Fungsi Surat Berharga BENTUK WANPRESTASI DALAM SURAT BERHARGA

kesanggupan membayar yang berbunyi, “saya berjanji akan membayar sejumlah uang kepada…dst”. Syarat khusus ini dapat diketahui dari setiap surat berharga adalah “nomor seri”. Setiap surat berharga apapun bentuknya memiliki nomor seri penerbitan sendiri sehingga surat berharga satu dengan yang lainnya tidak akan memiliki kesamaan. Nomor seri ini sebagai alat kontrol baik bagi penerbit maupun bagi tersangkut.

C. Fungsi Surat Berharga

Fungsi pokok suatu surat berharga adalah sebagai alat pembayaran, yang kedudukannya menggantikan uang.selain itu surat berharga juga mempunyai fungsi: 1. sebagai bukti surat hak tagih 2. alat memindahkan hak tagih 3. alat pembayaran 4. pembawa hak 5. sebagai alat memindahkan hak tagih diperjualbelikan dengan mudah dan sederhana Dasar Mengikat Penerbitan Surat Berharga dalam penerbitan surat berharga minimal terdapat dua pihak yaitu pihak penerbit dan penerima surat berharga. Pada awalnya kedua pihak terikat pada perikatan dasar. Tindak lanjut dari perikatan yang sudah disepakati tersebut ada satu pihak untuk memenhi prestasi menerbitkan surat berharga. Beberapa dasar mengikat penerbitan surat berharga: Universitas Sumatera Utara a. teori keasi atau penciptaan creatietheorie b. teori kepantasanredelijk heidstheorie c. teori perjanjian overeenkomst theorie d. teori penunjukkan vertoings theorie Awal terbitnya surat berharga tidak akan terlepas dari perjanjian atau selalu didahului suatu atau transaksiperbuatan hukum para pihak atau dengan kata lain adanya perikatan dasar. Perikatan dasar itu berbentuk perjanjian atau kontrak yang dapat berupa perjanjian jual beli, sewa-menyewa, sewa guna usaha leasing, pengangkutan dan lain sebagainya. Penerbitan surat berharga merupakan kelanjutan dari perikatan dasarnya sehingga jumlah nilai yang tertera dalam surat perjanjian yang disepakati oleh para pihak 12 1. upaya tangkisan absolute antara lain karena: . Tangkisan dalam Surat Berharga setiap transaksi surat berharga itu juga kemungkinan terjadi penipuan, kesalahan, kelalaian atau khilaf dan sebagainya, yang akhirnya akan merugikan salah satu pihak atau kedua belah pihak, misalnya surat berharga tersebut hilang, dicuri orang lain, atau pemegang lalai atau lupa, atau surat berharga tersebut cacat tidak mempunyai syarat formal, sehingga pihak bank akan menolak surat berharga yang ditunjukkan tersebut. Surat berharga kadang kala mengalami beberapa peralihan yang kemungkinan terjadi tindakan non-akseptasi atau non-pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut ada dua macam upaya tangkisan yaitu: a. cacat bentuk, yang berpengaruh pada sahnya surat berharga 12 ibid. h. 18. Universitas Sumatera Utara b. daluarsa c. kelalaian atau kelalaian dalam melakukan regres 2. Upaya tangkisan relatif a. Semua bantahan yang termasuk dalam hubungan dasar b. Semua bantahan yang disebabkan karena adanya paksaan, sesat, dan penipuan pada pada perjanjian antara penerbit dengan penerima. Penggolongan dan Bentuk-Bentuk Surat Berharga Penggolongan Surat Berharga : 1 Surat yang mempunyai sifat kebendaan 2 Surat-surat tanda keanggotaan 3 Surat tagihan hutang Bentuk-bentuk surat berharga surat berharga a. Surat wesel Surat yang memuat kata wesel di dalamnya, ditanggali dan ditandatangani di suatu tempat, penerbit member perintah tanpa syarat kepada tersangkut untuk membayar pada hari bayar. b. Surat sanggup Memuat kata aksep atau promes, penerbit membayar kepada orang yang tersebut dalam surat tersebut. 13 13 Riyadi Selamet, Banking Assets and Liability Management, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi Ketiga, 2007, hal. 49 Universitas Sumatera Utara c. Surat cek Surat yang memuat pakai cek, penerbitnya memerintakan kepada bank tertentu untuk membayar pada orang yang tertera pada surat, penggantinya, atau pembawanya pada saat ditunjukkan. d. Carter partai Membuat kata charter party yang membuktikan adanya perjanjian pencarteran kapal, dalam nama si penandatangan mengikatkan diri untuk menyerahkan sebagian atau seluruh ruangan kapal untuk dioperasikan sesuai dengan perjanjian. e. Konosemen Memuat kata konosemen di dalamnya dan merupakan surat pemegang dari pemegang konosemen kepada pengangkut agar kepada pemegang untuk diserahkan kepada para pemegangnya. f. Delivery order Mencantumkan kata delivery order di dalamnya dan merupakan surat perintah dari pemegang delivery order diserahkan barang-barang sebagai yang disebut, yang diambil dari konosemennya. g. Surat saham Surat berharga yang mencantumkan kata saham di dalamnya, sebagai tanda bukti kepemilikan sahamnya sebagai bagian dari saham dari modalnya. 14 14 Ibid. hal 52 Universitas Sumatera Utara h. Promes atas unjuk Surat berharga yang ditanggali dimana penandatangannya sendiri berjanji akan membayar sejumlah uang yang ditentukan di dalamnya kepada penunjuk, pada waktu diperlihatkan pada suatu waktu tertentu.

D. Jenis-Jenis Surat Berharga