Kerangka Konsep Model Toeritis Operasional Variabel

23 bakal diperoleh, baru mau menerima inovasi dimaksud. Namun ada pula anggota masyarakat yang sampai akhir tetap tidak mau menerima suatu inovasi atau ide-ide baru Nasution,1990 : 17 .

13. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.Variabel Bebas independent variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pertunjukan Teater “Anak Perawan di Sarang Mucikari” b.Variabel Terikat dependent variabel Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tingkat Penerimaan Informasi Human Traficking pada Pelajar c.Variabel Antara Intervenning variabel Variabel antara pada penelitian ini adalah karateristik responde

14. Model Toeritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut : 24

15. Operasional Variabel

Karakteristik Responden Variabel Terikat Y Tingkat Penerimaan Informasi Human Trafficking pada Pelajar Variabel Bebas X PertunjukanTeater “AnakPerawan di Sarang Mucikari” 25 Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut: Variabel Teoritis Variabel Operasional 1.VariabeLX Pertunukan Teater Anak Perawan di Sarang Mucikari 1.Frekuensi Menonton Teater 2.Materiisi Cerita 3.Latar Belakang 4.Unsur-unsur teater 5. Pemain teater 2.Variabel Terikat Y Tingkat Penerimaan Informasi Human Trafficking pada pelajar 1. Perhatian 2. Efek Kognitif 3. Efek Afektif 1. Variabel Antara Z Karateristik Responden 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Hobby 26 9.Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari variabel-variabel dibawah ini adalah: 1. Variabel Bebas terdiri dari: a. Frekuensi menonton adalah seberapa sering pelajar menonton film. b.Materi atau isi cerita yaitu alur dari teater “Anak Perawan di sarang Mucikari” c.Latar belakang yaitu berupa alasan mengapa menonton teater, seperti hobby, rasa penasaran atau diajak teman d.Unsur-unsur teater, merupakan gejala atau efek yang ditimbulkan setelah menonton e. Pemain Teater, adalah orang –orang yang memerankan teater. 2. Variabel Terikat a. Perhatian, jika kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera lain. b. Efek kognitif, merupakan pengetahuan mahasiswa pada dunia sekitar setelah menonton teater c. Efek Afektif, merupakan efek yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan 3. Variabel Antara Karateristik Responden 27 a. Umur: usia responden ketika tingkatan umur responden yang akan dijadikan sample 15-18 tahun b. Jenis Kelamin: wanitapria c. Hobby: merupakan kesukaan atau hal yang paling disukai responden. 10 .Hipotesis Hipotesis merupakan suatu proposisi atau pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. Dalam suatu penelitian, hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara tentative answer bagi masalah atau pertanyaan penelitian, yang karenanya perlu diuji melalui prosedur pengujian hiotesis Lubis, 1998:13. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini : Ho = Tidak terdapat hubungan antara Pertunjukan Teater “Anak Perawan di Sarang Mucikari” terhadap tingkat penerimaan pelajar terhadap Informasi human traficking. Ha = terdapat hubungan anatar antara Pertunjukan Teater “Anak Perawan di Sarang Mucikari” terhadap tingkat penerimaan pelajar terhadap Informasi human trafficking. 28

BAB II URAIAN TEORITIS

II.1.Teori Stimulus-Organisme-Response S-O-R Sebagai manusia kemampuan kita sangat terbatas untuk berhubungan dengan lingkungan kita serta dengan sesama kita. Secara fisiologis, setidak- tidaknya kita hanya memiliki lima alat indera. Fenomena lingkungan itu yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis, termasuk penjelasan teoritis di luar kecenderunagn behaviorisme, adalah konsep stimuli sebagai satuan masukan alat indera. Akan tetapi, apa yang membuat objek itu sebagai stimulus bukanlah karena ia ada dalam lingkungan manusia akan tetapi karena ia diterima sebagai satu satuan yang dapat diterima oleh alat indera manusia. Stimuli memberikan alat input kepada alat indera dan akibatnya memberikan data yang dipergunakan dalam penjelasan tentang perilaku manusia. Hal ini memberikan gambaran bahwa manusia adalah makhluk yang peka terhadap rangsangan di lingkungannya, secara alamiah memang berlaku hokum ada aksi maka ada reaksi. Teoi S-O-R menjelaskan bagaimana suatu rangsangan mendapatkan respon. Tingkat interaksi yang paling sederhana terjadi apabila seseorang melakukan tindakan dan diberi respon oleh orang lain. Menurut Fisher istilah S-R kurang tepat karena adanya intervensi organisme antara stimulus dan