Masalah Pajak Faktor Hukum dan Perundang-undangan Faktor Internal Tertentu

a. Bagaimana panjangnya rentang waktu mempengaruhi kemampuan investor untuk mengambil risiko? Semakin panjang rentang waktu investasi, semakin banyak risiko yang dapat diambil oleh investor. b. Bagaimana panjangnya rentang waktu mempengaruhi alokasi aset investor? Dalam investasi jangka panjang, banyak investor mengalokasikan proporsi dana yang lebih besar pada instrumen investasi yang lebih berisiko. Tidak demikian dengan investasi jangka pendek. c. Bagaimana kemauan dan kemampuan untuk mengatasi fluktuasi nilai ortofolio mempengaruhi alokasi aset investor? Dengan penekanan pada risiko, investor dengan investasi jangka panjang sekalipun bisa jadi akan membatasi risk- taking karena sensitivitas mereka akan kemungkinan terjadinya kerugian yang signifikan. Investor dengan kebutuhan likuiditas jangka pendek biasanya lebih menyukai instrumen investasi jangka pendek untuk meminimalisasi risiko kerugian. d. Bagaimana keberadaan investasi multi-stage horizon mempengaruhi alokasi asset investor? Dalam kasus multi-stage horizon, kebijakan investasi harus dirancang untuk dapat mengakomodasi semua rentang waktu. Hal ini akan melibatkan upaya kompromi tertentu untuk mencapai tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang.

c. Masalah Pajak

Masalah perpajakan terjadi apabila investor dihadapkan pada struktur pajak yang mengurangi jumlah total return yang sebenarnya dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan saat ini atau untuk diinvestasikan kembali pada masa Universitas Sumatera Utara yang akan datang. Kebijakan perpijakan di suatu negara dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi.

d. Faktor Hukum dan Perundang-undangan

Faktor hukum dan perundang-undangan merupakan faktor eksternal berasal dari pemerintah, otoritas regulator atau pengawas di suatu negara yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Misalnya peraturan reksadana di pasar modal Indonesia yang mengatur batas kepemilikan unit reksadana untuk masing-masing investor hingga maksimum 2 dari total unit yang diterbitkan.

e. Faktor Internal Tertentu

Hal ini mencakup faktor-faktor internal selain yang disebutkan di atas yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Sebagai contoh, pilihan portofolio investor perorangan dapat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu seperti kesehatan, keluarga yang harus ditanggung, dan sebagainya. Pilihan portofolio juga dapat dipengaruhi oleh kapabilitas investor dalam sumber daya manusia maupun keuangan, termasuk waktu, minat, latar belakang, dan kemampuan teknis yang dimiliki. Untuk masing-masing investor, tujuan investasi dan hambatan investasi di atas akan menentukan jenis reksadana apa yang sesuai dengan karakteristik atau kondisi investor. Tujuan investasi dan hambatan investasi ini, apabila seseorang berinvestasi pada reksadana di pasar modal Indonesia, akan tercatat pada profil pemodal reksadana. Universitas Sumatera Utara Dalam peraturan Bapepam Nomor IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksadana, telah diatur bahwa setiap Manajer Investasi Reksadana atau agen penjual Reksadana wajib mensyaratkan pemodal Reksadana untuk mengisi formulir profil pemodal Reksadana sebelum melakukan pembelian saham atau Unit Penyertaan Reksadana yang pertama kali pada Manajer Investasi atau agen penjual Reksadana yang bersangkutan. Formulir profil pemodal reksa dana ini berisikan data dan informasi mengenai profil risiko pemodal Reksadana. Formulir ini sekurangkurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Jangka waktu investasi; 2. Tujuan investasi pemodal Reksadana yang sekurang-kurangnya terdiri dari: a. Keamanan dana investasi; b. Pendapatan dan keamanan dana investasi; c. Pendapatan dan pertumbuhan dalam jangka panjang; dan d. Pertumbuhan. 3. Tingkat risiko yang sanggup ditanggung; 4. Keadaan keuangan pemodal Reksadana berkaitan dengan jumlah investasi yang akan ditanamkan melalui Reksadana; 5. Tingkat pengetahuan pemodal Reksadana atas: a. Industri Reksadana secara umum; dan b. Produk Reksadana yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara Formulir profil pemodal reksadana ini wajib ditandatangani oleh pemodal reksadana dan manajer investasi reksadana atau agen penjual reksadana wajib membuat profil risiko investasi dengan melakukan analisis atas jawaban formulir profil pemodal reksadana untuk membantu pemodal reksadana mengetahui tingkat risiko investasi yang dapat diterima oleh pemodal reksadana. Reksadana terdapat 3 unsur penting yang saling terkait satu sama lain, yaitu: 1. Kumpulan dana masyarakat Dengan melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnya memungkinkan pemodal-pemodal yang memiliki dana yang minim dapat ikut andil berinvestasi dalam bentuk efek. 2. Investasi dana dalam bentuk portofolio efek Yang dimaksud dengan efek adalah surat berharga, seperti surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap turunan dari Efek, baik Efek yang bersifat utang maupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi dan waran. Portofolio efek yang dikelola oleh reksadana dapat berupa kumpulan dari beberapa jenis efek tidak hanya sejenis. 3. Dikelola oleh manajer investasi Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, tidak termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun, dan Universitas Sumatera Utara bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 32 Reksadana kemudian muncul sebagai solusi agar pemodal tak lagi kesulitan dalam berinvestasi. Kesulitan berupa dana yang mepet, keterbatasan pengetahuan dan informasi, kurangnya waktu dan tenaga untuk memonitor portofolio, dan risiko-risiko lain dapat diatasi dengan reksadana. . Dengan demikian reksadana memiliki kekuatan membeli yang jauh lebih besar dibandingkan jika investor berinvestasi sendiri.

F. Sejarah Reksadana

Awalnya, pada tahun 1822 reksadana baru dikenal di Belgia dengan bentuk reksadana tertutup closed-end fund. Kemudian menyebar ke Inggris dan Skotlandia pada tahun 1860 dengan bentuk Unit Investment Trust. Dan mulai dikenal di Amerika Serikat pada tahun 1920. Tahun 1940, di Amerika Serikat dibuatlah Undang-Undang Reksadana yang dikenal dengan nama Investment Company Act 1940. Di Indonesia sendiri, reksadana baru dikenal pada tahun 1990, berdasarkan Kep Menkeu 1548 dengan bentuk reksadana tertutup. Pada tahun 1995, berdasarkan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal diperbolehkan Reksadana berbentuk Tertutup dan Terbuka dan berkembang pesat mulai 1996. Sebagai sarana investasi, reksadana diharapkan akan memudahkan masyarakat luas dalam berinvestasi di pasar modal. Reksadana dibentuk oleh manajer investasi dan bank kustodian melalui akta kontrak investasi kolektif 32 http:www.reksadana.com.diakses tanggal 2 November 2009 Universitas Sumatera Utara