminalitas dibidang teknologi ini. Dengan pengharapan kejahatan dibidang teknologi tidak akan terus berkembang
merajalela tak terkendali. Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, apa yang
2. Perluasan Cakupan Alat Bukti Dalam Kejahatan Teknologi.
Julukan zaman serba canggih bagi era ini memang tidak salah. Mulai dari mengetik dokumen, mencari informasi di internet, melakukan testing simulasi,
melakukan pemeriksaan kesehatan, sampai dengan tindakan criminal penipuan dan terorisme mau tidak mau juga harus mengandalkan bantuan peralatan
teknologi. Perkembangan teknologi ada sisi baik juga sisi buruknya. Sisi baiknya, antara lain pekerjaan manusia menjadi sangat terbantu. Revolusi pekerjaan
mungkin saja akan terjadi nanti, dimana semua pekerjaan manusia dilakukan dan diselesaikan oleh peralatan teknologi. Namun yang menjadi salah satu dari cukup
banyak dampak buruknya, adalah kejahatan mndapatkan media baru untuk bekerja.
31
M. Yahya. Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan Hukum edisi kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, hal. 273
Universitas Sumatera Utara
bisa diselidiki dari dunia teknologi? Jika memang seseorang melakukan kejahatan, mana buktinya? Mana saksinya?
32
Jejak tersebut yang kemudian dapat meningkat statusnya meliputi bukti, menjadi salah satu perangkat entitas hukum penting. Jejak yang ditimbulkan dari
teknologi itu yang cenderung yang bersifat elektronik yang nantinya meningkat menjadi bukti elektronik tersebut yang mempengaruhi pembuktian perkara pidana,
sedangkan pengakuan data elektronik sebagai alat bukti dipengadilan nampaknya masih dipertanyakan validitasnya. Dalam praktek pengadilan di Indonesia
penggunaan data elektronik sebagai alat bukti yang sah dan belum bisa digunakan. Apa kendalanya? Padahal dibeberapa Negara data elektronik dalam bentuk email
Oleh sebab itulah untuk menjaring pelakunya sangat sulit dikarenakan belum diterimanya dokumen elektronik sebagai suatu alat bukti yang sah didalam
KUHAP, padahal dalam kejahatan dibidang teknologi selalu melibatkan perangkat teknologi yang bersifat elektronik.
3. Bukti Elektronik Sebagai Bukti Dalam Kegiatan Teknologi.
Sekarang ini, dimana kemajuan teknologi semakin meningkat maka akan memberikan dampak positif maupun negatif yang menggunakannya bagi pihak
yang menggunakannya. Dari sisi positif, pemanfaatan teknologi dapat memberikan fasilitas baik bagi para penggunanya sehingga dapat membantu
masyarakat untuk mencari apa yang yang diperlukan. Sedang sisi negative, seiring dengan maraknya teknologi yang ditawarkan, maka dapat timbul pengaruh –
pengaruh negatif bagi yang tidak dapat menyaringnya sehingga timbullah
kejahatan teknologi yang sering meninggalkan jejak yang tersembunyi.
32
http: www.pemedia.co.id detail. Asp ? Id=518 Cid=22 Eid=14 “Bukti Digital, Kunci Penguah Kejahatan cyber” di akses pada 10-10-2009 pada
10:10 WIB.
Universitas Sumatera Utara
sudah menjadi pertimbangan bagi hakimdalam memutus suatu perkara. Kiranya, tidak perlu menunggu lama agar persoalan bukti alat elektronik termasuk email
mendapatkan pengakuan secara hukum sebagai alat bukti yang sah dipengadilan. Masalah pengakuan data elektronik menjadi isu yang menantang dengan
pemanfaatan teknologi disegala bidang. Beberapa Negara seperti india, cina, jepang dan Singapore telah memiliki peraturan hukum yang memberikan
pengakuan data elektronik sebagai alat bukti yang sah dipengadilan. Cina misalnya membuat peraturan khusus untuk mengakui data elektronik. Salah satu
pasal contract law of the peoples Republic of China menyebutkan, “ bukti tulisan ” yang diakui sebagai alat bukti dalam pelaksanaan kontrak perjanjian antara
lain: surat dan data teks dalam berbagai perkara seperti, telegraf, teleks, faksimili, dan email.
33
Adapun yang dimaksud dengan bukti alat elektronik adalah sesuatu yang didapati dari kejahatan yang menggunakan perawatan teknologi untuk
mengarahkan suatu peristiwa pidana berupa data – data elektronik baik yang berada didalam perangkat teknologi itu sendiri misalnya yang terdapat pada
komputer, hard disk, copy disk, flash disk, memory card, sim card atau yang merupakan hasil print out, ataupun telah mengalami pengolahan melalui suatu
perangkat network tertentu misalnya: computer dalam bentuk lain berupa jejak kopi dari suatu aktifitas penggunaan perangkat teknologi.
34
Mengenai alat – alat bukti elektronik ini , Michael Chissick dan Alistair dalam buku karangan Dikdik M. Arief, dan Elisatris yang berjudul “Cyberlaw”
33
http: www.geocities.com
bokur 2001 alat bukti elektronik masih dipertanyakan. Html. Oleh ICT “Alat Bukti Elektronik Masih Dipertanyakan”
diakses pada tanggal 29-10-2009 pada 15:19 WIB.
34
Edmund Makarim, Pengantar Hukum Telematika: Suatu Komplikasi Kajian, PT. Raja. Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal 452.
Universitas Sumatera Utara
Aspek Hukum Teknologi Informasi menyatakan ada 3 tiga jenis pembuktian yaitu:
35
1
Real Evidence atau bukti nyata ini meliputi kalkulasi – kalkulasi atau analisa – analisa yang diolah oleh computer melalui pengaplikasian software dan
menerima informasi dari devise seperti jam yang built – in lansung dalam computer atau remote sender. Bukti nyata ini muncul dari berbagai kondisi.
Contohnya jika sebuah computer bank secara otomatis mengkakulasi menghitung nilai pembayaran pelanggan terhadap bank berdasarkan tarifnya,
transaksi –transaksi yang terjadi dan credit balance yang dikliring secara harian, maka kalkulasi ini akan digunakan sebagai sebuah bukti nyata.
Real Evidence Bukti Nyata .
2
Termasuk pada Hearsey Evidence adalah dokumen – dokumen data yang juga diolah oleh computer yang meupakan salinan dari informasi yang diberikan
dimasukan oleh manusia kepada computer. Cek yang dijadikan slip pembayaran yang diambil dari srbuah rekening bank juga termasuk Hearsey Evidence.
Hearsey Evidence bukti yang berupa kabar dari orang lain .
3
Yang dimaksud dengan Derivied Evidence adalah informasi yang mengkombinasikan antara bukti nyata Real Evidence dengan infprmasi yang
diberikan oleh manusia kekomputer dengan tujuan untuk membentuk sebuah data yang tergabung. Contoh dari Derivied Evidence adalah table dalam kolom -
kolom harian sebuah statement bank karena table ini adalah diperoleh dari real evidence yang secara otomatis membuat tagihan bank dan Hearsey Evidence
check prefivibalty dan entry pembayaran lewat slip – playing in .
Derivied Evidence
35
Dikdik M. Arief, dan Elisatris, “ Cyberlaw “ Aspek Hukum Teknologi Informasi, Refika Aditama, Bandung, 2005, Hal. 2 – 3.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai kejahatan teknologi selau melibatkan alat – alat teknologi baik itu sebagai saran dalam melakukan kejahatan
ataupun hasil dari kejahatan tersebut. Berdasarkan jenis pembuktian yang diberikan oleh Michael Chissick dan Alistair dapat disimpulkan bahwa untuk
memperoleh bukti elektronik harus melalui preses pengolahan melalui media pengolahan data misalnya malalui computer, proses pengolahan itu di dalam ilmu
hokum pidana disebut Forensik Komputer. Forensik komputer adalah suatu proses mengidentifikasi, menganalisa dan
mempergunakan bukti digital menurut hokum yang berlaku. Forensic Komputer masih jarang digunakan oleh pihak yang berwajib, terutama pihak kepolisian di
Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan di atas bukti – bukti digital elektronik adalah informasi yang di dapat dalam bentukformat digital. Bukti digital ini bias
berupa bukti riil maupun abstrak. Michael Chissick dan Alistair mengatakan adanya empat elemen kunci
dalam kejahatan teknologi adalah sebagai berkut :
36
1. Identifikasi dari Bukti Digital.
Merupakan tahapan paling awal dalam forensic komputer. Pada tahapan ini dilakukan identifikasi di mana bukti itu berada, di mana bukti itu disimpan,
dan bagaimana penyimpanannya untuk mempermudah tahapan selanjutnya. Banyak pihak yang mempercayai bahwa forensic di bidang teknologi ini
merupakan forensic pada computer. Sebenarnya forensic bidang teknologi sangat belum bias pada telepon selular, kamera digital, smart cards dan sebagainya.
Namun banyak kasus kejahatan dibidang teknologi itu berbasiskan computer. Tidak perlu diingat bahwa teknologi itu bukan hanya komputerinternet.
36
http: budi.insan.co.idcoursese170102003rahmadi-report.pdf diakses pada 30 November 2009 jam 19.45 WIB.
Universitas Sumatera Utara
2. Penyimpanan Bukti Digital.
Termasuk tahapan yang paling kritis dalam forensik. Pada tahap ini bukti digital dapat saja hilang karena penyimpanannya yang kurang baik. Penyimpanan
ini lebih menekankan bahwa bukti digital pada saat ditemukan tetap tidak berubah baik bentuk, isi, makro, dan sebagainya dalam jangka waktu yang lama. Ini
adalah konsep ideal dari penyimpanan bukti digital. 3.
Analisa Bukti Digital. Pengambilan, pemrosesan, dan interpretasi dari bukti digital merupakan
bagian yang penting dalam analisa bukti digital. Setelah diambil dari tempat asalnya bukti tersebut harus piroses sebelum diberikan kepada pihak yang
membutuhkan. Tentunya pemrosesan disini memerlukan beberapa skema tergantung dari masing – masing kasus yang dihadapi.
4. Presentasi Bukti Digial.
Adalah proses persidangan di mana bukti digital akan diuji otentifikasinya dan kejelasan dengan kasus yang ada. Presentasi di sini berupa penunjukan bukti
digital yang berhubungan dengan kasus yang disidangkan. Kerana proses penyidikan sampai dengan proses persidangan memakan waktu yang cukup
panjang maka sedapat mungkin bukti digital masih asli dan sama pada saat diidentifikasi oleh investigator untuk pertama kalinya.
4. Penerapan Alat Bukti dalam Kejahatan yang berkenaan dengan Teknologi.