pangsa pasar market share dan kekuatan pasar market power sebagai akibat integrasi horizontal, serta berbagai keuntungan lain sebagai akibat dari integrasi
vertikal. Jika perusahaan melakukan akuisisi dengan integrasi horizontal, berarti perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang berada pada industri yang sama
atau sejenis. Dengan demikian industri yang dilayani akan lebih terkonsentrasi sehingga pangsa pasar dan kekuatan pasar dapat lebih ditingkatkan.
2.1.8 Langkah-langkah Merger dan Akuisisi
Dalam proses melakukan merger dan akuisisi terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan sebelum, dalam, maupun setelah merger
dan akuisisi terjadi. Menurut Caves 2004 dalam Ardiagarini 2011, langkah- langkah yang harus diambil dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Pre merger
Pre-merger dalam hal ini merupakan keadaan sebelum merger dimana dalam tahap ini, tugas dari seluruh jajaran direksi maupun manajemen
kedua atau lebih perusahaan untuk mengumpulkan informasi yang kompeten dan signifikan untuk kepentingan proses merger
perusahaanperusahaan tersebut. 2.
Merger stage Pada saat perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk melakukan
merger, hal yang harus dilakukan oleh mereka untuk pertama kalinya dalam tahapan ini adalah menyesuaikan diri dan saling mengintegrasikan
30 diri dengan partner mereka agar dapat berjalan sesuai dengan partner mereka.
3. Post merger
Pada tahapan ini, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan. Langkah pertama 1 yang akan dilakukan oleh perusahaan
adalah dengan melakukan restrukturisasi, dimana dalam merger, sering terjadinya dualism kepemimpinan yang akan membawa pengaruh buruk
dalam organisasi. Langkah kedua 2 yang akan diambil adalah dengan membangun suatu kultur baru dimana kultur atau budaya baru perusahaan
atau dapat juga merupakan budaya yang sama sekali baru bagi perusahaan. Langkah ketiga 3 yang diambil adalah dengan cara melancarkan transisi,
dimana yang harus dilakukan dalam hal ini adalah dengan membangun suatu kerjasama, berupa tim gabungan ataupun kerjasama mutual.
2.1.9 Tingkat Aktivitas Merger
Lima “gelombang merger” besar telah melanda Amerika Serikat. Gelombang pertama terjadi pada akhir tahun 1800-an, pada saat konsolidasi
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak, baja, tembakau, dan industry dasar lainnya. Gelombang kedua terjadi pada tahun 1920-an, pada saat kejayaan
pasar saham menolong para promotor keuangan mengkonsolidasi perusahaan- perusahaan dalam sejumlah industri, yang mencakup perusahaan umum
ultilities, komunikasi dan mobil. Gelombang ketiga berlangsung pada tahun 1960-an, ketika merger konglomerat tengah berkecamuk. Gelombang keempat
dimulai pada awal tahun 1980-an, ketika perusahaan LBO dan yang lain mulai menggunakan junk bond untuk membiayai semua bentuk akuisisi. Gelombang
kelima, yang melibatkan aliansi strategis yang dirancang guna memungkinkan
perusahaan untuk bersaing dengan lebih baik dalam perekonomian global, sedang dalam proses dewasa ini. Brigham Houston 2001.
2.1.10 Peraturan Merger