Syarat-syarat Merger Manfaat dan Risiko Merger

2. Merger Operasional Yaitu merger di mana diharapkan akan ada sinergi dari perusahaan- perusahaan yang melakukan merger lewat integrasi dari operasional perusahaan-perusahaan tersebut.

2.1.2.4 Segi Akuntansi

Jika ditinjau dari sudut pandang akuntansi, maka suatu merger dapat dibagi ke dalam: 1. Merger dengan Metode Pembelian Yaitu dimaksud dengan merger dengan metode pembelian purchase method adalah merger yang menggunakan metode akuntansi yang didasari pada pembelian berdasarkan harga pasar dalam menilai harga perusahaan target. 2. Merger dengan Metode Pooling of Interest Yaitu merger yang dilakukan dengan mendasarkan kepada metode akuntansi yang didasari dari nilai buku dalam memberi nilai kepada perusahaan target. Dalam hal ini balance sheet dari kedua perusahaan tersebut ditambahkan.

2.1.3 Syarat-syarat Merger

Menurut Harahap 2007 dalam bukunya “Hukum Perseroan Terbatas”, syarat-syarat penggabungan merger menurut penjelasan pasal 126 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas UU PT adalah bahwa penggabungan tidak dapat dilaksanakan apabila merugikan kepentingan pihak- pihak tertentu. Kepentingan pihak-pihak tertentu adalah pasal 126 ayat [1] UU PT : 1. Kepetingan Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan Perseroan yang bersangkutan. 2. Kepentingan masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha. 3. Syarat-syarat di atas bersifat kumulatif. Apabila salah satu syarat dilanggar mengakibatkan perbuatan hukum penggabungan tidak dapat dilaksanakan. Syarat tambahan berdasarkan pasal 123 ayat 4 UU PT. Penjelasannya, bagi “perseroan tertentu” yang akan melakukan penggabungan adalah adanya persetujuan dari instansi terkait. Perseroan tertentu artinya perseroan yang mempunyai bidang usaha khusus, antara lain lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Dan yang dimaksud dengan instansi terkait antara lain Bank Indonesia untuk penggabungan perseroan yang bergerak di bidang perbankan klinik hukumonline.

2.1.4 Manfaat dan Risiko Merger

Dalam banyak literature manajemen ditemukan bahwa dalam melakukan aktivitas merger dan akuisisi terdapat beberapa beberapa manfaat yang mungkin dihasilkan dari proses merger dan akuisisi menurut David 2009 dalam Wibowo 2012 antara lain : 1. Meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta diantara perusahaan yang dimerger atau diakuisisi. 2. Memperluas portfolio jasa yang ditawarkan yang akan berakibat pada bertambahnya sumber pendapatan bagi perusahaan. 3. Memperkuat daya saing perusahaan, dan lain sebagainya. Namun selain manfaat yang mungkin dihasilkan, perlu juga diperhatikan kemungkinan risiko yang akan muncul sebagai hasil dari merger dan akuisisi, yaitu: 1. Seluruh kewajiban masing-masing perusahaan akan menjadi tanggungan perusahaan hasil merger atau akuisisi, termasuk kewajiban pembayaran dan penyerahan produk kepada vendor yang masih terhutang. 2. Beban operasional, terutama dalam jangka pendek, akan semakin meningkat sebagai akibat dari proses penggabungan usaha. 3. Perbedaan budaya corporate culture, sistem dan prosedur yang diterapkan dimasing-masing perusahaan selama ini akan memerlukan penyesuaian dengan waktu yang relatif lama, dan sebagainya.

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Merger