Incident Jalur Pedestrian Analisa Isi

59 Rambu – rambu lalu lintas berfungsi dengan cukup baik, hanya saja rambu lalu lintas pada depan sun plaza yang menyatakan dilarang parkir telah dikotori dengan coretan. Selain itu, masih ada beberapa kendaraan roda empat yang memarkir kendaraannya di sebelan utara kanan badan jalan pada jam larangan yaitu antara pukul 06.00 sampai pukul 19.00.

4.3 Analisa Isi

4.3.1. Incident

Incident merupakan corak bangunan yang paling mencolok atau berbeda pada suatu koridor kawasan. Pada kawasan koridor Jalan K.H. Zainul Arifin, Kuil Shri Mariamman merupakan bangunan dengan desain paling mencolok. Hal ini dapat dilihat dari desain fasad bangunan kuil Shri Mariamman. Pembagian anatomi pada bangunan kuil Shri Mariamman dapat dijabarkan menjadi: Menara meruncing ke arah atas dan dihasi dengan ornament – ornament. Skala setiap tingkatan dan patung adalah sedikit lebih kecil dibandingkan dengan tier Gambar 4.11 Kendaraan roda empat yang melanggar peraturan lalu lintas Sumber Gambar : dokumentasi pribadi Universitas Sumatera Utara 60 bawahnya. Hal ini membantu untuk menciptakan ilusi tinggi, dan menambah pentingnya simbolik bangunan. Patung-patung semua dari plester, yang memungkinkan untuk fine detail. Mereka dicat dalam berbagai warna cerah, yang menambah kualitas visual spektakuler gopuram tersebut. Pintu masuk berisi sepasang pintu kayu yang sangat besar daun ganda. Skala pintu-pintu dimaksudkan agar mendorong kerendahan hati di pengunjung dan menekankan skala kecil manusia dalam hubungannya dengan sang penciptanya. Pintu-pintu yang dipenuhi dengan lonceng emas kecil disusun dalam pola grid. Dinding dihiasi dengan cetakan hias, serta tokoh ditempatkan di atas dinding di berbagai titik, termasuk beberapa patung-patung dan ornament. Gambar 4.12 Menara Kuil Shri Mariamman Sumber Gambar : dokumentasi pribadi Gambar 4.13 Ornamen – ornamen pada Kuil Shri Mariamman Sumber Gambar : kapitaselektaistp2009 Universitas Sumatera Utara 61

4.3.2 Jalur Pedestrian

Bentuk fisik dari koridor Jalan Zainul Arifin umumnya merupakan perkerasan beton dan menerus atau tidak terputus sepanjang sejalur dengan aspal. Material beton pada pedestrian membuat pedestrian terkesan keras berdasarkan tinjauan pustaka, namun dengan pemafaatan material ini sangat mudah dalam hal perawatan. Jalur pedestrian pada kawasan koridor Jalan K.H. Zainul Arifin berdasarkan ukuran lebar jalur pedestrian, penulis membagi kawasan menjadi beberapa segmen untuk memudahkan perhitungan lebar jalur pedestrian yang cukup bervariatif. Pemedaan zona dapat dilihat pada gambar 5.14 . Berdasarkan pedoman teknik Departemen Pekerja Umum 1999, ukuran jalur pedestrian yang efektif bagi pejalan kaki adalah minimum 60 cm ditambah dengan 15 cm untuk bergerak tanpa membawa barang, sehingga kebutuhan total minimal untuk 2 orang pejalan kaki saling berpapasan yang nyaman adalah 150 cm. Selain itu, juga dibutuhkan adanya penambahan lebar jalur pedestrian apabila dilengkapi dengan tiang lampu penerangan dan rambu lalu lintas sebesar 75 – 100 cm, untuk penamabahan pot bunga sebanyak 120 cm, dan tanaman peneduh 60 – 120 cm. Ukuran lebar Jalur pejalan kaki pada bagian kiri selatan badan jalan Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Gambar 4.14 Pembagian Zona berdasarkan lebar jalur pedestrian di area selatan Sumber Gambar: laboratorium kota Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 62 Nama Zona Lebar Jalur Pejalan Kaki Gambar Keterangan Gambar Zona 1 2,5 meter Adanya vegetasi berupa tanaman peneduh, maka lebar minimal jalur pedestrian pada zona ini adalah 2,1 meter. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini telah memenuhi persyaratan. Zona 2 3 meter Adanya street furniture berupa pot bunga, sehingga lebar yang memenuhi persyaratan adalah minimal 2,7 m. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini telah memenuhi persyaratan. Zona 3 3 meter Adanya street furniture berupa pot bunga, sehingga lebar yang memenuhi persyaratan adalah minimal 2,7 m. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini telah memenuhi persyaratan. Tabel 4.4 Ukuran lebar jalur pedestrian sebelah selatan pada koridor K.H Zainul Arifin. Universitas Sumatera Utara 63 Zona 4 1,5 meter Adanya street furniture berupa lampu penerangan, sehingga lebar yang memenuhi persyaratan adalah minimal 2,25 m. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini tidak memenuhi persyaratan. Zona 5 1,5 meter Adanya street furniture berupa rambu lalu lintas, sehingga lebar yang memenuhi persyaratan adalah minimal 2,25 m. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini tidak memenuhi persyaratan. Zona 9 Zona 8 Zona 7 Zona 6 Gambar 4.15 Pembagian Zona berdasarkan lebar jalur pedestrian di area utara Sumber Gambar: laboratorium kota Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 64 Nama Zona Lebar Jalur Pejalan Kaki Gambar Keterangan Gambar Zona 6 1,5 meter Adanya vegetasi berupa tanaman peneduh, merusak jalur pedestrian pada zona ini. Lebar minimal jalur pedestrian pada zona ini adalah 2,1 meter. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini tidak memenuhi persyaratan. Zona 7 3 meter Adanya street furniture berupa pot bunga, sehingga lebar yang memenuhi persyaratan adalah minimal 2,7 m. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini telah memenuhi persyaratan. Tabel 4.5 Ukuran lebar jalur pedestrian sebelah utara pada koridor K.H Zainul Arifin. Universitas Sumatera Utara 65 Zona 8 1,5 meter Adanya street furniture berupa pot bunga, sehingga lebar yang memenuhi persyaratan adalah minimal 2,7 m. Berdasarkan data, maka pada lebar pedestrian pada zona ini telah memenuhi persyaratan. Zona 9 2,5 meter Adanya street furniture berupa rambu lalu lintas pada zona ini, maka lebar pedestrian yang memenuhi persyaratan adalah minimal 2,25 m. Berdasarkan data, maka lebar jalur pedestrian pada zona ini telah memenuhi persyaratan Selain beberapa ukuran lebar pedestrian yang tidak memenuhi persyaratan, hal yang menyebabkan jalur pedestrian pada kawasan ini kurang nyaman adalah penyalahgunaan jalur pedestrian oleh pedagang kaki lima dan pengguna sepeda motor. Pada titik – titik tertentu jalur pedestrian digunakan sebagai parkiran sepeda motor dan bahkan berjualan. Selain itu, jalur pedestrian di depan Gereja GKI dirusak oleh vegetasi peneduh yang tumbuh di atasnya, hal ini dapat dilihat pada table 5.4 zona 6. Universitas Sumatera Utara 66

4.4 Peraturan dan Kebudayaan pada Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin