orang lebih banyak uang, waktu dan pergerakan yang lebih tinggi untuk melakukan rekreasi. Pada saat ini, rekreasi telah menjadi industri besar. Rekreasi umumnya
berdampak pada rasa senang tingkat kesehatan fisik dan mental manusia Wikipedia.rekreasipada 14 april 2014 pukul 22.09 wib.
2.6. Kesejahteraan Sosial
Menurut Undang Undang No.11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial ialah terpenuhinya kebutuhan materil, spritual dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsinya. Menurut Arthur dalam Nurdin 2002: 28, mengemukakan kesejahteraan sosial
sebagai suatu bidang usaha manusia, dimana di dalamnya terdapat berbagai macam badan dan usaha sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dari segi
sosial pada bidang-bidang kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan dan hubungan sosial.
Dalam buku PBB I berjudul Report on International and Measurement of Standar and Level Living, badan dunia tersebut menetapkan 10 jenis komponen yang
harus digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan manusia, meliputi : 1.
Kesehatan 2.
Makanan dan gizi 3.
Kondisi pekerjaan 4.
Situasi kesempatan kerja 5.
Konsumsi 6.
Pengangkutan 7.
Perumahan 8.
Sandang
9. Rekreasi dan hiburan
10. Jaminan sosial
Pada perkembangan selanjutnya, PBB kembali membahasnya melalui pendekatan konsumsi.Pada tahap ini PBB mendiskusikannya dengan berbagai badan
khusus, seperti ILO, WHO, FAO, UNESCO. Hasilnya dirumuskan adanya beberapa jenis komponen yang harus digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan
kebutuhan manusia, meliputi : 1.
Konsumsi 2.
Kesehatan bahan makanan dan gizi 3.
Pendidikan 4.
Kesempatan kerja dan kondisi pekerjaan 5.
Perumahan 6.
Sandang 7.
Rekreasi 8.
Jaminan sosial Wikipedia.id.kesejahteraansosialdiakses pada 11 april 2014 pukul 22.29 wib.
Proses yang terjadi dalam pembangunan kesejahteraan sosial juga dapat dipahami dari suatu kondisi yang paling buruk sampai pada kondisi yang ideal.
Menurut Soetomo dalam Gunawan 2010: 10 perubahan dari realita yang disebut masalah sosial yang merupakan kondisi yang tidak diharapkan illfare, menuju
kondisi masyarakat yang disebut ideal yang biasa disebut wellfare. Dalam praktek kehidupan masyarakat, kondisi wellfare tidak pernah menjadi realitas sehingga lebih
tepat disebut idealisme. Tolok ukur terhadap hasil yang dicapai dalam pembangunan juga dikemukakan oleh Migley dalam Gunawan 2010: 10, bagi sebagian orang,
pembangunan berkonotasi sebagai sebuah proses perubahan ekonomi yang dibawa oleh proses perubahan ekonomi yang dibawa oleh proses industrialisasi.
2.7. Kerangka Pemikiran